
Foto: Orami Photo Stocks
Scroll untuk melanjutkan membaca
Foto: Orami Photo Stocks
Saat bulan Ramadan dan umat Islam menjalani ibadah puasa, tentu juga melakukan aktivitas sahur dan berbuka Tahukah Moms apa saja yang termasuk keutamaan sahur?
Apakah hukum sahur dalam puasa? Bagaimana jika kita melewatkannya? Untuk itu, mari simak lebih lanjut keutamaan sahur dalam puasa.
Tentunya ini akan menjadi pedoman dalam menjalankan puasa di bulan Ramadan.
Baca Juga: 6 Keuntungan Diet Kurma untuk Turunkan Berat Badan
Moms, sahur bukanlah kewajiban. Sahur hukumnya adalah sunah dengan menyantap makanan pada dini hari sebelum waktu subuh.
Oleh karenanya, jika seseorang tidur hingga kesiangan, melewatkan makan sahur, ia dapat langsung berpuasa tanpa khawatir puasanya tidak sah.
Dilansir dari NU Online, Rasulullah SAW menganjurkan mereka yang akan berpuasa untuk menyantap hidangan di waktu sahur.
Rasulullah SAW mengatakan, santapan hidangan sahur ada berkah dan keutamaan sahur seperti di dalam hadis tentang sahur berikut ini:
Dari hadis Abu Sa’id Al-Khudri RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Keutamaan sahur sepenuhnya mengandung berkah.
Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bershalawat untuk mereka yang bersahur," (HR. Ahmad).
Anjuran makan sahur begitu kuat. Oleh karena itu, kesempatan makan di waktu sahur sedapat mungkin tidak dilewatkan.
Bahkan Rasulullah SAW menganjurkan sahur meski hanya dengan seteguk air mengingat keutamaan sahur yang begitu indah.
Begitu juga hadis dari Abdullah bin Umar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘’Hendaklah kalian bersahur meskipun hanya seteguk air,” (HR. Ibnu Hibban).
Selain itu juga ada doa dalam keutamaan sahur yang dibaca saat menyantap hidangan sahur. Doa ini dibaca Rasulullah SAW dan diriwayatkan Imam At-Thabarani.
Pada hadis ini, Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa kurma adalah sebaik-baik hidangan sahur, "Sebaik-baik hidangan sahur adalah kurma.”
Rasulullah SAW lalu berdoa, "Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur,” (HR At-Thabarani).
Mengutip Muslim AID, salah satu rutinitas sekaligus ibadah di bulan Ramadan ialah melakukan sahur.
Pasalnya, pahala sahur di bulan Ramadan memiliki nilai yang luar biasa.
Keutamaan sahur secara umum yang kita tahu untuk bekal tenaga dalam menahan lapar dan haus sehari penuh.
Selain memiliki berkah, sahur juga mempunyai hikmah atau yang kita tahu dalam keutamaan sahur.
Keutamaan sahur yang bisa diperoleh tatkala makan sahur tertutama di bulan Ramadan, antara lain:
Keutamaan sahur yang pertama yakni sebagai sumber energi untuk menahan lapar.
Seperti diketahui, puasa dilakukan sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Dengan melangsungkan makan sahur sebelumnya, maka dirasa cukup kuat untuk menahan lapar dan dahaga seseorang.
Keutamaan sahur juga dapat mencegah sakit kepala, mual, gemetar dan tanda-tanda glukosa rendah. Ini memberikan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Seperti kita tahu, keutamaan sahur tak asing lagi yakni mendekatkan waktu ibadah umat Islam.
Kita dapat melangsungkan salat subuh. Ketika sahur dilakukan mendekati waktu subuh, maka jarak antara makan dengan subuh menjadi tidak terlalu jauh.
Hal ini memungkinkan untuk langsung melaksanakan salat subuh pada awal waktu.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Lebih baik menunaikan salat pada awal waktunya.” (H.R. Abu Dawud).
Dengan ini keutamaan sahur juga dapat menghindari kesiangan untuk salat subuh. Setidaknya, dengan sahur, ada aktivitas yang dikerjakan sebelum tiba waktu salat.
Jika seseorang melewatkan sahur, ada kemungkinan ia tetap mengerjakan salat subuh, tapi tidak awal waktu.
Baca Juga: Mengantuk Saat Puasa, Kenali Penyebab dan Cara Menghindarinya
Melansir Islam Q&A, keutamaan sahur yang lainnya yakni keberkahan yang melimpah.
Orang yang makan sahur dan bangun di penghujung malam, lalu berdoa dan salat, maka Allah SWT dan malaikat mengirimkan berkah kepada mereka.
Diriwayatkan Abu Sa'id al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda, “Sahur adalah santapan yang diberkahi, jadi jangan mengabaikannya.
Bahkan jika salah satu dari kalian hanya mengambil seteguk air, karena Allah dan malaikat-Nya mengirimkan berkah bagi mereka yang makan sahur,” diriwayatkan oleh Ahmad, al-Albaani dalam Saheeh al-Jaami.
Nabi Muhammad SAW bahkan makan sahur beberapa saat sebelum masuk waktu subuh.
Sebagaimana pernyataan sahabat Zaid bin Tsabit Ra, “Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW sesudah itu kami beranjak untuk menunaikan salat.”
Anas bin Malik kemudian bertanya, "Kira-kira berapa lama jarak antara makan sahur dan salat?", lalu Zaid bin Tsabi menjawab, "Kira-kira selama pembacaan 50 ayat," (HR. Bukhari dan Muslim).
Sahur sangat dianjurkan, meskipun hukum makan sahur sunah dan hanya dengan sesuap nasi dan seteguk air.
Begitu juga fakta menarik dari keutamaan sahur kali ini.
Allah SWT dan para malaikat bahkan berselawat kepada orang-orang yang bangun untuk makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, "Makan sahur itu berkah, maka janganlah kalian tinggalkan meskipun salah seorang dari kalian hanya minum seteguk air.
Karena sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla dan para malaikat-Nya berselawat kepada orang-orang yang makan sahur," (HR. Ahmad).
Imam Abdur Rauf Al-Munawi dalam Faidhul Qadir mengungkapkan, selawat Allah SWT kepada orang-orang yang sahur adalah rahmat atas mereka dan selawat malaikat adalah permohonan ampunan untuk manusia.
Keutamaan sahur yang lainnya yakni mencegah kelelahan dan sakit kepala pada siang hari.
Hal ini juga untuk mendukung pertumbuhan sel-sel dalam tubuh meskipun sedang berpusa.
Perbanyaklah makanmakanan yang mengandung banyak air seperti sayuran selada dan mentimun.
Sayuran ini membantu tubuh mempertahankan cairan untuk jangka waktu yang lama, sehingga mengurangi rasa haus dan mencegah dehidrasi.
Selain itu, jenis sayuran ini merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik.
Dianjurkan juga untuk mengonsumsi kacang dengan minyak zaitun, keju, dan telur sebagai bagian dari makanan sahur yang sehat.
Hal ini karena tubuh membutuhkan waktu 7-9 jam untuk mencerna jenis makanan ini, sehingga rasa lapar seseorang akan terhambat.
Selan itu, jenis ini memasok tubuh dengan energi yang dibutuhkan sepanjang hari.
Keutamaan sahur seterusnya yakni sebagai pembeda dengan puasa ahli kitab.
Berdasarkan hadis dari Amru bin Al Ash dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda, "Pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahli Kitab ialah makan sahur,” (HR. Muslim).
Baca Juga: Nasi Goreng Tinta Cumi untuk Santap Sahur dan Berbuka Puasa
Pasti kita pernah terlewat makan sahur atau terlambat bangun. Lalu sebenarnya apakah hukum puasa tanpa sahur?
Sahur adalah ibadah yang dianjurkan dan untuk membuat berkah puasa dan keutamaan sahur tercapai.
Meski anjuran makan sahur kuat ditekankan Rasulullah SAW, tidak ada hadis atau dalil yang mewajibkan seseorang untuk makan sahur.
Dalam ajaran Islam, tidak pernah ada aturan yang menyatakan bahwa inti puasa atau syarat wajib puasa adalah sahur. Sehingga hukum puasa tanpa sahur tetap sah.
Hal ini diperkuat juga dengan dasar hadis yang diriwayatkan Muslim, Nasai, dan Turmudzi.
Hadis tersebut menggambarkan bagaimana Rasulullah SAW berpuasa karena tidak ada makanan.
Dari Aisyah RA berkata, "Suatu hari, Nabi SAW menemui kami dan bertanya, 'Apakah engkau punya makanan?' Kami menjawab, 'Tidak.'
Kemudian beliau bersabda, 'Kalau begitu, saya akan puasa.'"
Hadis ini menjelaskan Nabi memutuskan berpuasa karena tidak ada makanan di rumah. Jadi hukum puasa tanpa makan sahur adalah sah.
Baca Juga: Resep Tumis Tauge Tahu Kuning: Sajian Nikmat Sahur dan Berbuka Puasa
Meski sahur bukanlah syarat wajib berpuasa, sahur penting dilakukan agar puasa dapat dilalui dengan lancar.
Tentunya juga untuk memperoleh ketuamaan sahur di bulan puasa.
Saat sahur ada doa yang disunahkan untuk dibaca. Diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani, doa ini dibaca oleh Rasulullah SAW saat menyantap hidangan sahur.
Pada hadis ini, Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa kurma adalah sebaik-baik hidangan sahur.
Berikut doa yang dapat dibaca saat sahur: "Yarhamullâhul mutasahhirîn."
Artinya, “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.”
Baca Juga: Ini Hukum Puasa Ramadhan dan Syaratnya, Yuk Ajarkan kepada Si Kecil!
Meskipun masih dalam suasana pandemi, semoga puasa Ramadan tahun ini tetap membawa berkah ya, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.