21 September 2022

Sejarah dan Tema Hari Perdamaian Dunia 2022, Mari Akhiri Rasisme Bersama!

Diperingati setiap 21 September
Sejarah dan Tema Hari Perdamaian Dunia 2022, Mari Akhiri Rasisme Bersama!

Setiap tahun di tanggal 21 September, menjadi perayaan Hari Perdamaian Dunia atau International Day of Peace.

Perayaan ini didedikasikan demi perdamaian dunia, dan secara khusus demi berakhirnya perang, kekerasan, dan ketidakadilan yang ada di dunia.

Baca Juga: 10 Daftar Negara Paling Damai di Dunia Tahun 2022, dari Islandia hingga Jepang

Sejarah Hari Perdamaian Dunia

Orang dari Berbagai Ras
Foto: Orang dari Berbagai Ras (Freepik.com/lookstudio)

Awal mula adanya Hari Perdamaian Dunia sudah sejak tahun 1981.

Pada saat itu, tepatnya di tanggal 15 September 1981, Majelis Umum PBB mendeklarasikannya sebagai Hari Perdamaian Dunia.

Melansir dari National Today, hari tersebut juga bertepatan dengan hari pembukaan sidang tahunan Majelis Umum PBB.

Tujuan ditetapkannya tanggal 15 September adalah untuk menggapai cita-cita sehingga perdamaian dapat merata di seluruh dunia.

Namun, dua dekade kemudian, tepatnya pada tahun 2001, Mahelis Umum PBB merubah tanggal Hari Perdamaian Dunia menjadi tanggal 21 September.

Peringatan ini tidak hanya diwarnai dengan deklarasi perdamaian bagi semua golongan, tetapi juga dilakukan gencatan senjata global dan non-kekerasan untuk kelompok-kelompok daerah perang selama 24 jam.

Ini dilakukan untuk meminimalisir konflik yang selama ini terjadi di beberapa negara.

Di masa kini, kebanyakan masyarakat bernegara sudah menjalani hidup damai tanpa harus merasa takut dan cemas terhadap perang dan bentuk kekerasan lainnya.

Meskipun begitu, tentunya masih ada sejumlah negara yang masih hidup di bawah peperangan. Untuk itu, semangat untuk perdamaian harus tetap membara.

Diharapkan semua lapisan masyarakat dunia dapat berpartisipasi dan terlibat secara aktif guna mewujudkan dunia yang adil, aman, dan damai.

Baca Juga: 14 Manfaat Sedekah, Membuat Hati Damai hingga Membuka Pintu Rezeki

Tema Hari Perdamaian Dunia

Perempuan di Bawah Sinar Matahari
Foto: Perempuan di Bawah Sinar Matahari (Freepik.com/snowing)

Menciptakan dunia dan kehidupan yang damai tidak hanya dilakukan dengan meletakkan senjata saja.

Hal ini membutuhkan gerakan pembangunan dari masyarakat, di mana semua orang dapat berperan dalam penciptaan dunia di mana setiap manusia diperlakukan sama, terlepas dari ras mereka.

Seperti yang kita tahu, rasisme terhadap ras, suku, warna kulit masih sering terjadi di berbagai tempat.

Rasisme berkaitan dengan konsep ras di dalam masyarakat. Pembentukan rasisme dapat terjadi jika perbedaan fisik dianggap sebagai suatu hal yang penting di dalam masyarakat.

Rasisme juga dapat timbul karena adanya perbedaan dari segi psikologi, ideologi dan ekonomi.

Ini dapat memicu kekerasan dan rasa tidak nyaman pada objek rasisme. Perlunya kesadaran untuk setiap masyarakat agar tindakan rasisme dapat dhentikan dan dihilangkan selamanya.

Untuk itu, tahun ini Perserikatan Bangsa-bangsa memilih tema “End racism. Build peace” yang berarti “Akhiri rasisme. Bangun perdamaian,” untuk Hari Perdamaian Dunia di tahun 2022.

Tema ini bertujuan mengundang setiap lapisan masyarakat untuk bergabung dan ambil andil menuju dunia yang bebas dari rasisme dan diskriminasi ras.

Diharapkan dengan begitu, dunia dapat dipenuhi dengan belas kasih dan empati, serta menghilangkan segala kecurigaan dan kebencian. agar dapat menjadi damai dan sejahtera.

Baca Juga: 13 Hadis tentang Menghargai Waktu dan Keutamaannya, Salah Satunya Jangan Menyia-nyiakan Waktu!

Cara Menjadi Seseorang yang Tidak Rasis

Menarik Tangan
Foto: Menarik Tangan (Freepik.com/bodysport)

Karena tema tahun ini berfokus untuk menciptakan perdamaian dengan menghentikan rasisme, ketahui beberapa cara agar kita menjadi seseorang yang tidak rasis pada orang lain berikut ini.

1. Mengakui Masih Ada Rasisme Saat Ini

Meskipun saat ini sudah ada undang-undang yang mengatur masyarakat agar tidak bertindak rasis dan diskriminatif, namun bukan berarti permasalahan rasisme dapat berhenti begitu saja.

Melansir dari Very Well Mind, etnis minoritas masih mengalami banyak tindakan rasis dan diskriminasi.

Berdasarkan penelitian di Personality and Individual Differences, etnis minoritas adalah:

  • Orang-orang dengan kemungkinan kecil menerima perawatan yang memadai dari dokter.
  • Berkemungkinan kecil untuk menerima tawaran pekerjaan.
  • Diadili lebih keras atas kejahatan yang mereka lakukan.
  • Sering dicurigai bila berada di tempat umum.

Jadi penting untuk mengakui bahwa minoritas masih menghadapi diskriminasi yang berkelanjutan.

Menyadari bahwa rasisme ada merupakan langkah awal dalam menciptakan perubahan positif.

Baca Juga: 7 Cara Melatih Kesabaran untuk Jadi Orang yang Berhati Tenang dan Damai

2. Mendidik Diri Sendiri

Agar tidak menjadi seseorang yang rasis, mulailah didik diri sendiri mengenai ras dan suku orang lain.

Pelajari tentang sejarah rasisme dan diskriminasi, dan berusahalah untuk memahami hal-hal yang dialami oleh orang lain, utamanya kaum minoritas.

ini bisa dilakukan dengan membaca buku, menonton film, dan dan membaca ulasan artikel yang menggambarkan pengalaman orang lain.

3. Berinteraksi dengan Orang yang Memiliki Ras dan Suku Lain

Berbicara dengan orang-orang yang berbeda dari diri sendiri, bekerja dengan orang-orang yang memiliki ras dan suku yang berbeda, dan berinteraksi dengan mereka dalam berbagai situasi, dapat membantu kita memperoleh wawasan yang lebih luas.

Kita juga akan belajar banyak ketika dapat mendengarkan cerita orang lain.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan terlibat dalam aktivitas baru, sehingga dapat berinteraksi dengan orang-orang baru di luar lingkaran sosial.

Bisa juga menjadi sukarelawan, bergabung dengan klub, atau menghadiri acara yang biasanya tidak dihadiri, sehingga dapat berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda.

Baca Juga: 40 Sindiran Kata-Kata untuk Mertua yang Egois dan Tidak Menghargai

Demikian informasi mengenai Hari Perdamaian Dunia.

Selain dari diri sendiri, ajak juga orang di sekitar kita untuk menebarkan kebaikan dan mengaplikasikan kehidupan yang damai dengan saling menghargai dan menyayangi.

  • https://nationaltoday.com/international-day-of-peace/
  • https://satpolpp.bantenprov.go.id/read/berita/837/Hari-Perdamaian-Dunia.html
  • https://www.verywellmind.com/anti-racism-strategies-5069386#citation-1
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0191886919302156?via%3Dihub

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb