
Scroll untuk melanjutkan membaca
Melatih kesabaran memang membutuhkan tantangan tersendiri. Apalagi jika peristiwa tidak mengenakkan terus menerus terjadi.
Namun, jadi orang yang tidak sabaran sungguh menyita energi dan bisa saja membuat orang lain tidak nyaman.
Moms bisa melatih kesabaran karena ini adalah salah satu keterampilan hidup yang cukup penting.
Ada banyak sekali manfaat menjadi orang yang sabar, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi.
Orang yang sabar berarti:
Jika Moms pernah disebut sebagai orang yang tidak sabar, maka ada baiknya Moms untuk mengintropeksi diri dan berusaha melatih kesabaran demi menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Jangan khawatir ya Moms, berikut ini terdapat beberapa cara melatih kesabaran yang bisa Moms coba praktikan.
Baca Juga: Penjelasan tentang Intuisi dan Cara untuk Melatihnya
Foto: ibu yang sabar (Orami Photo Stock)
Ingat, kesabaran bukanlah sesuatu yang datang sejak lahir. Ia perlu dipelajari dan dilatih.
Nah, berikut ini adalah beberapa cara melatih kesabaran yang bisa Moms lakukan, yaitu:
Mungkin terdengar sederhana, tetapi melatih kesabaran benar-benar merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan kesabaran.
Moms perlu latihan terus menerus untuk bisa sabar.
Selain itu, kehidupan sehari-hari tidak diragukan lagi akan memberikan Moms banyak kesempatan untuk melatih kesabaran.
Namun, jika Moms lebih suka memiliki lebih banyak fokus dan kontrol saat berlatih, cobalah beberapa hal berikut:
Semua tugas ini membutuhkan kesabaran, mereka memaksa Moms untuk menunggu dan mendorong Moms untuk menghilangkan harapan.
Ini merupakan kunci untuk menjadi lebih sabar.
Baca Juga: 5 Tips untuk Melatih Anak Jadi Pribadi yang Mandiri
Foto: mainan berantakan (Orami Photo Stock)
Berfokus pada alasan di balik ketidaksabaran dapat membantu Moms menyoroti ketidaksabaran.
Apakah Moms benci mengantre di toko kelontong karena Moms lapar dan ingin pulang untuk makan?
Atau karena Moms tidak suka terlambat untuk suatu acara? Periksa alasan sebenarnya mengapa Moms merasa tidak sabar.
Ketika mengakui alasan-alasan itu, Moms mungkin berada di posisi yang lebih baik untuk mengendalikan perasaan itu dan berhenti menekankannya.
Kadang menunggu beberapa menit saja terasa seperti meregangkan keabadian.
Saat Moms berada dalam situasi seperti ini, seperti tertahan atau terjebak macet, ini hanyalah perasaan tidak nyaman.
Moms dipaksa menunggu dengan sedikit atau tanpa kendali atas situasi. Namun, cobalah untuk mengingat bahwa Moms hanya merasa tidak nyaman.
Situasi-situasi ini memang tidak menyenangkan, tetapi mereka pasti bisa ditanggung.
Belajar untuk mengenali dan menerima ketidaknyamanan dapat membuatnya lebih mudah untuk mengatasinya.
Baca Juga: Adakah Cara Melatih Mental yang Bisa Dicoba? Cari Tahu Jawabannya Berikut Ini!
Foto: main ponsel (Orami Photo Stock)
Banyak situasi yang menuntut kesabaran hanya mengharuskan Moms untuk menunggu, seperti naik pesawat yang panjang atau antrean panjang di restoran.
Dalam skenario ini, tidak ada yang dapat Moms lakukan untuk mempercepat, tetapi Moms dapat mengisi waktu itu secara produktif.
Jadi, sebaiknya alihkan perhatian.
Dengarkan podcast, ketik email singkat yang ingin Moms tulis, kalahkan level berikutnya di Candy Crush, atau selesaikan tes harian di DuoLingo untuk mempelajari bahasa baru.
Selalu ada cara untuk mengisi waktu yang tidak hanya mencakup kemarahan atas situasi dan perasaan marah atau negatif.
Jika bohlam lampu di kamar mandi padam suatu pagi, itu mungkin akan menjadi salah satu pemicu ketidaksabaran karena rasanya tidak nyaman.
Sebagian besar orang memiliki pemicu umum yang memicu perasaan tidak sabar, dan sering kali datang dari peristiwa yang berulang.
Ini bisa berupa apa saja, mulai dari tetangga yang berisik setiap malam hingga anak-anak yang tidak merapikan sepatu mereka sepulang sekolah.
Mengenali pemicu ini dapat membantu Moms mengelola respons tidak sabar. Moms dapat menemukan cara untuk mengurangi atau menghindarinya.
Atau, belajar menerima bahwa itu akan terus terjadi dan ketidaksabaran yang Moms luapkan tidak akan membantu sedikit pun.
Baca Juga: Memahami Kecerdasan Emosional dan Cara Melatihnya
Foto: berempati (Orami Photo Stock)
Pada banyak kasus, alasan ketidaksabaran adalah kurangnya empati. Misalnya, bayangkan Moms terjebak di belakang seorang pria atau wanita tua yang mengantre di toko kelontong.
Ketika Moms marah karena melihat mereka perlahan menghitung uang tunai dan koin mereka.
Ini adalah waktu Moms untuk mengambil waktu sejenak untuk mengingat untuk berempati kepada mereka dan berusaha untuk sabar.
Bahkan jika mereka membuat Moms terlambat, anggap mereka sebagai saudara sendiri yang sudah lanjut usia atau orang yang Moms cintai.
Mengingatkan diri Moms bahwa "penyebab" ketidaksabaran hanya manusiawi, dan bahwa mereka mungkin melakukan yang terbaik yang mereka bisa, dapat membantu Moms merasa jauh lebih sabar saat ini.
Meditasi dan perhatian penuh adalah alat yang berguna untuk menangani hampir semua emosi negatif, dan sangat efektif untuk ketidaksabaran.
Perhatian penuh dianggap sebagai keterampilan mental di mana para pendukung memperhatikan saat ini, memungkinkan mereka untuk merasa sadar akan pikiran dan perasaan, dan bersyukur untuk hal-hal kecil.
Meditasi adalah kesempatan untuk sekadar bernapas, merasakan tubuh rileks, dan fokus pada tidak lebih dari napas berikutnya.
Cara ini dapat membantu 'mengatur ulang' pemikiran dan mengalihkan fokus dari emosi negatif.
Kedua praktik ini bersama-sama dapat menawarkan penangkal ampuh untuk stres ketidaksabaran.
Berbagai penelitian juga telah mendokumentasikan efek positifnya dalam menurunkan tekanan darah, mengurangi kecemasan dan stres, dan meningkatkan sirkulasi darah.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.