
Kesehatan mental yang baik adalah salah satu faktor pendukung kebahagiaan dalam hidup. Karenanya, penting untuk melakukan tes kesehatan mental.
Ada banyak jenis penyakit mental, mulai dari depresi, kecemasan, skizofrenia, gangguan makan, hingga perilaku adiktif.
Penelitian di International Journal of Family Medicine and Primary Care menemukan, gangguan kesehatan mental sama bahayanya dengan penyakit fisik.
Keadaan tersebut bisa membuat pengidapnya sengsara, bahkan menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu membuat isu kesehatan mental di masyarakat semakin menjadi perhatian.
Bahkan, belakangan ini telah banyak website yang menyediakan tes kesehatan mental secara online.
Namun, penting diketahui bahwa hasil tes kesehatan mental tersebut tidak bisa menjadi patokan yang serius tanpa pengawasan dokter, psikolog, atau psikiater.
Jika Moms tertarik ingin mencoba tes kesehatan mental, yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Baca Juga: 12 Cara Berhenti Onani atau Masturbasi, Perlahan tapi Pasti!
Foto: Konsultasi (Orami Photo Stock)
Tes kesehatan mental adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk menguji fungsi pengetahuan atau kognitif seseorang.
Umumnya, tes ini dilakukan dengan memeriksa penampilan, rentang perhatian, orientasi, keterampilan bahasa, memori, serta keterampilan penilaian pasien.
Tes ini banyak macamnya, mulai dari tes kepribadian, bipolar, hingga psikolog.
Berikut ini cara melakukan tes kesehatan mental atau cek mental health yang bisa Moms lakukan:
Tes MMPI atau Minnesota Multiphasic Personality Inventory adalah tes psikologi yang dilakukan untuk menilai kepribadian dan psikopatologi.
Melansir Frontiers in Psychology, pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan mental, sehingga ahli profesional bisa menentukan ada atau tidaknya gangguan mental pada orang yang menjalani tes MMPI ini.
Tidak hanya untuk kebutuhan dalam dunia psikologi klinis saja, tes ini juga sering digunakan untuk kepentingan lain.
Sebagai contoh, tes MMPI juga digunakan pada berbagai kasus hukum.
Seperti pada kasus kriminal untuk menilai pembelaan dari tersangka atau dalam kasus perebutan hak asuh anak menilai karakter dari kedua orang tua.
Terdapat 3 tes MMPI, yaitu tes MMPI-2, tes MMPI-2-RF, dan tes MMPI-A.
Dalam tes kesehatan mental ini, responden akan diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan.
Jumlah pertanyaan yang harus dijawab tergantung pada tipe tes MMPI yang diambil.
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut nantinya akan dikonversi oleh psikiatri atau ahli psikologi klinis ke dalam bentuk laporan.
Foto: Depresi pada Ibu Hamil (psychcentral.com)
Saat ini sudah banyak website tes kesehatan mental, karenanya Moms harus teliti dan memilih jenis tes yang terstandar serta diakui oleh pada ahli, seperti tes sehat jiwa.
Tes sehat jiwa merupakan instrumen untuk mendeteksi dini kesehatan jiwa yang sudah diakui oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA Kemenkes RI.
Dalam tes psikologi online ini terdapat 3 cara mendekteksi dini, yaitu CAGE terkait kecanduan alkohol, Reporting Questionnaire (SRQ 20) terkait gangguan mental, dan Geriatric Depression Scale (GDS 15) untuk skrining depresi pada usia lanjut.
Namun, perlu diingat bahwa hasil tes tersebut tidak bisa dijadikan sebagai patokan serius, ya, Moms.
Baca Juga: Amitriptilin untuk Atasi Depresi: Fungsi, Jenis, Dosis, dan Efek Samping
Tes kesehatan mental selanjutnya adalah pemeriksaan langsung yang dilakukan oleh dokter, psikolog, atau psikiater.
Pemeriksaan kejiwaan rutin akan memeriksa kondisi kejiwaan pasien secara menyeluruh dan rinci.
Sedangkan pemeriksaan kejiwaan darurat, lebih berfokus pada gejala, riwayat kelainan, dan perilaku pasien saat menjelang munculnya gangguan kejiwaan.
Pemeriksaan medis kejiwaan bertujuan untuk mendeteksi adanya gangguan mental dan perilaku pada seseorang.
Ini dilakukan karena tidak semua gangguan kejiwaan dapat dideteksi dengan mudah.
Pemeriksaan ini juga bisa dilakukan untuk alasan lain, yaitu saat diminta pihak berwajib atau pengadilan guna melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka tindak kriminal.
Dokter dan psikolog akan melakukan pemeriksaan medis dengan melakukan wawancara dan observasi, baik dengan pasien ataupun dengan keluarga pasien.
Baca Juga: 10 Cara Melatih Keseimbangan Tubuh Si Kecil, Salah Satunya Berjinjit!
Moms mungkin juga diminta untuk mengisi kuesioner tertulis standar atau untuk melakukan tes verbal.
Tes ini umumnya dirancang untuk menilai:
Jika diperlukan, pasien akan diminta untuk menjalani pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan darah dan urine di laboratorium atau dengan pencitraan, misalnya CT scan dan MRI otak.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengevaluasi mengenai fungsi mental dan hal spesifik terkait kejiwaan pasien, seperti kepribadian, tingkat kecerdasan (IQ), dan kecerdasan emosional (EQ).
Baca Juga: 5 Gangguan dan Penyakit Penyebab Mimisan
Foto: Tes Depresi (Orami Photo Stocks)
Saat ini, sudah ada banyak situs tes kepribadian psikologi online yang dapat diakses secara gratis.
Kehadiran berbagai situs tes kepribadian online telah membantu banyak orang untuk lebih mengenal diri sendiri.
Salah satunya yakni Airlangga Safe Space yang menghadirkan berbagai macam jenis tes kesehatan mental yang tersedia.
Ini adalah sebuah platform tes psikologi online yang bertujuan memberikan edukasi serta meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental di kalangan mahasiswa Universitas Airlangga.
Tes kepribadian (personality test) tak hanya bicara soal karakter, kepribadian, dan emosional seseorang.
Tapi juga memberi gambaran pekerjaan apa yang cocok dengan orang tersebut.
Lalui Bersama (Laluibersama.com) merupakan sistem kalkulator kesehatan mental yang dibentuk oleh kelompok Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga untuk khalayak umum.
Moms tidak perlu menjadi civitas universitas untuk menggunakan tesnya.
Kalkulator mental Lalui Bersama menggunakan metode DASS (Depression, Anxiety, dan Stress Scale) yang mengharuskan Moms mengisi 21 pertanyaan.
Hasil tes dapat langsung dilihat segera setelah Moms mengisi jawaban hingga tuntas.
Foto: Terapi Psikologis (Freepik.com/prostooleh)
Pijar Psikologi adalah organisasi non-profit yang fokus di dalam bidang kesehatan mental.
Berbeda dengan tes kesehatan mental yang memberikan gambaran umum, lembaga ini menyediakan skrining untuk kondisi depresi melalui laman: pijarpsikologi.org/tes-kesehatan-mental.
Tes skrining depresi dari Pijar Psikologi menggunakan metode Beck’s Depression Inventory (BDI).
Moms harus menjawab 21 pertanyaan yang dapat memberikan informasi apakah Moms mengalami gejala-gejala depresi.
Satu Persen merupakan startup yang berfokus di bidang pendidikan untuk masyarakat Indonesia.
Tidak seperti bidang pendidikan lainnya, Satu Persen bertujuan untuk mengajarkan pendidikan dalam aspek pengetahuan dan kemampuan yang tidak diajarkan di dalam sekolah.
Dengan segenap tim psikolognya, kalkulator mental online Satu Persen memiliki tersedia dalam berbagai jenis.
Ini laman yang bisa dikunjungi: satupersen.net/quiz/tes-sehat-mental.
Moms bisa mencoba Tes Sehat Mental untuk mengetahui kesehatan mental secara umum.
Selain itu, startup ini juga menawarkan berbagai tes seperti tes kecemasan, tes attachment, hingga tes tingkat resiliensi.
Beragam tes ini bebas biaya dan hasil dapat dibaca secara langsung setelah pengisian tes.
Tes ini tidak direkomendasikan untuk individu yang sedang berada dalam situasi yang mengancam nyawa.
Baca Juga: Kenali Kondisi IUFD, Beda dengan Keguguran Namun Fatal Terjadi saat Hamil
Foto: Ilustrasi Gangguan Kecemasan (Freepik.com/jofreepik)
Apakah Moms pernah mendengar tes depresi STEPI (Schizophrenia Test and Early Psychosis Indicator)?
Ini adalah cek mental health dengan tujuan mengidentifikasi gejala skizofrenia pada seseorang.
Skizofrenia adalah satu dari contoh gangguan psikologis yang gejalanya berupa halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, hingga perubahan sikap yang mendadak.
Mendiagnosa orang dengan skizofrenia perlu bantuan ahli profesional, termasuk dengan melakukan tes psikologi online.
Pada tes ini, penderita akan diminta untuk menjawab 17 pertanyaan seputar kehidupan sehari-harinya dan kecenderungan terhadap halusinasi maupun delusi.
Tes depresi lainnya adalah BDI atau Beck Depression Inventory.
BDI merupakan tes kesehatan mental yang digunakan untuk melihat seberapa jauh tingkat depresi pada seseorang.
Dalam tes ini, terdapat 21 pertanyaan pilihan ganda yang perlu dijawab oleh orang yang menjalani tes.
Hasil dari skor yang terlihat akan menentukan tingkat keparahan depresi yang dialami.
Misalnya, skor 0-9 menunjukkan bahwa seseorang tidak mengalami depresi.
Sementara itu, skor 10-18 menunjukkan depresi ringan-sedang, lalu, 19-29 menunjukkan depresi sedang-berat, dan 30–63 menunjukkan depresi berat.
Baca Juga: 12+ Penyebab Depresi yang Jarang Disadari, Waspada!
Foto: Mendukung Kesehatan Mental Anak (Orami Photo Stocks)
PHQ-9 dimaksudkan sebagai alat untuk membantu dokter mengidentifikasi dan mendiagnosis depresi.
Tetapi, alat ini bukan pengganti diagnosis oleh dokter terlatih.
Ini digunakan oleh beberapa dokter dan organisasi untuk menyaring pasien untuk depresi yang tidak terdiagnosis.
PHQ-2 terdiri dari 2 pertanyaan pertama yang diajukan pada PHQ-9.
Tidak hanya itu, PHQ-9 juga kerap dipakai untuk menilai tingkat keparahan depresi seseorang dan memantau respons terhadap pengobatan tertentu.
Y-BOCS adalah tes skrining OCD (Obsessive Compulsive Disorder) yang dapat membantu menentukan tingkat keparahan gejala OCD.
Hasil dari pemeriksaan akan digunakan untuk membantu memutuskan apakah Moms perlu menemui dokter atau profesional kesehatan mental lebih lanjut.
Tersedia berbagai pertanyaan kuosioner yang perlu dijawab seseorang dalam melakukan tes psikologi online, khususnya bagi penderita OCD.
Baca Juga: Perbedaan OCD dan OCPD dari Segi Gejala, Penyebab, dan Pengobatan yang Dilakukan
Foto: Ilustrasi Gangguan Kecemasan (Freepik.com/jofreepik)
Manfaat tes kesehatan mental pada dasarnya adalah mendeteksi lebih cepat atau menentukan risiko seseorang untuk mengalami gangguan mental, seperti:
Berikut ini manfaat tes kesehatan mental:
Baca Juga: 13 Jenis Phobia yang Paling Banyak Diderita Orang, Termasuk Takut Ketinggian dan Ruang Sempit!
Nah, itu dia jenis dan manfaat tes kesehatan mental yang perlu Moms ketahui.
Ingat, beberapa tes di atas tidak bisa dijadikan acuan utama dalam mendeteksi adanya masalah pada kondisi mental.
Bagaimanapun juga, yang bisa menilai dengan sebenar-benarnya adalah orang yang ahli. Dalam hal ini, psikolog atau psikiater.
Jadi, jangan langsung mengecap diri mengalami gangguan kesehatan mental hanya berdasarkan tes psikologi yang dilakukan secara online, ya, Moms!
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.