10 August 2023

Pahami Bahasa Isyarat Bayi dan Cari Tahu Maknanya, Yuk!

Agar Moms mudah berkomunikasi dengan bayi.

Bahasa isyarat bayi bisa jadi solusi atas sulitnya berkomunikasi dengan bayi yang belum bisa bicara.

Tidak heran seringkali bayi sampai menangis menjadi-jadi hanya karena orang tuanya tidak memahami apa yang sebenarnya ia inginkan.

Apakah Moms termasuk orang tua yang sulit berkomunikasi dengan si kecil?

Jika iya, pernahkah Moms memperhatikan gerakan isyarat yang dilakukan si kecil saat menginginkan sesuatu?

Sudahkan Moms tahu bahwa gerakan itu merupakan bahasa isyarat yang coba disampaikan oleh si kecil?

Pahami Bahasa Isyarat Bayi

Pahami Bahasa Isyarat Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Pahami Bahasa Isyarat Bayi (Orami Photo Stock)

Saat Moms berbicara, Moms mungkin seringkali menggunakan isyarat tertentu sebagai bagian dari komunikasi.

Bayi sangat pandai mempelajari gerakan-gerakan isyarat yang Moms lakukan ini dan menggunakannya untuk berkomunikasi.

Bahasa isyarat bayi ini juga yang sebaiknya Moms pahami untuk digunakan berkomunikasi dengan bayi.

Bayangkan si kecil menunjuk atau melambai saat Moms mengatakan “da-da”, atau meminta digendong dengan mengangkat kedua tangannya.

Pemahaman bayi tentang bahasa dan kemampuan untuk membuat gerakan berkembang jauh lebih cepat daripada kemampuannya berbicara.

Akibatnya, ia akan menggunakan isyarat untuk memberi tahu Moms apa yang diinginkannya sebelum ia bisa berbicara.

Jadi, tidak mengherankan jika bayi bisa belajar cara menyampaikan keinginannya melalui isyarat-isyarat semacam itu.

Baca Juga: 4 Kiat Ajarkan Anak Tentang Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan

Apakah Bahasa Isyarat Membantu Perkembangan Kosakata Bayi?

Kosakata Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Kosakata Bayi (Orami Photo Stock)

Ada bukti kuat bahwa bahasa isyarat bayi memicu pembelajaran dan pemecahan masalah yang lebih baik untuk bayi di kemudian hari.

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa penggunaan isyarat dalam komunikasi bayi berhubungan dengan perkembangan kosakata.

Meredith Rowe dan rekan-rekannya meneliti sekelompok bayi Amerika dari usia 14 bulan.

Mereka menemukan bahwa semakin banyak isyarat yang digunakan bayi pada usia tersebut, semakin besar kosakata lisannya pada usia 36 bulan.

Hubungan ini bahkan bertahan setelah disesuaikan untuk status sosial ekonomi dan variable latar belakang lainnya.

Namun, korelasi antara bahasa isyarat bayi dan kosakata yang diucapkan mungkin mencerminkan kemampuan bahasa secara umum.

Bayi yang menggunakan lebih banyak gerakan lebih cenderung lebih awal dalam perkembangan linguistik.

Akibatnya, mereka berkomunikasi lebih baik secara keseluruhan, baik menggunakan bahasa isyarat ataupun bahasa lisan.

Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Hobi Jajan Anak yang Berlebihan

Apakah Bayi Perlu Dilatih Menggunakan Bahasa Isyarat?

Pelatihan Bahasa Isyarat Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Pelatihan Bahasa Isyarat Bayi (Orami Photo Stock)

Berkomunikasi dengan bayi tentunya bisa dimulai bahkan sejak ia baru dilahirkan.

Moms juga bisa mulai memperkenalkan si kecil pada bahasa isyarat tertentu dengan apa yang Moms katakan, kapanpun.

Namun, kebanyakan bayi yang berusia antara 9-18 bulan mulai menggunakan kombinasi gerakan dan suara untuk berkomunikasi.

Ini merupakan saat yang sangat tepat bagi Moms untuk melatih si kecil menggunakan bahasa isyarat.

Moms tidak perlu pergi ke kursus untuk mengajari bagaimana si kecil harus menggunakan gerakan sebagai bahasa isyarat bayi.

Namun, orang tua dari bayi yang mengalami masalah pendengaran signifikan mungkin perlu belajar sistem bahasa isyarat khusus.

Baca Juga: Tinggalkan 7 Kebiasaan Buruk Dalam Mengasuh Anak Ini

Lantas, kapan bisa mulai mengajarkan bahasa isyarat bayi? Jawabannya adalah sebelum mereka mampu berbicara secara verbal.

Usia sekitar 6 bulan adalah waktu yang ideal untuk mulai mengajarkan bahasa isyarat pada bayi Moms.

Pada titik ini, bayi mencapai perkembangan gestur dan secara fisik mampu melambai dan bertepuk tangan dengan sengaja.

Selain itu, biasanya bayi mulai meniru gestur yang diajarkan pada usia antara 6 dan 12 bulan.

Oleh sebab itu, membiasakan bayi Moms dengan beberapa tanda sejak dini akan membantunya memahami sebelum mulai meniru.


Mengapa Perlu Mengajarkan Bahasa Isyarat pada Bayi?

Bayi Menangis
Foto: Bayi Menangis (Orami Photo Stock)

Ada beberapa manfaat atau alasan mengapa penting mengajarkan bahasa isyarat pada bayi, yaitu:

1. Membantu Komunikasi Dini

Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa bayi mereka ingin berkomunikasi sejak dini, bahkan sebelum mereka bisa berbicara.

Bahasa isyarat memberikan sarana untuk bayi berkomunikasi dengan orangtua mereka dan mengekspresikan kebutuhan mereka dengan lebih efektif.

2. Mengurangi Frustrasi

Bayi yang belum bisa berbicara mungkin merasa frustrasi karena kesulitan menyampaikan kebutuhan mereka.

Bahasa isyarat bayi membantu mengurangi frustrasi ini dengan memberikan cara untuk berkomunikasi secara jelas.

3. Meningkatkan Hubungan Orangtua dan Bayi

Mengajarkan bahasa isyarat memperkuat ikatan antara orangtua dan bayi.

Saat orang tua merespons isyarat bayi dengan tepat, bayi merasa didengar dan dipahami, yang memperkuat rasa percaya diri mereka.

Baca Juga: Susu Formula Tahan Berapa Jam setelah Dibuat? Simak di Sini!

Akankah Bahasa Isyarat Berpengaruh pada Kemampuan Berbicara Bayi?

Kemampuan Berbicara Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Kemampuan Berbicara Bayi (Orami Photo Stock)

Isyarat adalah tentang peningkatan, bukan mengganti bahasa.

Isyarat harus digunakan bersamaan dengan bahasa lisan sehingga bayi mampu menghubungkan antara isyarat dan kata-kata.

Dengan begitu, menggunakan isyarat tidak akan berpengaruh pada perkembangan kemampuan bayi berbicara.

Untuk memastikannya, Dr. Joseph Garcia, pakar anak dan penulis terkenal dari Amerika, menyarankan Moms untuk memastikan bahwa si kecil melihat gerak-gerik Moms, sehingga ia bisa berkonsentrasi pada apa yang Moms katakan dan lakukan.

Bahasa isyarat bayi merupakan bagian komunikasi normal.

Sebagian besar bayi dan balita akan melakukan gerakan atau tindakan, seperti melambaikan tangan sebagai isyarat selamat tinggal.

Mereka akan menikmati ini jauh sebelum mereka bisa berbicara atau mengenal kata-kata.

Dengan bahasa isyarat bayi ini pula Moms bisa menghabiskan lebih banyak waktu mengobrol dengan si kecil.

Cara yang hebat untuk membantunya belajar berbicara.

Cara Mengajarkan Bahasa Isyarat pada Bayi

Cara Belajar Bahasa Isyarat Bayi
Foto: Cara Belajar Bahasa Isyarat Bayi (Pixabay.com)

Bahasa isyarat adalah metode komunikasi yang sangat bermanfaat untuk bayi yang belum bisa berbicara dengan lancar.

Dengan mengajarkan bahasa isyarat bayi, Moms dapat membantu bayi berkomunikasi dengan lebih mudah sebelum mereka menguasai bahasa lisan.

Lantas, bagaimana cara mengajarkan bahasa isyarat pada bayi? Berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa membantu:

1. Mulai dengan Bahasa Isyarat yang Paling Berguna

Saat memulai proses mengajarkan bahasa isyarat bayi, penting untuk merencanakan tanda-tanda yang akan Moms gunakan.

Pilih tanda-tanda yang relevan dengan kebutuhan dan kehidupan sehari-hari bayi.

Misalnya, Moms bisa memulainya dengan beberapa tanda sederhana, dan secara bertahap menambahkan lebih banyak tanda.

Jangan khawatir tentang terlalu banyak bahasa isyarat bayi yang Moms ajarkan.

Ini karena tidak akan berdampak negatif pada perkembangan bayi.


2. Pelajari Cara Menggunakan Bahasa Isyarat

Jika Moms bukan pengguna bahasa isyarat dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk belajar terlebih dahulu.

Selain dari buku, Moms bisa menonton video yang menjelaskan cara membuat bahasa isyarat dengan lebih jelas.

Sebab, video sering kali menyajikan gerakan yang lebih jelas daripada ilustrasi dua dimensi, sehingga memudahkan Moms memahami bahasa isyarat dengan benar.

Namun, penting untuk diingat bahwa video tidak cocok untuk bayi, karena mereka lebih baik belajar dari interaksi langsung dengan Moms.

Gunakan video sebagai alat bantu bagi diri Moms sendiri untuk memahami tanda-tanda yang harus diajarkan kepada anak.

Baca Juga: 7 Penanganan Bayi Jatuh Terbentur Kepala dan Bahayanya

3. Jadilah Konsisten

Konsistensi adalah kunci dalam mengajarkan bahasa isyarat bayi.

Ketika Moms memperkenalkan tanda baru, gunakan tanda tersebut setiap kali Moms mengucapkan kata yang sesuai.

Dengan melakukan ini, bayi akan belajar mengasosiasikan tanda dengan kata tersebut.

Misalnya, ketika Moms memberi makan bayi dan mengatakan dengan jelas kata "susu," buatlah tanda untuk "susu" secara bersamaan.

Teruslah praktikkan tanda-tanda ini dalam rutinitas harian.

4. Ajak Suami atau Pengasuh untuk Berpartisipasi

Jika ada orang dewasa lain yang merawat bayi, penting untuk melibatkan mereka dalam proses mengajarkan bahasa isyarat bayi.

Semakin banyak orang dewasa yang menggunakan bahasa isyarat pada bayi, semakin baik mereka akan memahaminya.

Berkomunikasilah dengan suami, pengasuh, atau anggota keluarga lain tentang tanda-tanda yang Moms gunakan dan bagaimana mereka dapat berkontribusi.

Bahasa Isyarat Apa yang Harus Diajarkan pada Bayi?

Mengajarkan Bahasa Isyarat (Orami Photo Stock)
Foto: Mengajarkan Bahasa Isyarat (Orami Photo Stock)

Mengajari bayi bahasa isyarat adalah pilihan cerdas yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perkembangan komunikasi dan perilakunya.

Namun, tanda atau bahasa isyarat apa yang harus diajarkan pada bayi?

Bahasa isyarat pertama yang harus Moms ajarkan pada bayi adalah yang membantu mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ini akan membantu Moms memahami alasan mengapa bayi mungkin rewel atau menangis.

Beberapa bahasa isyarat pertama yang berguna untuk diajarkan pada bayi adalah:

  • Susu. Tanda ini membantu bayi mengungkapkan bahwa mereka ingin susu.
  • Makan. Bayi dapat menggunakan tanda ini untuk menyampaikan bahwa mereka lapar.
  • Mama. Tanda ini membantu bayi mengidentifikasi ibu mereka.
  • Ayah. Tanda ini membantu bayi mengenali ayah mereka.
  • Kucing atau Anjing. Jika Moms memiliki hewan peliharaan di rumah, tanda ini membantu bayi mengenali mereka.

Tanda-tanda ini adalah bahasa isyarat bayi dasar penting yang akan membantu Si Kecil Moms mengkomunikasikan kebutuhan dan perasaan mereka lebih efektif.

Bahasa isyarat juga dapat membantu mengatasi masalah perilaku saat memberi makan pada bayi.

Baca Juga Kenapa Bayi Sering Ngulet? Cari Tahu Penjelasannya di Sini!

Misalnya, bayi sering kali merasa frustrasi ketika mereka ingin lebih banyak makanan, tetapi mereka belum dapat mengungkapkannya secara verbal.

Tanpa cara lain untuk berkomunikasi, mereka mungkin berteriak atau menangis.

Dalam situasi ini, bahasa isyarat bayi dapat berfungsi sebagai jembatan komunikasi yang efektif.

Selain itu, bayi juga seringkali menyampaikan bahwa mereka sudah kenyang dengan membuang makanan dari kursi mereka.

Dengan bahasa isyarat, Moms dapat mengajari bayi untuk menggunakan tanda yang sesuai untuk menyampaikan bahwa mereka sudah selesai makan.

  • https://www.verywellfamily.com/what-is-baby-sign-language-5115901
  • https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/These-Hands-Were-Made-for-Talking.aspx
  • https://www.todaysparent.com/baby/baby-development/baby-sign-language-first-signs/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.