Hukum Archimedes: Definisi, Rumus, dan Penerapannya
Rumus ini menggambarkan bahwa gaya apung yang dialami oleh benda di dalam fluida sebanding dengan densitas cairan dan volume benda yang terendam.
Dengan kata lain, semakin besar perbedaan antara densitas benda dan densitas cairan, serta semakin besar volume benda yang terendam, maka gaya apung yang dialami oleh benda akan semakin besar.
Gaya apung ini akan mendorong benda ke atas, menghasilkan kondisi mengapung jika gaya apung lebih besar daripada berat benda.
Penting untuk dicatat bahwa hukum Archimedes berlaku khususnya untuk objek yang benar-benar terendam dalam fluida, bukan hanya terapung di permukaannya.
Jika benda mengapung, gaya apung dan berat benda seimbang, sehingga netto gaya vertikalnya adalah nol.
Rumus ini memiliki aplikasi luas dalam banyak aspek ilmiah, teknik, dan industri, termasuk perancangan kapal, pembuatan dan pengujian benda terapung, serta dalam pemahaman umum tentang fenomena terkait fluida.
Baca Juga: Pengertian Satuan Gaya dalam Fisika, Mulai dari Jenis hingga Rumusnya
Penerapan Hukum Archimedes
Hukum Archimedes memiliki berbagai penerapan yang penting dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, teknik, dan industri.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan hukum Archimedes:
1. Industri Kapal
Hukum Archimedes memiliki penerapan yang signifikan dalam perancangan dan pembuatan kapal.
Dalam industri maritim, pemahaman tentang gaya apung membantu insinyur merancang kapal agar memiliki stabilitas yang baik, sehingga kapal dapat mengapung dan berlayar dengan aman.
Prinsip ini juga digunakan dalam pembuatan pelampung, seperti pelampung penyelamat dan kapal selam, dimana kontrol gaya apung sangat penting.
2. Industri Penerbangan
Konsep hukum Archimedes juga berlaku dalam penerbangan.
Desain pesawat dan perhitungan terkait dengan pengapungan dan pergerakan di udara memperhitungkan prinsip ini.
Selama penerbangan, pesawat mampu mengangkat diri karena gaya apung yang diciptakan oleh bentuk sayap dan dinamika fluida.
3. Ilmu Kedokteran dan Farmasi
Dalam dunia medis, hukum Archimedes dapat diterapkan untuk mengukur densitas dan volume benda, seperti organ dalam tubuh manusia.
Misalnya, densitas tubuh dapat dihitung dengan merendam tubuh dalam tangki berisi cairan dan mengukur volume cairan yang terdisplasi.
Prinsip ini juga digunakan dalam perancangan obat-obatan cair, yaitu pengetahuan tentang interaksi antara bahan-bahan dengan cairan tubuh sangat penting.
Baca Juga: 17+ Cara Mengatasi Pilek pada Bayi, Tanpa Bahan Kimia!
4. Industri Minyak dan Gas
Dalam industri minyak dan gas, hukum Archimedes digunakan untuk mengukur densitas fluida dalam sumur minyak atau gas.
Hal ini membantu dalam menentukan jenis cairan yang ada di sumur dan mengukur level produksi.
5. Bidang Lingkungan
Penerapan hukum Archimedes juga terlihat dalam analisis lingkungan.
Dalam bidang hidrologi, prinsip ini digunakan untuk mengukur aliran air, menilai keberlanjutan air tanah, dan memahami dinamika pergerakan air dalam ekosistem.
Baca Juga: Sinopsis Teluh Darah, Serial Horor tentang Ilmu Hitam!
Demikian penjelasan tentang hukum Archimedes. Semoga dapat menambah wawasan, ya!
- https://www.britannica.com/science/Archimedes-principle
- https://www.sciencedirect.com/topics/engineering/archimedes-principle
- https://collegedunia.com/exams/archimedes-principle-physics-articleid-753
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.