10 Juni 2024

Insomnia pada Anak: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Tak hanya terjadi pada orang dewasa, ternyata insomnia juga terjadi pada anak, lho Moms!

Insomnia adalah sebuah kondisi seseorang ketika kesulitan tidur pada malam hari. Tak hanya terjadi pada orang dewasa, ternyata insomnia pada anak juga kerap terjadi.

Namun tidak seperti orang dewasa pada umumnya yang mengalami insomnia karena dilanda stres.

Anak-anak, khususnya balita, mengalami insomnia karena mereka menolak untuk tidur atau yang biasa dikenal dengan istilah behavioral insomnia.

Melansir National Center for Biotechnology Information, behavioral insomnia merupakan perilaku sangat lazim dan mempengaruhi sekitar 25% anak-anak.

Jika diartikan behavioral insomnia adalah kesulitan memulai dan mempertahankan tidur ketika terbangun sehingga mengakibatkan tidur yang tidak memadai.

Insomnia pada anak tidak hanya menghambat kegiatan Si Kecil sepanjang hari, tetapi juga mengganggu kegiatan dan produktivitas orang tua.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai insomnia pada anak, Moms bisa simak informasinya di sini!

Baca Juga: 12 Rekomendasi Essential Oil, Redakan Stres hingga Insomnia

Jenis Insomnia pada Anak

Anak Sulit Tidur (Orami Photo Stock)
Foto: Anak Sulit Tidur (Orami Photo Stock)

Tak hanya terdiri dari satu jenis, ternyata perilaku insomnia pada anak terbagi ke dalam beberapa jenis gangguan.

Misalnya kebiasaan Si Kecil yang tak bisa terlelap lagi pada malam hari atau ketakutan Si Kecil yang membuatnya tak bisa terlelap di malam hari.

Selain itu, insomnia pada anak juga terbagi ke dalam jenis durasi terjadinya, seperti insomnia jangka pendek dan jangka panjang.

Berikut ini penjelasannya!

1. Sleep-Onset-Association Insomnia

Cenderung terlihat pada anak-anak di bawah 5 dan biasanya melibatkan gangguan tidur insomnia pada malam hari.

Kebiasaan ini berasal dari Si Kecil yang tidak bisa kembali terlelap ketika terbangun di malam hari.

Misalnya anak-anak yang berusia di bawah 1 tahun yang secara alami kerap bangun di malam hari.

2. Limit-Setting Insomnia

Masalah kesulitan tidur yang kedua ini kerap terjadi pada sebagian besar pada anak-anak di atas 5 tahun.

Anak dengan masalah ini biasanya memiliki banyak alasan ketika ia tidak dapat tidur atau terbangun.

Saat Moms atau Dads menenangkannya, ia justru membahas ketakutannya sehingga ia tidak segera tidur.

3. Insomnia Jangka Pendek

Insomnia jenis ini umumnya terjadi hanya beberapa hari hingga berminggu-minggu.

Insomnia ini disebabkan oleh faktor-faktor yang biasanya akan dengan mudah berlalu seperti penyakit atau obat jangka pendek yang diminum anak.

4. Insomnia Jangka Panjang

Sesuai dengan namanya, jenis ini dapat terjadi 3 kali seminggu selama sebulan atau lebih.

Biasanya disebabkan oleh faktor-faktor yang lebih kompleks seperti:

Bahkan, terkadang bisa terjadi karena tidak ada alasan yang jelas sama sekali.

5. Insomnia Maintenance

Ini adalah jenis insomnia pada anak di mana Si Kecil kesulitan mempertahankan tidur dan sering terbangun di malam hari.

Anak dengan insomnia maintenance mungkin terbangun beberapa kali selama malam dan kesulitan untuk kembali tertidur.

Hal ini dapat mengakibatkan jumlah tidur total yang tidak mencukupi dan kualitas tidur yang buruk.

Faktor-faktor yang bisa menyebabkan ini antara lain adanya gangguan medis seperti asma atau alergi, gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, dan faktor lingkungan seperti suara bising atau cahaya terlalu terang.

6. Insomnia Terminal (Early Morning Awakening)

Jenis insomnia pada anak ini adalah bangun terlalu awal di pagi hari dan tidak dapat kembali tidur.

Anak-anak yang mengalami ini mungkin bangun beberapa jam sebelum waktu bangun yang diharapkan dan tidak bisa lagi tertidur meskipun masih merasa lelah.

Penyebabnya sering terkait dengan faktor psikologis seperti depresi, stres, atau cemas.

Kondisi medis tertentu dan perubahan hormon juga dapat berkontribusi.

7. Insomnia Berbasis Comorbid

Insomnia berbasis comorbid terjadi bersamaan dengan kondisi medis atau psikiatris lainnya.

Jenis insomnia ini sering ditemukan pada anak-anak yang memiliki kondisi medis kronis seperti ADHD, autisme, gangguan spektrum autisme, dan gangguan kecemasan.

Insomnia jenis ini dipicu oleh kondisi yang mendasarinya.

Misalnya, anak dengan ADHD mungkin memiliki hiperaktivitas yang membuat sulit untuk menenangkan diri di malam hari.

8. Insomnia yang Terkait dengan Kebiasaan Tidur Buruk

Insomnia ini disebabkan oleh kebiasaan tidur yang buruk atau lingkungan tidur yang tidak mendukung.

Kebiasaan tidur yang buruk dapat termasuk tidur yang tidak teratur, lingkungan tidur yang tidak nyaman, atau rutinitas tidur malam yang tidak konsisten.

Insomnia jenis ini bisa disebabkan oleh kurangnya rutinitas tidur yang konsisten, penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur, dan kegiatan stimulatif sebelum waktu tidur.

9. Insomnia Psikofisiologis

Insomnia psikofisiologis adalah gangguan tidur yang berasal dari kecemasan terkait tidur itu sendiri.

Anak-anak dengan kondisi ini sering menjadi sangat cemas tentang prospek tidak bisa tidur, yang ironisnya membuat mereka semakin sulit untuk tidur.

Insomnia jenis ini sering terlihat pada anak-anak yang mengalami tekanan atau stres berkelanjutan.

Si Kecil bisa menghabiskan waktu berjam-jam di tempat tidur, gelisah, dan khawatir tentang tidak cukup tidur, yang pada gilirannya membuat sistem saraf mereka terjaga.

Penyebab umum termasuk stres, kecemasan, atau trauma.

Anak-anak yang mengalami insomnia psikofisiologis sering kali memperburuk kondisi mereka dengan mengkhawatirkan efek negatif dari kurang tidur.

Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah pengobatan yang efektif, yang membantu mengubah pola pikir negatif terkait tidur.

Teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga, juga bisa membantu.

Baca Juga: 10+ Tempat Bermain Anak di Tangerang, Seru dan Menyenangkan!

Supaya menghindari dampak buruk terjadi pada Si Kecil, ketahuilah pemicu insomnia pada anak berikut...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.