Jaga Kedekatan dengan Pasangan Saat Berjuang Menjalani Program Hamil
Sebelum memulai program hamil, Moms dan Dads mungkin merasa optimistis dapat melalui proses tersebut dengan lancar.
Namun, setelah melalui program hamil pertama dan mendapati hasilnya tidak sesuai harapan, keadaan bisa jadi berubah. Pada saat ini, bukan tidak mungkin mulai timbul perasaan atau emosi negatif di antara Moms dan Dads.
Baca Juga: Takut Bertengkar, Ini 4 Trik Mengatasi Beda Pendapat Jika Mertua Minta Cucu
Banyak Pasangan Bercerai Setelah Program Hamil Gagal
Sebuah studi yang berkaitan dengan kesuburan memaparkan fakta yang cukup menyedihkan. Menurut hasil studi yang dimuat di jurnal Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica itu, pasangan yang telah menjalani program hamil, tapi tidak juga diberi keturunan, pada akhirnya memutuskan berpisah.
Studi yang dilakukan oleh peneliti Denmark itu melibatkan 47.515 perempuan yang pernah menjalani program hamil dalam jangka waktu 12 tahun. Dari jumlah itu, 57 persen di antaranya berhasil punya momongan setelah melewati program hamil, sedangkan 43 persen tidak memiliki anak.
Saat dihubungi kembali 12 tahun dari awal studi, para peneliti menemukan perempuan yang tidak dapat hamil memiliki kemungkinan untuk bercerai atau berpisah dari pasangannya tiga kali lebih besar dibandingkan perempuan yang akhirnya hamil.
Diana Kirschner, PhD, psikolog klinis di New York City dan penulis buku Thirty Days to Love mengatakan, penyebab utama dari perpisahan itu adalah trauma emosional.
Menurut Kirschner, mengalami pengalaman yang sangat membuat stres dan mengecewakan dapat membuat pasangan saling kehilangan kesabaran hingga akhirnya membuat hubungan mereka jadi tidak harmonis.
Kirschner juga mengatakan, saat upaya untuk hamil tak kunjung berhasil, perempuan cenderung menyalahkan diri sendiri karena merasa tak berdaya. Ia kemudian menjadi stres dan rentan depresi.
Kondisi itu akan memengaruhi pasangannya yang juga stres dan tak tahu bagaimana menghadapi situasi tersebut.
Jangan sampai situasi seperti itu terjadi pada Moms dan Dads. Lakukan tips berikut agar Moms dapat tetap solid dengan pasangan saat program hamil!
Baca Juga: 3 Manfaat Berpegangan Tangan dengan Suami, Bisa Hilangkan Stres!
Jaga Kedekatan dengan Pasangan Saat Program Hamil
Saat Moms merasa putus asa, jangan menutup diri dari pasangan. Justru ia adalah satu-satunya orang yang paling mengerti situasi Moms.
Utarakan segala perasaan, positif maupun negatif, yang Moms rasakan selama menjalani program hamil dengan pasangan.
Minta ia agar melakukan hal serupa sehingga Moms dan Dads saling memahami perasaan masing-masing dan tetap dekat.
Perjalanan mempunyai momongan antara pasangan yang satu dengan yang lain tak pernah sama.
Ada pasangan yang langsung hamil setelah menjalani program hamil pertama kali, namun, ada juga yang baru berhasil setelah mencoba kesepuluh kalinya.
Bila program hamil pertama belum berhasil, yakinkan diri Moms dan Dads masih ada kesempatan lain. Moms dan Dads dapat mencoba lagi pada bulan selanjutnya, beberapa bulan selanjutnya, atau tahun selanjutnya.
Dan, saat ini ada lebih dari satu cara yang bisa dilakukan untuk mempunyai anak. Jadi, Moms dan Dads harus sama-sama berpikir positif dan kuat untuk mencoba kembali.
Baca Juga: Suami Lebih Muda dari Istri? Yuk Cari Tahu Kelebihan dan Kekurangannya!
Tenangkan Pikiran
Perjuangan memiliki momongan dapat membuat Moms dan Dads sama-sama stres dan cemas. Jangan biarkan kecemasan itu mendominasi hidup Moms dan Dads, ya.
Moms harus tetap solid dengan pasangan saat program hamil agar hubungan Moms dan Dads pun tetap mesra.
Cara untuk menjaga pikiran tetap tenang antara lain dengan melakukan meditasi, perawatan diri di salon, hangout dengan teman, dan traveling dengan pasangan. Selamat mencoba, Moms!
(AN)
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.