Sejarah Jakarta Islamic Centre, Didirikan Tahun 2003 dan Kubahnya Ambruk Akibat Kebakaran
Area kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Centre (JIC), Jalan Kramat Jaya Raya, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, habis akibat dilalap si jago merah pada Rabu, 19 Oktober 2022.
Kabarnya, kebakaran ini terjadi sejak pukul 15.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB api berhasil dijinakkan oleh petugas pemadam kebakaran setempat.
Dengan adanya kejadian kebakaran ini membuat banyak netizen yang mencari tahu tentang Masjid Raya Jakarta Islamic Centre di media sosial.
Sebagai informasi, Jakarta Islamic Centre adalah sebuah masjid yang juga memiliki lembaga pengkajian dan pengembangan Islam di Jakarta.
Masjid ini berlokasi di Jalan Kramat Jaya Raya, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara atau yang umumnya dikenal dengan lahan bekas kawasan pelacuran terbesar di Jakarta, yaitu lokalisasi Kramat Tunggak.
Masjid yang telah berdiri sejak tahun 2001 ini memiliki banyak sejarahnya, lho Moms.
Penasaran dengan sejarah dari Masjid Raya Jakarta Islamic Centre? Simak informasi lengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: Sinopsis Hidayah, Film Horor Religi yang Penayangannya Diundur hingga 2023!
Sejarah Jakarta Islamic Centre
Sebelum dibangun menjadi sebuah masjid yang megah, area Jakarta Islamic Centre mulanya adalah sebuah area lokalisasi Kramat Tunggak yang dianggap sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara pada era 1970-1999.
Hal ini dibuktikan dengan terdapat 300 orang WTS dengan 76 orang mucikari dan jumlah yang terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Dicapnya wilayah ini sebagai area lokalisasi terbesar di Asia Tenggara membuat masalah baru terjadi pada masyarakat di sekitar Kramat Tunggak.
Dengan banyaknya penilaian buruk mengenai lokasi Kramat Tunggak membuat hadirnya bayak desakan dari ulama dan masyarakat agar Panti Sosial Karya Wanita (PKSW) Teratai Harapan Kramat Tunggak ditutup.
Berkat desakan para warga sekitar, penelitian pun dilakukan dan ternyata banyak penolakan dari warga sehingga direkomendasikan penutupan Lokasi Resosialisasi (Lokres) Kramat Tunggak.
Hingga akhirnya di tahun 1998 dikeluarkan SK Gubernur KDKI Jakarta No. 495/1998 tentang penutupan panti sosial yang dilakukan paling lambat tahun 1999.
Tak sampai di situ, masalah lain pun ikut muncul setelah adanya penutupan Lokres Kramat Tunggak.
Salah satu masalah yang sempat menjadi perdebatan adalah gagasan baru atau alih fungsi terhadap lokasi bekas Kramat Tunggak tersebut.
Baca Juga: Ingin Anak Tumbuh Optimal? Pahami dan Penuhi Hak Anak di Rumah Berikut Ini
Beberapa masyarakat mengusulkan pembangunan pusat perdagangan, perkantoran, dan lain sebagainya.
Namun, gubernur Jakarta yang memimpin saat itu, H. Sutiyoso memiliki gagasan lain untuk alih fungsi area bekas lokasi resosialisasi tersebut.
Mantan Gubernur Sutiyoso memiliki ide untuk membangun Islamic Centre.
Keputusan ini dilakukan oleh Sutiyoso dalam rangka menyatukan kelompok yang awalnya berbeda-beda.
Dalam upaya mendapatkan banyak dukungan untuk membangun sebuah Islamic Centre, Sutiyoso melakukan Forum Curah Gagasan dengan seluruh elemen masyarakat untuk mengetahui dukungan atas idenya tersebut.
Dengan melakukan beberapa konsolidasi, akhirnya Gubernur Sutiyoso mendapatkan banyak dukungan dan gagasan untuk membangun Jakarta Islamic Centre (JIC).
Hal ini juga dikemukakan Gubernur Sutiyoso kepada Prof. Azzumardi Azra (Rektor UIN Syarif Hidayatullah) di New York.
Mendapatkan respons positif dari segala lapis praktisi baik lokal maupun internasional, akhirnya ide mendirikan Islamic Centre terlaksana.
Sebelum mendirikan Islamic Centre di Jakarta, Sutiyoso dan tim melakukan studi komparasi ke Islamic Centre di Mesir, Iran, Inggris, dan Prancis.
Setelah semua persiapan matang, akhirnya dikeluarkan SK Gubernur KDKI No. 99/2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre).
Arsitektur bangunan Jakarta Islamic Centre ini dirancang oleh arsitek spesialis masjid Ahmad Numan atau Ir Muhammad Numan.
Pembangunan Jakarta Islamic Centre kabarnya menghabiskan waktu pembangunan selama satu tahun lebih yang diresmikan oleh Sutiyoso pada 4 Maret 2003.
Masjid legendaris di Jakarta ini berdiri di atas lahan seluas 109.435 meter persegi yang memiliki luas bangunan sebesar 2.200 meter persegi yang mampu menampun 20.680 jamaah.
Baca Juga: Mengenal Etilen Glikol, yang Jadi Pemicu Gagal Ginjal Akut pada Anak di Gambia
Kronologi Kebakaran di Masjid Raya Jakarta Islamic Centre
Area kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Centre telah habis dilahap api pada Rabu, 19 Oktober 2022 kemarin.
Kabarnya, kebakaran ini terjadi mulai pukul 15.00 WIB dan berhasil dipadamkan pada pukul 17.00 WIB atas bantuan sejumlah unit mobil pemadam kebaran dan personel yang dikerahkan.
Menurut informasi yang beredar, kebakaran di Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) terjadi ketika renovasi di area kubah masjid.
Kronologi kebakaran ini bermula ketika adanya percikan api saat renovasi kubah masjid.
Percikan api tersebut ternyata berasal dari membran atau aspal gulung yang dilelehkan menggunakan alat bakar.
Namun, karena bahan mudah terbakar menghasil percikan api yang menyambar ke area lainnya dan membuat api semakin besar dan kubah masjid ambruk.
Demikian sejarah singkat dari Masjid Raya Jakarta Islamic Centre yang bisa Moms ketahui.
- https://islamic-center.or.id/sejarah-berdirinya-jakarta-islamic-centre/#
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.