19 Januari 2024

Biografi Raja Ali Haji, Sastrawan dan Ulama dari Melayu

Dikenal sebagai pujangga dan ulama dari Melayu
Biografi Raja Ali Haji, Sastrawan dan Ulama dari Melayu

Raja Ali Haji dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah nasional.

Ia merupakan seorang pujangga sekaligus ulama dari Melayu. Pemikirannya dalam dunia sastra memberikan pengaruh yang besar.

Salah satu karyanya yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas.

Sebagai seorang ulama, Ia memiliki pemikiran besar yang membuatnya mendapat gelar pahlawan nasional.

Ingin tahu biografi Raja Ali Haji selengkapnya? Simak sampai akhir, ya!

Baca Juga: hidup hematBiografi Jenderal Soedirman dan Kisah Perjuangannya

Masa Kecil dan Kehidupan Awal

Ali Haji
Foto: Ali Haji (Riausastra.com)

Raja Ali Haji adalah putra dari Raja Ahmad. Setelah menjalani ibadah haji ke Mekkah, ia diberi gelar Engku Haji Tua. Ia juga merupakan cucu dari Raja Haji Fisabillah.

Ibunya, yang dikenal sebagai Encik Hamidah binti Panglima Malik Selangor atau Putri Raja Selangor, meninggal pada tanggal 5 Agustus 1844.

Sejak kecil, Ia telah menerima pendidikan dasar dari ayahnya. Bahkan, bisa dikatakan bahwa ayahnya adalah orang pertama yang mengajarinya pendidikan.

Selain itu, Ia juga menerima pendidikan dari lingkungan istana Kesultanan Riau – Lingga di Pulau Penyengat.

Ia menjadi salah satu yang pertama mendapatkan pendidikan dalam bidang agama, sastra, dan bahasa.

Pendidikan Raja Ali Haji tidak hanya terbatas pada lingkungan kesultanan, dalam biografinya ia juga mencatat bahwa ia mendapatkan pendidikan dari luar kesultanan.

Pada tahun 1821, ayah Raja Ali Haji, Raja Ahmad, merencanakan perjalanan ibadah haji dan pembelajaran fiqih serta bahasa bersama Raja Ali kecil dan beberapa sanak saudaranya.

Saat itu, Ia berusia 13 tahun. Sebelumnya, Raja Ahmad dan rombongannya berangkat terlebih dahulu ke Tanah Jawa untuk berdagang.

Selama perjalanan mereka ke Tanah Jawa, Raja Ali Haji bertemu banyak ulama untuk mendalami pengetahuan Islamnya, terutama dalam ilmu fiqih.

Selain memperdalam pengetahuan agamanya, Ia juga mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dari interaksi dengan sarjana-sarjana kebudayaan Belanda.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Tanah Arab, Ia kembali ke Tanah Riau. Ia telah memperoleh pengetahuan yang luas dalam fiqih dan bahasa Arab.

Selama perjalanan hidupnya, Ia tak pernah berhenti belajar dan menulis buku.

Baca Juga: Profil dan Biografi Sukarni, Aktivis 'Penculik' Soekarno-Hatta

Terlibat dalam Pemerintahan

Dapat dikatakan Raja Ali Haji telah diberi kepercayaan dalam bidang kepemimpinan.

Hal ini terlihat ketika ia masih berusia 20 tahun, di mana ia mampu mengeksekusi tugas-tugas kenegaraan yang dianggap penting.

Ketika mencapai usia 32 tahun, Ia bersama sepupunya, Raja Ali bin Raja Jaf’ar, dipercayakan untuk memimpin daerah di Lingga.

Meskipun begitu, ia juga tetap produktif dalam menciptakan karya sastra.

Karya Raja Ali Haji

Raja Ali Haji merupakan seorang penulis produktif yang menciptakan banyak karya sastra, sejarah, dan hukum dalam bahasa Melayu dan Arab.

Beberapa karyanya yang terkenal meliputi:

1. Gurindam Dua Belas (1847)

Sebuah syair yang berisi nasihat-nasihat moral dan etika dalam bentuk gurindam, yang terdiri dari sepasang bait yang berima.

Karya ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan sastra pada zamannya.

Kamus Bahasa Melayu Riau-Lingga yang merupakan kamus ekabahasa pertama di Nusantara.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb