12 Januari 2024

Biografi I Gusti Ketut Jelantik, Pahlawan Nasional dari Bali

Simak perjuangannya mengusir penjajah!
Biografi I Gusti Ketut Jelantik, Pahlawan Nasional dari Bali

Di antara deretan pahlawan Indonesia, I Gusti Ketut Jelantik dikenal sebagai sosok yang gagah berani.

Lahir di Tukadmungga, Buleleng, pada tahun 1800, ia berubah menjadi "Singa Buleleng" yang menggetarkan nyali Belanda dengan perlawanannya yang gigih.

Semangatnya dalam membela tanah air dan rakyatnya menjadikannya ikon perlawanan rakyat Bali terhadap kolonialisme.

Sebagai Patih Agung Kerajaan Buleleng, I Gusti Ketut Jelantik dikenal sebagai pemimpin yang cakap dan berwibawa.

Kegigihannya dalam memperjuangkan hak-hak rakyatnya dan menentang campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan patut diacungi jempol.

Keteguhannya ini mengantarkannya pada pertempuran sengit melawan Belanda dalam Perang Bali I, Perang Jagaraga, dan Perang Bali III.

Ingin tahu kisah heroik I Gusti Ketut Jelantik selengkapnya? Simak sampai akhir, ya!

Baca Juga: Biografi Nyi Ageng Serang, Pahlawan Cerdas dan Bijaksana

Kehidupan Awal I Gusti Ketut Jelantik

I Gusti Ketut Jelantik lahir di Desa Tukadmungga, Buleleng, Bali, pada tahun 1800. Beliau merupakan putra dari I Gusti Ketut Karang dan I Gusti Ayu Karang.

Sejak kecil, beliau sudah menunjukkan bakat kepemimpinan dan keberanian yang luar biasa.

Ia merupakan patih Kerajaan Buleleng yang mengawali hidupnya dengan sangat sederhana.

I Gusti Ketut Jelantik sebelumnya bekerja sebagai seorang petani di Desa Kalibukbuk sebelum dipilih menjadi Patih Agung Kerajaan Buleleng.

Ia hidup bersama keluarganya yang kecil di Desa Kalibubuk dan dikenal oleh masyarakat karena kemampuannya yang hebat dalam pertanian.

Bahkan, ia berhasil mendirikan Pura Bakti Sari sebagai penghargaan atas pencapaiannya.

Pada tahun 1828, I Gusti Ketut Jelantik mulai memainkan peran penting sebagai Patih Agung Kerajaan Buleleng.

Baca Juga: Biografi Martha Christina Tiahahu, Pahlawan Perempuan asal Maluku

Perjuangan I Gusti Ketut Jelantik

Perjuangan Gusti Ketut Jelantik
Foto: Perjuangan Gusti Ketut Jelantik (Pinterest.com)

I Gusti Ketut Jelantik memimpin beberapa kali perlawanan terhadap Belanda di Bali Utara pada tahun 1846, 1848, dan 1849.

Perlawanan ini dimulai ketika pemerintah kolonial Belanda berusaha untuk menghapuskan hak tawan karang di Bali.

Hak tawan karang adalah hak yang diberikan kepada raja-raja yang berkuasa di Bali untuk mengambil kapal yang kandas di perairan mereka bersama dengan seluruh isinya.

Perang Bali I

Perang Bali I dimulai ketika Belanda mencoba untuk mencapai kesepakatan dengan kerajaan-kerajaan lokal di Bali untuk menghapuskan tawan karang.

Namun, upaya ini ditentang oleh penduduk Bali, dan akhirnya terjadi pertempuran antara mereka dan Belanda pada tahun 1846.

Perang Bali I melibatkan puluhan ribu prajurit. Belanda memiliki 1.280 prajurit, sedangkan Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Karangasem membawa lebih dari 10.000 prajurit.

Konflik ini berakhir dengan kemenangan Belanda, yang berhasil menaklukkan Ibukota Singaraja dan kemudian mencapai perdamaian dengan Kerajaan Karangasem dan Buleleng.

Perang antara masyarakat Bali dan Belanda kembali meletus dan dikenal sebagai Perang Jagaraga.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb