Moms, Ini Jenis Kutil Berbahaya dan Cara Mengatasinya!

Moms pasti cukup familiar dengan kutil, namun apakah tahu bahwa ada beberapa jenis kutil berbahaya yang harus segera mendapatkan penanganan?

Kutil adalah benjolan yang muncul pada kulit yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).

Mengutip Canada Family Physician, kutil telah menjangkiti manusia selama ribuan tahun lalu.

Ia bahkan ditemukan pada mumi yang berusia 3.000 tahun dan disebutkan dalam karya sastra Shakespeare.

Meskipun kutil umumnya tidak berbahaya, ada jenis kutil berbahaya yang harus diwaspadai.

Selain itu, kutil juga perlu dihilangkan karena membuat tidak nyaman, tidak percaya diri, dan bisa menular.

Beberapa jenis kutil juga bisa menyebabkan rasa sakit.

Untungnya, kini tersedia cara menghilangkannya yang aman di rumah sakit atau klinik.

Baca Juga: Serba-serbi Kutil Kelamin, Apakah Bisa Disembuhkan?

Jenis Kutil Berbahaya

Ada lebih dari 100 jenis HPV yang merupakan virus penyebab kutil bisa muncul di kulit.

Hampir semua jenis HPV yang menyebabkan kutil relatif tidak berbahaya akan muncul di tangan atau kaki.

Sementara itu, jenis HPV yang menyebabkan jenis kutil berbahaya biasanya muncul di daerah, seperti:

1. Kutil Kelamin

Foto: Orami Photo Stock

Jenis kutil berbahaya pertama adalah kutil kelamin.

Ini juga tergolong sebagai salah satu jenis infeksi menular seksual.

Kutil jenis ini kerap dialami oleh orang yang aktif secara seksual dan biasanya memengaruhi jaringan lembap di area vital.

Bentuknya bisa terlihat seperti benjolan kecil berwarna daging atau memiliki penampilan yang mirip kembang kol.

Selain itu, kutil kelamin juga tidak selalu terlihat oleh mata.

Sebab, kemungkinan ia memiliki bentuk yang sangat kecil dan mirip seperti warna kulit.

Pada pria, kutil kelamin bisa muncul di beberapa lokasi, seperti penis, skrotum, paha atau bahkan di sekitar anus.

Sementara untuk wanita, kutil ini bisa muncul di dalam atau luar vagina, sekitar anus, dan sekitar leher rahim.

Selain itu, jenis kutil berbahaya ini juga bisa muncul di bibir, mulut, lidah, atau tenggorokan seseorang yang pernah melakukan kontak seksual oral dengan orang yang memiliki HPV.

Jika mengalami kutil kelamin, ada beberapa gejala yang muncul, seperti:

• Pembengkakan kecil berwarna kecokelatan atau merah muda yang muncul di area genital.
• Gatal atau ketidaknyamanan di area genital.
• Perdarahan saat berhubungan intim.

Sebenarnya jenis kutil berbahaya seperti kutil kelamin ini bisa hilang dengan sendirinya, tetapi HPV bisa bersarang di sel kulit.

Artinya, Moms mungkin mengalami masalah kutil lainnya atau kutil kelamin bisa datang kembali dan menjadi lebih parah.

Nah, ada beberapa cara pengobatan kutil kelamin yang akan diberikan oleh dokter, seperti:

• Imiquimod (Aldara)
• Podophyllin dan podofilox (Condylox)
• Asam trikloroasetat, atau TCA.

Jika jenis kutil berbahaya ini tidak kunjung menghilang, mungkin perlu operasi kecil untuk menghilangkannya.

Namun, sebelumnya lakukan pemeriksaan dulu ke dokter, ya!

Baca Juga: Cari Tahu Penyebab Kutil, Pengobatan, hingga Pencegahannya

2. Kutil di Leher

Foto: Orami Photo Stock

Jenis kutil berbahaya lainnya adalah kutil yang muncul di leher, bahkan ia bisa menular.

Umumnya, penularan terjadi saat ada kontak langsung yang bergesekan dengan kutil.

Selain itu, penularan bisa terjadi jika menggunakan alat yang sama dengan orang yang memiliki kutil, semisal handuk, baju, dan lainnya.

Kutil ini bisa diatasi dengan menggunakan obat kutil yang mengandung asam salisilat dan asam glikolat.

Dua bahan ini membantu proses pengelupasan kulit sehingga perlahan akan menghilangkan kutil.

Jika tak kunjung menghilang, Moms mungkin bisa melakukan prosedur medis, seperti bedah atau terapi laser.

Baca Juga: Benarkah Pasta Gigi Bisa Menghilangkan Kutil Pada Balita?

Cara Menghilangkan Kutil

Foto: Orami Photo Stock

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kutil, antara lain:

1. Perawatan di Rumah

Banyak jenis kutil yang merespon dengan baik perawatan sederhana.

Moms bisa menyebarkan kutil ke bagian lain dari tubuh dan mereka menular ke orang lain.

Jika perawatan mengharuskan menggosok kutil dengan kikir kuku atau batu apung, jangan gunakan alat itu di bagian lain dari tubuh dan jangan biarkan orang lain menggunakannya.

Jangan mencoba mengobati kutil di kaki jika mengidap diabetes.

Temui dokter segera, karena diabetes dapat menyebabkan hilangnya sensasi pada kaki, sehingga mudah melukai diri sendiri tanpa disadari.

Jangan mencoba menghilangkan kutil di wajah atau bagian sensitif lain dari tubuh (seperti alat kelamin, mulut, atau lubang hidung) dengan perawatan di rumah.

2. Perawatan Pembekuan

Beberapa obat yang dijual bebas akan menyemprotkan udara dingin pekat (campuran dimetil eter dan propana) ke kutil.

Obat ini bisa membunuh kulit dan memungkinkan Moms mengikis permukaan kutil.

Perawatan ini adalah pilihan yang baik jika ingin mencoba menghilangkan kutil dengan cepat, tetapi tidak cukup kuat untuk menghilangkan semua kutil.

3. Perawatan dan Patch Mengandung Asam Salisilat

Moms harus menggunakan produk ini setiap hari, sering kali selama beberapa minggu.

Mereka akan bekerja paling baik jika merendam kutil dalam air selama sekitar 15 menit sebelum menerapkan perawatan dan ikuti petunjuk pada kemasan.

Baca Juga: 4 Obat Alami untuk Menghilangkan Kutil Kelamin

4. Nitrogen Cair

Dokter mungkin membekukan kutil dengan nitrogen cair.

Ini bisa sedikit menyakitkan tetapi biasanya bekerja dengan baik.

Namun, lebih dari satu perawatan mungkin diperlukan.

Pembekuan menyebabkan lepuh terbentuk di bawah dan di sekitar kutil.

Ini akan mengangkat kutil dari kulit dalam waktu sekitar seminggu.

Baca Juga: Hati-Hati, Ternyata Kutil Juga Bisa Menular Lho!

5. Pembedahan

Pembedahan biasanya hanya dipertimbangkan jika kutil tidak merespon pengobatan lain.

Dokter dapat memotong kutil dengan pisau bedah atau membakarnya dengan listrik.

Moms harus menerima suntikan anestesi terlebih dahulu, dan suntikan ini bisa menyakitkan.

Selain itu, pembedahan perlu diperimbangkan karena menyebabkan jaringan parut.

Itulah jenis kutil berbahaya dan cara pencegahannya yang perlu diketahui.

Namun, pastikan untuk berdiskusi dengan dokter sebelum memutuskan perawatan yang tepat, ya!