6 Jenis Obat Perangsang Pria dan Wanita, Bikin Tahan Lama!

Avanafil merupakan obat perangsang pria yang terbilang lebih baru, tapi memiliki cara kerja yang sama.

Obat ini meningkatkan darah ke penis untuk membantu proses ereksi.

Merek dagang Avanafil yang tersedia, yakni Stendra.

Obat perangsang pria ini dapat dikonsumsi hanya 30 menit sebelum berhubungan seksual.

Efektivitas penggunaannya bisa mencapai 6 jam.

Baca Juga: 8 Cara KB Alami, dari Pengecekan Masa Ovulasi hingga Ejakulasi di Luar Vagina

Rekomendasi Obat Perangsang Wanita di Apotek

Ada beberapa obat perangsang yang dianggap aman untuk meningkatkan gairah seksual wanita, seperti flibanserin dan bremelanotide.

Berikut penjelasannya:

Melansir Journal of Women's Health, pasien HSDD biasanya akan menggunakan obat bernama flibanserin untuk mengembalikan gairah seksualnya.

Obat perangsang ini hanya boleh digunakan oleh wanita yang belum mencapai fase menopause tapi sudah kehilangan gairah seksualnya.

Fungsinya adalah mengembalikan gairah seksual bagi pengidap HSDD.

Flibanserin tidak akan ampuh untuk mengobati minimnya gairah seksual pada wanita, jika memiliki masalah medis dan gangguan mental.

Apalagi bagi wanita menopause, flibanserin tidak akan berpengaruh apa-apa.

Sebelum menggunakan flibanserin, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter.

Pastikan bahwa Moms benar-benar mengidap HSDD. Jika iya, minta dosis yang tepat untuk mengobatinya.

Jika Moms tidak didiagnosis HSDD oleh dokter, sebaiknya jangan mengonsumsinya dan cari tahu penyebab minimnya gairah seksual.

6. Bremelanotide

Obat perangsang wanita lainnya adalah bremelanotide yang digunakan untuk mengatasi gangguan hasrat seksual.

Hal ini dapat digunakan bagi wanita yang belum mengalami menopause sekalipun.

Tetapi, obat ini tidak boleh diberikan pada wanita yang berusia kurang dari 18 tahun.

Bremelanotide adalah jenis obat perangsang wanita yang penggunaannya dengan disuntikkan di area perut atau paha setidaknya 45 menit sebelum aktivitas seksual.

Penggunaan obat perangsang wanita ini memerlukan pengarahan dokter dan Moms harus mengikuti semua petunjuk pada resep dan label obat.

Obat ini hanya boleh digunakan saat Moms benar-benar mengalami penurunan hasrat seksual, ya.

Baca Juga: 4 Doa Berhubungan Intim Sebelum dan Sesudah Bercinta

Efek Samping Obat Perangsang

Mengonsumsi obat-obatan perangsang mungkin dapat menyebabkan efek samping, seperti:

• Reaksi alergi
• Mual
• Muntah
• Sakit kepala
• Flushing (kemerahan, kulit hangat)
• Pusing dan pingsan
• Kelelahan
• Mulut kering

Penting sekali untuk mengikuti anjuran atau berkonsultasi dengan dokter sebelumnya.

Apabila timbul efek samping yang mengganggu, segera hubungi dokter.

Baca Juga: Petting dalam Aktivitas Seksual: Jenis, Manfaat, dan Risiko

Itu dia rekomendasi obat perangsang untuk pria dan wanita.

Demi menghindari efek samping berbahaya, sebaiknya Moms dan Dads minum obat ini sesuai keperluan, dosis, dan bila perlu dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter.

Hindari membeli produk obat sembarangan dan yang tidak jelas asalnya.

Pastikan produk medis maupun obat kuat herbal yang ingin Moms dan Dads beli memiliki izin edar dari BPOM.

Selain menggunakan obat-obatan yang memengaruhi kondisi fisik, kesehatan mental juga perlu diperhatikan, ya!