14 Juni 2024

6 Pertolongan Pertama Kejang Demam pada Anak, Catat!

Segera berikan pertolongan pertama pada anak ya, Moms!

Moms, cari tahu seperti apa pertolongan pertama kejang demam pada anak berikut ini.

Bagi kebanyakan ibu baru, menghadapi bayi yang sakit akan membuat panik dan khawatir berlebih. Apalagi jika Si Kecil demam, nafsu makannya berkurang, bahkan hingga tidak mau menyusui.

Selama setahun pertama, demam akan menjadi tantangan tersendiri.

Selanjutnya, saat anak demam Moms akan terbiasa dan tidak terlalu merasa tegang.

Namun jika kejang demam pada anak atau yang biasa disebut dengan "step" terjadi, Moms harus mempersiapkan diri dan juga harus sigap untuk memberikan pertolongan pertama.

Saat kejang demam pada anak terjadi, kondisinya bisa terlihat mengkhawatirkan.

Hal itu disebabkan oleh lonjakan aktivitas listrik otak yang tiba-tiba dan dapat menyebabkan anak jatuh dan gemetar atau mengejang dengan hebat. Atau, bahkan seorang anak tiba-tiba menjadi tidak responsif selama merasakan step.

Meskipun terdengar menakutkan, American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan bahwa kejang demam pada anak biasanya bukanlah keadaan darurat medis; mayoritas kejang demam pada anak akan berakhir dengan sendirinya dalam waktu normal lima menit.

Kejang demam biasanya terjadi pada anak yang berusia antara 3 bulan sampai 3 tahun.

Selain itu, kejang demam pada anak biasanya akan dialami oleh anak saat merasakan demam yang sangat tinggi, biasanya lebih dari 39 hingga 40 derajat Celcius atau lebih tinggi.

“Sangat traumatis untuk dilihat. Kebanyakan kejang demam pada anak tidak berbahaya,” kata ahli saraf Ajay Gupta, MD, Kepala Bagian Epilepsi Pediatrik di Pusat Epilepsi Klinik Cleveland.

Saat anak mengalami kejang demam, peningkatan suhu badannya saat demam akan terjadi dengan cepat.

Ada dua jenis step saat anak demam, yakni yang bersifat sederhana atau biasa dan kompleks.

Saat anak mengalami step yang kompleks, hal tersebut akan berlangsung lebih lama. Kejang demam pada anak ringan akan berlangsung tidak lama namun lebih sering terjadi.

Baca Juga: Apakah Bayi Demam Boleh Mandi atau Tidak? Ini Kata Ahli!

Penyebab Kejang Demam pada Anak

Penyebab Step Saat Demam
Foto: Penyebab Step Saat Demam (Orami Photo Stock)

Kejang demam pada anak umumnya terjadi saat anak sakit, tetapi sering kali terjadi sebelum Moms menyadari bahwa Si Kecil sedang sakit.

Ini bisa saja terjadi karena biasanya terjadi pada hari pertama anak sakit. Ada beberapa penyebab kejang demam pada anak, yakni:

  • Risiko kejang demam dapat meningkat setelah beberapa imunisasi, terutama imunisasi MMR. Demam tinggi setelah imunisasi paling sering terjadi 8 sampai 14 hari setelah anak diberikan imunisasi. Demam, bukan vaksinasi, yang menyebabkan kejang.
  • Demam yang disebabkan oleh virus atau infeksi bakteri dapat menyebabkan step saat demam. Roseola adalah penyebab paling umum dari step yang terjadi saat demam.
  • Faktor risiko lain, seperti memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami kejang saat demam, akan menempatkan anak pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hal serupa.
  • Cacat saraf (seperti cerebral palsy).
  • Memiliki keterlambatan dalam perkembangan.
  • Kejang yang terjadi hanya pada satu sisi tubuh saja.
  • Demam 40 derajat atau yang lebih tinggi.
  • Lebih dari satu kali step dalam satu hari atau 24 jam selama merasakan penyakit yang sama.
  • Step tanpa demam atau penyakit tertentu.

“Anak-anak tanpa faktor risiko ini kemungkinan besar tidak akan mengembangkan kejang saat demam di kemudian hari,” kata Dr. Ajay.

Baca Juga: Panduan Cara Mengompres Anak Agar Demam Cepat Turun

Gejala Kejang Demam pada Anak

Gejala Anak Step Saat Demam
Foto: Gejala Anak Step Saat Demam

Kejang demam pada anak dapat terjadi ketika banyak sel otak terbakar secara tidak normal pada saat bersamaan. Ini untuk sementara akan mengganggu sinyal listrik normal pada otak.

Aktivitas listrik yang berlebihan dan intens yang membanjiri otak dapat menyebabkan perubahan perilaku, kesadaran, dan gerakan tubuh.

Oleh karena itu, Moms harus memperhatikan gejala kejang demam pada anak yang dapat terjadi secara bervariasi berdasarkan jenisnya. Yakni:

1. Kejang saat Demam yang Sederhana

Kejang pada anak jenis ini biasanya berlangsung kurang dari 2 menit tapi bisa bertahan hingga 15 menit. Biasanya, kondisi kejang pada anak ini hanya akan terjadi sekali dalam periode 24 jam.

Gejala step demam sederhana biasanya seperti: hilang kesadaran, anggota tubuh berkedut atau kejang dan biasanya berpola ritmik, kebingungan atau kelelahan setelah kejang, lengan atau kaki tidak lemah.

2. Kejang Saat Demam yang Kompleks

Kejang saat demam yang kompleks berlangsung selama lebih dari 15 menit.

Kejang demam pada anak berulang dapat terjadi selama 30 menit dan bisa juga terjadi lebih dari sekali selama jangka waktu 24 jam.

Gejala step saat demam yang kompleks adalah: hilang kesadaran, anggota tubuh berkedut atau kejang, kelemahan sementara biasanya di satu lengan atau tungkai.

3. Kejang Berulang

Jika kejang demam pada anak yang sederhana atau kompleks terjadi berulang kali, hal itu dianggap sebagai step demam berulang.

Gejala kejang demam berulang meliputi:

  • Suhu tubuh anak untuk kejang pertama mungkin lebih rendah
  • Kejang atau step berikutnya sering terjadi dalam waktu satu tahun setelah kejang awal
  • Suhu demam mungkin tidak setinggi kejang demam pertama
  • Sering demam

Jika step dengan demam berulang sering terjadi, ini memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami epilepsi di kemudian hari dilansir studi dari National Center of Biotechnology and Information.

Baca Juga: 6 Pertolongan Pertama Kejang Demam pada Anak, Catat!

Pertolongan Pertama saat Kejang Demam pada Anak Terjadi

Meskipun kejang saat demam sering kali tidak menyebabkan masalah yang bertahan lama atau berkelanjutan, Moms bisa melakukan pertolongan pertama pada anak saat mengalami kejang. Apa saja itu?

1. Jangan Panik

Pertolongan Pertama pada Anak Step
Foto: Pertolongan Pertama pada Anak Step

Ini akan menjadi pertolongan pertama kejang demam pada anak yang paling penting.

Hal ini karena saat panik , Moms biasanya tidak dapat bertindak logis hingga bisa saja malah membahayakan Si Kecil.

Tetap tenang dan berikan pertolongan pertama untuk mencegah anak dari cedera saat kejang.

“Sangat penting untuk tidak panik jika anak Moms mengalami kejang. Sebaliknya, cobalah untuk tetap tenang dan amati anak kita," jelas Dr. Ajay.

2. Pastikan Kondisinya

Anak Sakit Demam dan Batuk
Foto: Anak Sakit Demam dan Batuk

Jika Moms tidak merasa yakin apakah Si Kecil mengalami step atau tidak, berikan sentuhan ringan dan panggil namanya dengan keras untuk mencoba menarik perhatiannya. Kemudian lihat responsnya.

Jika tidak ada, bisa dipastikan Si Kecil sedang mengalami step dan harus segera diberikan pertolongan pertama.

Sementara itu, tetap temani anak dan dan jangan pernah meninggalkannya sendirian. Moms tidak akan pernah tahu risiko apa yang akan terjadi jika meninggalkannya.

Baca Juga: Panik Tangan dan Kaki Bayi seperti Kejang? Ini Kata Dokter!

3. Pastikan Posisi Anak Aman

Anak Sakit Demam
Foto: Anak Sakit Demam (Healthyessentials.com)

Letakkan anak di atas permukaan yang empuk, seperti tempat tidur dan pastikan Si Kecil dapat bernapas dengan cukup.

Kemudian, posisikan dalam keadaan tidur menyamping untuk menghindari tersedak jika kemungkinan Si Kecil akan muntah.

Singkirkan benda-benda yang berpotensi berbahaya selama mengalami kejang seperti furnitur, benda tajam atau benda lainnya.

Jangan coba menggendong atau menahan gerakannya saat kejang. Hal ini dilakukan agar tidak membatasi anak yang sedang kejang demam karena memerlukan ruang yang sedikit lebih luas.

Lihat jam untuk menghitung waktu berapa lama kejang demam pada anak terjadi.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.