18 November 2022

Keladi Tikus untuk Atasi Kanker, Mitos atau Fakta?

Sifat antivirusnya juga bisa menetralisir racun narkoba
Keladi Tikus untuk Atasi Kanker, Mitos atau Fakta?

Indonesia terkenal memiliki banyak tanaman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satunya adalah keladi tikus.

Dalam bahasa Latin, keladi tikus dikenal dengan nama ilmiah Typhonium divaricatum (L.) Decne dalam famili Araceae.

Tanaman ini sejenis talas setinggi 25-30 cm dan termasuk tumbuhan semak.

Dilihat dari ciri-cirinya, bentuk daunnya bulat dan berwarna hijau dengan ujung runcing berbentuk jantung.

Keladi tikus menyukai tempat lembab yang tak terkena sinar matahari langsung.

Tanaman ini bisa tumbuh subur di tempat terbuka pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.

Di Indonesia, tanaman keladi tikus bisa ditemui di sepanjang pulau Jawa dan sebagian Kalimantan, Sumatra, hingga Papua.

Tanaman berkhasiat ini konon juga terdapat di Malaysia dan dikenal dengan sebutan rodent tuber.

Banyak informasi yang mengungkapkan manfaat keladi tikus sebagai obat kanker. Apa benar begitu? Yuk, cari tahu faktanya berikut ini!

Baca Juga: Tanaman Miana: Jenis, Manfaat, hingga Cara Merawatnya

Manfaat Keladi Tikus

Keladi Tikus
Foto: Keladi Tikus (Core.ac.uk)

Mengutip Keladitikus.my, tanaman keladi tikus mengandung arginin yang tinggi dan dapat membantu proses detoks dalam tubuh.

Arginin adalah asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan normal mikroba, tumbuhan, dan hewan.

Arginin juga diperlukan untuk menjaga metabolisme dan proliferasi sel.

Berikut beragam manfaat keladi tikus bagi kesehatan:

1. Antivirus

Memiliki sifat antivirus, keladi tikus diketahui mampu menetralisir racun akibat narkoba.

Sayangnya, hal ini masih belum banyak diketahui masyarakat.

Racun akibat narkoba sangat fatal jika mengendap di dalam tubuh.

Nah, untuk menetralisir racun tersebut, diperlukan detoksifikasi agar racunnya keluar dari jaringan tubuh.

Kabar baiknya, keladi tikus mengandung zat typhonium flagelliforme dan zat alami fraksi etil asetat yang mampu mengeluarkan racun narkoba.

Racun tersebut kemudian akan dikeluarkan melalui keringat, urine, dan feses.

Baca Juga: 12+ Obat Kanker Payudara, dari Medis hingga Herbal Tradisional

Secara umum, keladi tikus dapat memberikan beragam manfaat sebagai berikut:

  • Mencegah sel tumor atau kanker
  • Mengurangi efek samping kemoterapi (rambut rontok, mual, hingga hilangnya nafsu makan)
  • Bertindak sebagai antivirus dan bakteri
  • Menghilangkan racun rokok
  • Mengatasi diabetes melitus
  • Mencegah stres
  • Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh
  • Membantu meredakan gagal jantung
  • Menyembuhkan pilek, batuk, berdahak dan sakit kepala
  • Anti asma
  • Mengobati bengkak dan nyeri
  • Membantu menyembuhkan penyakit jantung

2. Sebagai Obat Luar

Keladi tikus sudah lama digunakan sebagai salah satu herbal mujarab untuk mengatasi beragam penyakit luar, seperti:

  • Luka bisul
  • Gigitan serangga
  • Menghentikan pendarahan luar

Baca Juga: Jamu Jamsi, Obat Herbal untuk Penyakit Diabetes

Khasiat Keladi Tikus untuk Obat Kanker

Tanaman Keladi Tikus
Foto: Tanaman Keladi Tikus (Research.binus.ac.id)

Tidak sedikit tanaman herbal yang kerap digunakan sebagai terapi kanker, termasuk juga keladi tikus.

Berdasarkan laporan dari lembaga penelitian di Malaysia, sari tanaman keladi tikus dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, menghancurkannya, hingga mengatasi efek buruk kemoterapi.

Biasanya, bagian tanaman keladi tikus yang paling banyak digunakan untuk obat kanker adalah daun, batang, dan umbi.

Senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman keladi tikus diketahui mampu memacu mekanisme alamiah tubuh.

Dengan begitu, hal ini dapat memperkuat daya tahan tubuh untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.

Cara Kerja Keladi Tikus Mengatasi Kanker

Keladi tikus diklaim memiliki nilai medis kanker oleh Prof Dr.Chris K.H. Teo Dip Agric (M), BSc Agric (Hons) (M), MS, PhD, dari Malaysia.

Meneliti sejak tahun 1995, tentu bukanlah waktu yang singkat bagi Prof. Chris Teo untuk membuktikan khasiat tanaman ini.

Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak Typhonium flagelliforme dan campuran bahan alami lainnya membantu detoksifikasi jaringan darah.

Tanaman ini mengandung sejumlah senyawa bioaktif seperti alkaloid, saponin, glikosida, flavonoid, terpenoid, steroid dan flavonoid glikosida.

Kandungan saponin paling banyak ditemukan pada bagian daunnya dan sering kali dimanfaatkan sebagai obat kanker.

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa ekstrak daun keladi tikus mengandung senyawa aktif fenol.

Senyawa fenol merupakan golongan polifenol yang dapat berfungsi sebagai antikanker.

Khasiat zat-zat ini akan bekerja efektif jika diberikan bersamaan dengan herbal lain, seperti sambiloto dan rumput mutiara putih.

Menurut data dari Malaysia, berbagai penyakit kanker diketahui bisa disembuhkan dengan keladi tikus.

Mulai dan kanker payudara, paru-paru, usus besar, rektum, hati, prostat, ginjal, leher rahim, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, hingga hepatitis.

Penelitian dari Binus University juga memberikan hasil serupa.

Berdasarkan temuan tersebut, kandungan keladi tikus diyakini ampuh mengobati penyakit kanker seperti kanker payudara, usus, kelenjar prostat, hati, leukemia dan leher rahim.

Namun, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat keladi tikus untuk menyembuhkan kanker secara langsung.

Baca Juga: Hari Kanker Sedunia 2022, Pentingnya Kemudahan Akses Pengobatan kanker untuk Pasien

Cara Mengonsumsi Keladi Tikus

Suplemen Keladi Tikus
Foto: Suplemen Keladi Tikus (Ebay.com)

Jika tak ingin repot-repot mengolah bahan herbal ini, kini sudah banyak ekstrak keladi tikus yang tersedia dalam bentuk kapsul.

Bahkan, Moms bisa memperolehnya di sejumlah e-commerce.

Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi obat herbal alami ini, ya!

Jika Moms ingin mengolahnya sendiri, perhatikan betul cara pengolahannya untuk menghindari keracunan dan rasa gatal pada tenggorokan.

Sebelum menggunakannya, cuci bersih tanaman keladi tikus dan rendam dalam waktu kurang lebih 12 jam agar racun pada tanaman tersebut hilang.

Setelah itu, Moms bisa menumbuk halus tanaman ini dan saring untuk mendapatkan sarinya.

Agar tidak terlalu pahit, tambahkan madu untuk menetralisir rasa.

Hati-hati, beberapa orang mungkin akan mengalami sejumlah efek samping keladi tikus.

Jika muncul efek jangka panjang seperti diare yang tak kunjung hilang, segera hentikan konsumsi obat herbal ini dan periksakan diri ke dokter.

Baca Juga: Kenali Cordyceps, Herbal untuk Obati Beragam Penyakit dan Merangsang Gairah Seks

Nah, itulah beberapa manfaat keladi tikus yang salah satunya diyakini dapat menjadi obat kanker. Agar lebih aman, pastikan untuk konsultasi dulu ke dokter sebelum mengonsumsi obat herbal ini, ya Moms!

  • http://www.keladitikus.my/keladi-tikus--cancer-remedy.html
  • https://research.binus.ac.id/food-biotech/2015/03/25/17/
  • https://kec-magersari.mojokertokota.go.id/web/artikel/2
  • https://blogs.insanmedika.co.id/keladi-tikus/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb