
Tergantung jenis narkoba yang dipakai, masing-masing dapat memengaruhi tubuh dengan cara berbeda.
Dampaknya tergantung pada dosis dan bagaimana cara menggunakannya.
Seseorang yang menyalahgunakan narkoba akan terlihat berbeda dari segi fisik dan mentalnya.
Mereka cenderung kehilangan minat bergaul dan menghindari aktivitas yang sebelumnya disukai.
Pemakai juga terlihat mengabaikan kerapihan dan perawatan diri, lebih suka menyendiri, cepat tersinggung, dan menghindari tanggung jawab.
Berikut ini penjelasan 3 jenis narkoba berdasarkan pengaruhnya pada tubuh!
Baca Juga: Simak 5 Cara Menghindari Narkoba agar Anak dan Keluarga Terhindar dari Bahaya
Foto: 13 Dampak Penggunaan Narkoba, Mulai dari Halusinasi hingga Kematian, Waspada!
Foto: Orami Photo Stock
Melansir dari Australian Government Department of Health, terdapat 3 jenis narkoba yang dikategorikan berdasarkan pengaruhnya terhadap tubuh:
Obat jenis ini dapat memperlambat fungsi sistem saraf pusat penggunanya.
Obat jenis ini dapat memengaruhi indera dan mengubah cara melihat, mendengar, merasakan, atau mencium penggunanya.
Obat jenis ini dapat mempercepat kinerja fungsi sistem saraf pusat penggunanya.
Jenis narkoba tersebut mempengaruhi tubuh dalam banyak cara.
Jika ketagihan, seseorang dapat jatuh ke dalam lebih dari satu jenis.
Berikut ini penjelasan masing-masing dari jenis narkoba tersebut:
Depresan bekerja dengan memperlambat pengantaran pesan antara otak dan tubuh.
Obat jenis ini akan membuat penggunanya merasa rileks dan tidak tertekan.
Depresan memengaruhi beberapa bagian tubuh, seperti:
Dalam dosis kecil, depresan membuat seseorang merasa rileks, tenang, dan tidak terlalu tertekan.
Pemakaian dalam dosis yang lebih besar dapat menyebabkan kantuk, muntah, mual, tidak sadarkan diri, bahkan kehilangan nyawa.
Contoh depresan meliputi:
Kandungan di dalamnya menyebabkan penurunan gairah penggunanya.
Kandungan di dalamnya dapat meningkatkan aktivitas otak yang berfungsi untuk mengurangi keaktifan sel saraf otak.
Kandungan di dalamnya bekerja dengan menekan sistem sistem saraf pusat, sehingga pengguna merasa rileks.
Kandungan di dalamnya memberikan efek euforia, peningkatan gairah seks, rileks, halusinasi, bahkan koma.
Kandungan di dalamnya memiliki efek antidepresan dalam hitungan jam dan bertahan cukup lama hingga 1 minggu.
Ketiganya adalah obat penahan rasa sakit, yang disalahgunakan untuk menciptakan rasa senang.
Halusinogen adalah jenis narkoba yang menciptakan halusinasi.
Indera terdistorsi, sehingga cara melihat, mendengar, mencium, dan merasakan sesuatu akan berbeda.
Misalnya, pengguna mungkin melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada, atau memiliki pikiran dan perasaan yang tidak biasa.
Penggunaan dalam dosis kecil dapat menyebabkan perasaan melayang, mati rasa, kebingungan, disorientasi, atau pusing.
Dalam dosis yang lebih besar, obat menyebabkan halusinasi, kehilangan memori, kesusahan, kecemasan, peningkatan denyut jantung, paranoia, panik, dan agresi.
Contoh halusinogen meliputi:
Kandungan di dalamnya bekerja dengan menekan sistem sistem saraf pusat, sehingga pengguna merasa rileks.
Kandungan di dalamnya memiliki efek antidepresan dalam hitungan jam dan bertahan cukup lama hingga 1 minggu.
Kandungan di dalamnya dapat mengubah suasana hati dan memengaruhi mental seseorang.
Kandungan di dalamnya dapat menyebabkan mual, muntah, panik, melebarnya pupil, atau kilas balik memori.
Kandungan di dalamnya menyebabkan hal-hal yang berada dalam pikiran menjadi tampak nyata atau halusinasi.
Baca Juga: Ketahui 8 Bahaya Mengonsumsi Sabu
Obat ini bekerja dengan mempercepat penyampaian pesan antara otak dan tubuh. Hal tersebut akan menyebabkan:
Dalam penggunaan dosis yang lebih besar, stimulan dapat menyebabkan kecemasan, panik, kejang, kram perut, dan paranoia.
Contoh stimulan meliputi:
Kandungan di dalamnya meningkatkan aktivitas dopamine dan noradrenalin dalam otak, sehingga pemakai lebih fokus dalam beraktivitas.
Kandungan di dalamnya bekerja seperti jenis obat penenang lainnya, yaitu menstimulasi kerja otak.
Kandungannya bekerja dengan menstimulasi otak dan menciptakan perasaan senang, dan perubahan cara berpikir, kesadaran, juga perilaku.
Kandungan di dalamnya memicu perasaan senang dan membuat penggunanya merasa dekat dengan sekitarnya.
Kandungan di dalamnya bekerja sebagai stimulan yang dapat merangsang otak melepas hormon dopamin.
Baca Juga: 13 Dampak Penggunaan Narkoba, Mulai dari Halusinasi hingga Kematian, Waspada!
Melansir dari Better Health, berikut ini beberapa hal yang meningkatkan efek samping penggunaan narkoba:
Baca Juga: 5 Cara Menasehati Pecandu Narkoba yang Bisa Orang Tua Lakukan
Foto: Kecelakaan Rumah Tusuk Sate (thewisdomdaily.com).jpg (thewisdomdaily.com)
Foto: thewisdomdaily.com
Penggunaan narkoba dapat mempengaruhi kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.
Beberapa efek samping bisa serius, dan mungkin tidak dapat diubah.
Berikut ini beberapa kerugian fisik dari penggunaan narkoba:
Baca Juga: Waspada Jenis Narkoba Terbaru Berikut Ini!
Penggunaan narkoba juga dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang, seperti:
Kecanduan narkoba, adalah penyakit yang mempengaruhi otak dan perilaku seseorang.
Kecanduan narkoba dapat dimulai dengan percobaan penggunaan dalam situasi sosial.
Jika sudah terbiasa, intensitas dan dosis penggunaannya menjadi lebih sering.
Seiring berjalannya waktu, pengguna mungkin memerlukan dosis yang lebih besar agar dapat dirasakan tubuh.
Ketika tubuh sudah terbiasa dalam dosis yang tinggi, pengguna kesulitan untuk menghentikan penggunaannya.
Pengguna mungkin memerlukan bantuan dari dokter, keluarga, teman, kelompok pendukung, atau program perawatan yang terorganisir untuk mengatasi kecanduan.
Sebelum terlambat, sebaiknya jauhi narkoba jenis apapun, ya!