28 Juli 2022

Keratosis Seboroik, Penyakit Kulit yang Sering Diderita Lansia

Kenali penyebab, gejala, dan cara menghilangkannya
Keratosis Seboroik, Penyakit Kulit yang Sering Diderita Lansia

Keratosis seboroik menjadi salah satu penyakit kulit yang sering dialami oleh orang dewasa, terutama oleh lansia (lanjut usia).

Penyakit kulit ini sebenarnya tidak terlalu berbahaya tapi jika dibiarkan begitu saja maka bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit dan pastinya bisa mengganggu kenyamanan penderitanya.

Untuk memahami lebih lanjut lagi mengenai penyakit kulit ini, Moms bisa membaca penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga: Kulit Tangan Mengelupas, Apa Penyebabnya?

Apa itu Keratosis Seboroik?

Keratosis Seboroik
Foto: Keratosis Seboroik (www.eastsidedermatology.com)

Foto Keratosis Seboroik (eastsidedermatology.com)

Keratosis seboroik adalah penyakit kulit berupa benjolan kecil yang tampilannya mirip dengan kutil.

Hanya saja bagian permukaannya ini seperti bersisik dan memiliki warna yang agak gelap dari warna kulit yakni agak cokelat, bahkan ada yang agak kehitaman.

Benjolan ini bisa tumbuh di permukaan kulit.

Bagian kulit yang paling sering terdapat penyakit ini adalah telapak tangan, kaki, wajah, dada, leher, bahu, punggung, dan lipatan kulit.

Umumnya benjolan kecil ini akan tumbuh dengan lambat.

Meski terlihat seperti benjolan, saat disentuh benjolan ini tidak menimbulkan rasa nyeri sehingga tak perlu khawatir.

Penyakit kulit ini lebih banyak diderita oleh lansia, yakni orang-orang yang sudah berumur di atas 60 tahun hingga 70 tahun lebih.

Namun, orang dewasa yakni yang berusia antara 40-50 tahun juga bisa mengalaminya.

Keratosis seboroik sering kali disebut pertumbuhan kulit yang tidak menular dan jarang berkembang menjadi kanker.

Jurnal yang berjudul Seborrheic Keratoses – The Most Common Benign Skin Tumor of Humans menjelaskan, penyakit ini tidak berbahaya, tapi sebaiknya segera diobati untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Penyebab Terjadinya Keratosis Seboroik

Gejala Keratosis Seboroik
Foto: Gejala Keratosis Seboroik (demandstudios.com)

Foto Penyebab Keratosis Seboroik (demandstudios.com)

Untuk penyebab dari keratosis seboroik hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti.

Hanya saja, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko dari orang yang mengalaminya.

Beberapa penyebab dari keratosis seboroik adalah:

  • Sudah berusia lanjut, semaki tua usia maka semakin meningkat risiko terkena keratosis seboroik.
  • Sering terpapar sinar matahari langsung.
  • Memiliki faktor genetik atau ada riwayat keluarga yang pernah mengalami penyakit kulit ini.
  • Sering mengalami gesekan pada bagian kulit tertentu seperti pada lipatan kulit bagian dalam.

Baca Juga: 7+ Penyakit Kulit Bayi yang Perlu Diwaspadai, Wajib Tahu!

Tanda dan Gejala Keratosis Seboroik

Seborrhoeic Keratosis pada Wanita
Foto: Seborrhoeic Keratosis pada Wanita (centreforsurgery.com)

Foto Seborrhoeic Keratosis pada Wanita (centreforsurgery.com)

Tanda dan gejala dari orang yang menderita keratosis seboroik ini sangat mudah dikenali.

Hal ini dikarenakan penyakit ini tergolong penyakit kulit yang bisa terlihat dari luar.

Jadi, kita mudah mengenalinya saat melihat kulit dari orang tersebut.

Untuk tanda dan gejala utama dari penderita keratosis seboroik adalah munculnya benjolan seperti kutil.

Lantas, apa yang membedakan benjolan tersebut dengan kutil biasa?

Coba lihat tanda-tandanya di bawah ini!

  • Benjolan terlihat seperti lilin yang menempel di kulit.
  • Benjolan memiliki warna sawo matang, cokelat gelap, hingga kehitaman.
  • Bertekstur kasar.
  • Memiliki permukaan yang terlihat seperti berminyak
  • Memiliki permukaan yang rata tapi agak lebih menonjol dibandingkan bagian permukaan kulit di sekitarnya.
  • Sering muncul lebih dari satu benjolan di satu area atau muncul secara berkelompok.
  • Tidak menimbulkan rasa sakit atau nyeri tapi terasa gatal.
  • Ukurannya sekitar 2,5 cm.
  • Memiliki bentuk oval atau bulat.

Baca Juga: Mengenal Progeria, Penyakit Langka yang Bikin Si Kecil Bertubuh Lansia

Keratosis seboroik memang tidak berbahaya.

Namun, jika muncul kondisi gejala selain tanda-tanda yang ada di atas, maka Moms harus segera mengobatinya.

Gejala lain yang menandakan kalau penyakit ini menjadi berbahaya adalah:

  • Muncul lebih banyak benjolan dalam waktu singkat atau dalam beberapa hari.
  • Kulit yang tumbuh menimbulkan iritasi saat bergesekan dengan pakaian.
  • Muncul luka di area kulit yang tumbuh dan tidak kunjung sembuh.
  • Warna benjolan menjadi keunguan, kemerahan, atau kebiruan.
  • Benjolan terasa sakit saat disentuh.
  • Benjolan mengeluarkan darah atau nanah.

Cara Menghilangkan Keratosis Seboroik

Seborrhoeic Keratosis pada Lansia
Foto: Seborrhoeic Keratosis pada Lansia (post.medicalnewstoday.com)

Foto Seborrhoeic Keratosis pada Lansia (post.medicalnewstoday.com)

Cara mengobati atau menghilangkan keratosis seboroik ada banyak pilihannya, yaitu:

1. Dengan Laser

Metode pengobatan keratosis seboroik yang paling umum adalah dengan cara terapi laser atau ablasi.

Cara ini dinilai lebih cepat tapi membutuhkan dana yang cukup banyak.

Menurut jurnal penelitian yang berjudul Satu Kasus Seborrheic Keratoses yang Diterapi dengan Laser, dijelaskan kalau penyakit kulit ini bisa dihilangkan dengan menggunakan laser karbondioksida (CO2).

Ablasi akan dikakukan dengan mengangkat lapisan jaringan untuk mengatasi perubahan warna, memperbaiki tekstur, dan menghilangkan lesi, kutil atau tumor dari kulit.

Baca Juga: Penjelasan tentang Penyakit Kulit Hives dan Gambarnya, Ketahui Juga Cara Mengatasinya, Moms!

2. Cryosurgery

Seborrhoeic Keratosis
Foto: Seborrhoeic Keratosis (www.verywellhealth.com)

Foto Seborrhoeic Keratosis (verywellhealth.com)

Cara menghilangkan keratosis seborik yang selanjutnya adalah dengan cryosurgery.

Cara ini dilakukan untuk membekukan pertumbuhan benjolan dengan menggunakan nitrogen cair yang sangat dingin.

3. Electrocautery

Electrocautery adalah pengobatan keratosis seboroik dengan cara melakukan bedah listrik.

Metode ini dilakukan untuk menghilangkan jaringan kulit yang tumbuh secara berlebihan menggunakan arus listrik.

Jika melakukan electrocautery, maka tidak ada bekas luka pada bagian permukaan kulit.

Baca Juga: Penyakit Kulit Eksim pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya di sini!

4. Kuretase

Pengobatan Keratosis Seboroik
Foto: Pengobatan Keratosis Seboroik (webflow.com)

Foto Pengobatan Keratosis Seboroik (webflow.com)

Kuretase atau curettage adalah cara pengobatan keratosis seborik dengan cara mengerik benjolan menggunakan alat khusus.

Metode kuretase ini bisa digabungkan dengan cara cryosurgery dan electrocautery secara bersamaan sehingga hasil yang didapat bisa lebih maksimal.

Itulah sekilas penjelasan mengenai keratosis seboroik yang menjadi salah satu penyakit kulit yang sering dialami oleh lansia.

Beberapa penyebab dari keratosis seboroik adalah:bbah pengetahuan medis, ya!baca jug

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/seborrheic-keratosis/symptoms-causes/syc-20353878
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545285/
  • https://www.healthline.com/health/seborrheic-keratosis
  • https://dermnetnz.org/topics/seborrhoeic-keratosis
  • https://www.aad.org/public/diseases/a-z/seborrheic-keratoses-treatment

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb