Ketahui Jenis Karotenoid dalam Makanan dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Apakah Moms sering mengonsumsi buah dan sayur berwarna merah, oranye, atau kuning?
Jika iya, maka Moms sudah mengonsumsi karotenoid yang punya efek antioksidan penting untuk kesehatan tubuh.
Karotenoid adalah senyawa alami yang sebagian besar ditemukan di pigmen tanaman.
Jenis-jenisnya sebenarnya sangat banyak, lho, Moms!
Menurut studi pada 2013 di jurnal Advance in Nutrition, ada lebih dari 600 jenis dalam tanaman secara total.
Senyawa ini memberikan warna merah, oranye, atau kuning pada tanaman.
Beberapa makanan hewani juga mengandung karotenoid, seperti moluska, krustasea, dan ikan.
Baca juga: Tak Hanya Kaya Antioksidan, Inilah 7 Manfaat Goji Berry untuk Kesehatan
Namun, hewan laut tidak menghasilkan karotenoid sendiri, melainkan memakan tanaman yang mengandung ganggang atau memakan makhluk laut lain yang mengonsumsi karotenoid.
Kuning telur juga mengandung sejumlah besar karotenoid, terutama ketika ayam diberi pakan kaya karotenoid.
Jenis-Jenis Karotenoid dan Contoh Makanannya
Jenis karotenoid yang paling terkenal mungkin adalah beta-karoten, yaitu sumber utama vitamin A dari tanaman.
Namun, sebenarnya ada beberapa jenis karotenoid lain yang juga memiliki potensi manfaat kesehatan, yaitu:
1. Beta-karoten
Foto: Orami Photo Stock
Beta-karoten adalah pigmen yang ditemukan dalam jumlah besar dalam buah dan sayuran berwarna oranye dan kuning.
Ketika Moms mengonsumsi buah dan sayuran ini, tubuh akan mengubah beta-karoten menjadi vitamin A yang penting untuk sistem kekebalan yang kuat, penglihatan normal, dan kulit yang sehat.
Beta-karoten punya efek antioksidan, yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas.
Beberapa hal yang jadi sumber radikal bebas adalah polusi, paparan sinar matahari, dan merokok.
Baca Juga: 14 Makanan Penangkal Radikal Bebas untuk Anak
2. Likopen
Foto: Orami Photo Stock
Likopen adalah pigmen kemerahan yang ditemukan terutama dalam tomat, tetapi juga aprikot, semangka, dan jeruk bali merah muda.
Penelitian pada 2015 di jurnal Medicine, mengungkapkan bahwa asupan likopen dapat menurunkan risiko kanker prostat.
Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
3. Lutein
Foto: Orami Photo Stock
Lutein adalah karotenoid kuning hingga oranye yang ditemukan dalam sayuran berdaun hijau tua, seperti bayam, kangkung, jagung, kuning telur, labu, dan wortel.
4. Zeaxanthin
Foto: Orami Photo Stock
Zeaxanthin biasanya dikelompokkan dengan lutein.
Karotenoid jenis ini juga ditemukan dalam makanan yang sama, dengan tingkat tertinggi dalam makanan oranye.
Kuning telur, paprika, jeruk, jus jeruk, dan mangga, semuanya tinggi zeaxanthin.
Baca juga: Cari Tahu 7 Manfaat Glutathione, Si Master Antioksidan Alami dalam Tubuh!
5. Cryptoxanthin dan Alpha Karoten
Foto: Orami Photo Stock
Cryptoxanthin juga ditemukan dalam buah dan sayuran berwarna oranye dan kuning.
Namun, karotenoid jenis ini agak mirip dengan beta-karoten karena dapat diubah menjadi vitamin A bila diperlukan.
Sementara itu, alpha-karoten merupakan provitamin A karotenoid.
Namun, dibutuhkan sekitar dua kali lebih banyak alfa-karoten (atau cryptoxanthin) dibandingkan dengan beta-karoten untuk membuat jumlah vitamin A yang sama.
6. Astaxanthin
Foto: Orami Photo Stock
Astaxanthin adalah karotenoid berwarna merah-oranye yang ditemukan pada ikan salmon, trout, udang, dan beberapa jenis alga.
Jenis ini memiliki potensi antioksidan dan antiinflamasi yang kuat.
Manfaat Karotenoid bagi Kesehatan
Seperti dikatakan di awal, karotenoid memiliki efek antioksidan, yang artinya dapat melindungi dari penyakit dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Lebih jelasnya, berikut ini beberapa manfaat utama konsumsi makanan kaya karotenoid bagi kesehatan:
1. Meningkatkan Kesehatan Mata
Mengonsumsi makanan kaya karotenoid dapat melindungi sel-sel sehat di mata dan mencegah pertumbuhan sel kanker.
Salah satu penyebab utama kebutaan adalah degenerasi makula, atau degenerasi pusat retina.
Paparan cahaya biru (dari gawai) jangka panjang dapat menyebabkan hal ini dan berdampak negatif pada bagian mata yang halus.
Namun, karotenoid lutein dan zeaxanthin yang ditemukan di retina dapat membantu menyerap cahaya biru.
Menurut laman American Macular Degeneration Foundation, studi menunjukkan bahwa memasukkan setidaknya 6 mg lutein per hari dalam pola makan dapat menurunkan risiko terkena degenerasi makula sebesar 43 persen.
Meningkatkan jumlah lutein dan zeaxanthin dalam pola makan juga membantu memperlambat atau menghentikan kerusakan mata saat ini.
Juga mencegah perkembangan kondisi jika telanjur mengalaminya.
Selain itu, karena lutein terkonsentrasi di retina mata, karotenoid jenis ini dianggap bermanfaat untuk kesehatan penglihatan.
Sebuah studi pada 2001 di jurnal Archives of Opthalmology menunjukkan bahwa kombinasi seng, vitamin C dan E, beta-karoten, tembaga, dan lutein dapat membantu memperlambat perkembangan degenerasi makula.
Baca juga: Kandungan Nutrisi dalam Telur Ikan dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
2. Memelihara Kesehatan Jantung
Karotenoid adalah antioksidan sehingga senyawa ini mampu menurunkan peradangan dalam tubuh.
Meskipun masih diteliti, sifat antiinflamasi dari senyawa ini telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan jantung.
3. Mencegah Kanker
Antioksidan dapat melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas, atau zat yang merusak membran sel.
Meningkatkan asupan karotenoid melalui pola makan dapat meningkatkan jumlah antioksidan dan sel pelindung dalam tubuh.
Ini penting ketika melawan kanker dan mungkin dapat mencegah pertumbuhan kanker.
Senyawa ini telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker, khususnya kanker paru-paru.
Saat merokok, ada banyak sekali bahan kimia berbahaya yang tertelan. Bahan kimia tersebut dapat menghancurkan sel-sel sehat.
Meskipun hasilnya beragam, penelitian pada 2008 di The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan sedikit penurunan risiko kanker paru-paru saat memasukkan karotenoid ke dalam pola makan.
Namun, lebih sehat lagi jika memutuskan untuk berhenti merokok dan meningkatkan asupan karotenoid dalam makanan, untuk membantu memelihara kesehatan paru-paru.
Baca juga: Memiliki Rasa yang Manis, Ini 9 Manfaat Tebu Hitam bagi Kesehatan Tubuh
Demikian pula, karotenoid telah dikaitkan dengan pengurangan risiko kanker kulit.
Beberapa jenis senyawa ini dapat terurai menjadi vitamin A.
Vitamin ini dapat melindungi kulit dari kerusakan dini akibat paparan sinar matahari, yang dapat meningkatkan risiko melanoma, kerutan dini, dan kulit yang tidak sehat.
Itulah pembahasan mengenai karotenoid, jenis-jenis, dan manfaatnya bagi kesehatan. Setelah tahu informasi ini, jangan lupa masukan makanan yang mengandung karotenoid dalam pola makan sehari-hari ya, Moms.
- https://doi.org/10.3945/an.113.004028
- https://journals.lww.com/md-journal/Fulltext/2015/08030/Lycopene_and_Risk_of_Prostate_Cancer__A_Systematic.9.aspx
- https://www.macular.org/lutein
- https://jamanetwork.com/journals/jamaophthalmology/fullarticle/268224
- https://academic.oup.com/ajcn/article/88/2/372/4649847
- https://www.healthline.com/health/carotenoids
- https://www.verywellfit.com/what-is-a-carotenoid-4083052
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.