24 Juli 2024

12 Kewajiban Istri Terhadap Suami dan Bunyi Dalilnya

Salah satu kewajiban istri adalah menjaga kehormatan suami
12 Kewajiban Istri Terhadap Suami dan Bunyi Dalilnya

Kira-kira apa saja yang jadi kewajiban istri terhadap suami, ya?

Dalam agama Islam mengajarkan kepada para suami untuk sebisa mungkin mencukupi semua kebutuhan istri.

Dengan dipenuhkan haknya, istri diharapkan dapat memaksimalkan perannya sebagai pendamping suami di dalam rumah tangga.

Di balik peran dan hak tersebut, ada kewajiban istri terhadap suami yang harus dipenuhi.

Ingin tahu daftar kewajiban istri terhadap suami? Cari tahu di artikel ini hingga akhir ya, Moms!

Baca Juga: 20 Pantangan Suami saat Istri Hamil Menurut Islam dan Adat Jawa!

Kewajiban Istri Terhadap Suami

Selain memiliki hak yang harus ditunaikan suami, istri juga memiliki kewajiban terhadap suami yang tak bisa diabaikan.

Berikut ini beberapa kewajiban istri terhadap suami yang harus dilakukan.

1. Taat pada Suami

Kewajiban Istri Terhadap Suami
Foto: Kewajiban Istri Terhadap Suami (Foto: Shutterstock)

Kewajiban istri terhadap suami yang pertama adalah diwajibkan untuk selalu taat pada suami kecuali dalam hal-hal yang melarang aturan agama dan atau kesusilaan.

Misalnya, istri harus taat saat suami menyuruh untuk melaksanakan salat di awal waktu, melakukan ibadah dan melaksanakan kewajiban lain seperti menutup aurat.

Meski begitu, sebenarnya ada hal-hal yang bisa dibicarakan bersama.

Sebab, istri harus meminta izin kepada suami terkait apapun yang akan dilakukannya.

Misalnya terkait dengan pekerjaan, karier, keuangan, keluarga, pendidikan, dan sebagainya.

Ini menunjukkan bahwa kata taat dalam hubungan suami istri bukan berlaku instruksional dengan menempatkan seperti posisi atasan dan bawahan.

Tetapi ini lebih merupakan ajaran untuk melibatkan suami dalam pengambilan keputusan-keputusan penting.

Tentu saja dalam proses semacam itu, baik suami maupun istri sama-sama menyuarakan pendapat sehingga dapat menghasilkan keputusan terbaik dan tidak merugikan pihak manapun.

Allah berfirman: “Maka istri-istri yang saleh itu ialah yang taat kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada. Oleh karenanya Allah telah memelihara (menjaga) mereka,” (QS. An Nisa: 34)

2. Bermuka Manis dan Menyenangkan Suami

Kewajiban Istri Terhadap Suami
Foto: Kewajiban Istri Terhadap Suami (Orami Photo Stock)

Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah bermuka manis dan menyenangkan suami.

Perintah ini secara khusus berkaitan dengan psikologi perempuan yang terkadang tidak stabil, baik karena faktor biologis maupun non-biologis.

Untuk itu, kewajiban istri terhadap suami lainnya adalah dapat mengontrol dan mengelola emosi sebaik mungkin.

Maksud dari bermuka manis dan menyenangkan suami ini tentu bisa berbeda berdasarkan kebiasaan dan pola dalam sebuah rumah tangga.

Bagi seorang istri, menyenangkan suami bisa dilakukan dengan memasak makanan kesukaannya.

Sedangkan bagi istri lainnya, menyenangkan suami bisa berarti mengajak suami liburan, dan lain sebagainya.

Mengenai hal ini, ada sebuah hadis dari Abu Hurairah RA, beliau mengatakan Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Sebaik-baik perempuan ialah seorang perempuan yang apabila engkau melihatnya, engkau merasa gembira. Jika engkau perintah, dia akan mentaatimu. Dan jika engkau tidak ada di sisinya, dia akan menjaga hartamu dan dirinya."

Baca Juga: Perasaan Suami Jika Istri Menolak Berhubungan Intim, Marah?

3. Menjaga Harta, Rumah, dan Kehormatan Suami

Kewajiban Istri Terhadap Suami (Orami Photo Stock)
Foto: Kewajiban Istri Terhadap Suami (Orami Photo Stock)

Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah menjaga harta, rumah, dan kehormatan suami.

Ini juga sebuah prinsip ini bersifat fleksibel sesuai dengan pola yang berjalan dalam sebuah rumah tangga.

Akan tetapi umumnya, istri diserahi tugas untuk mengelola keuangan keluarga.

Menanggapi hal ini, Imam Al-Ghazali, seorang ulama besar Islam mengatakan,

“Di luar uang untuk kepentingan keluarga, suami juga diwajibkan memberi uang kepada istri sebagai ‘gaji’ karena telah menjaga rumah dan mengasuh anak, dalam kasus istri yang tidak bekerja dan memilih untuk tinggal di rumah”.

Bagi Al-Ghazali, uang untuk keperluan keluarga dengan uang nafkah untuk istri pribadi harus dibedakan.

Poin pentingnya adalah bahwa istri harus turut serta aktif menjaga dan mengelola harta yang dimiliki sebuah keluarga.

Dengan demikian, pembagian kerjanya adalah jika suami bekerja, maka istri yang bertugas merawat dan menjaganya.

Perintah menjaga rumah sebagai salah satu kewajiban istri ini berlaku untuk istri yang bekerja ataupun menghabiskan waktunya di rumah.

Perintah ini berkait erat dengan nilai etika lain yang diajarkan dalam Islam.

Salah satunya adalah seorang istri tidak boleh keluar rumah tanpa izin suaminya, apalagi memperbolehkan lelaki lain masuk ke dalam rumahnya ketika suami tidak ada.

Allah SWT berfirman:

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab : 33).

Selain itu, istri juga perlu menjaga kehormatan suami dengan tidak membeberkan aib suami pada orang lain.

Sebab hal ini secara tidak langsung menunjukkan kelemahan istri yang tidak bisa menjaga rahasia keluarga.

Selain itu, Ibnu Thaimiyah pun berkata dalam kitabnya:

“Tidak halal bagi seorang istri keluar dari rumah kecuali dengan izin suaminya. Bila istri keluar rumah suami tanpa izinnya, berarti dia telah berbuat nusyuz (membangkang), bermaksiat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, serta pantas mendapatkan siksa."

Kewajiban istri terhadap suami selanjutnya adalah mencari kerelaan dan menghindari kemarahan suami.

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.