24 Maret 2021

Moms, Yuk Belajar dari Kisah Siti Aisyah yang Cemburu

Salah satu kisah Siti Aisyah yang cemburu adalah saat Rasulullah menceritakan Khadijah
Moms, Yuk Belajar dari Kisah Siti Aisyah yang Cemburu

Moms, yuk cari tahu dan belajar dari kisah Siti Aisyah yang cemburu berikut ini.

Menjadi istri Rasulullah SAW adalah sebuah isyarat bawa mereka adalah perempuan terpilih.

Meski begitu, para istri tersebut tetaplah seorang istri dan pernah mengalami rasa cemburu kepada istri yang lain. Salah satunya adalah beberapa kisah Siti Aisyah yang cemburu.

Sebab bagi Aisyah, Nabi Muhammad bukan hanya utusan Allah, tapi juga seorang suami yang menyayangi, melindungi, dan memberi nafkah lahir dan batin.

Menurut Nabi, kecemburuan Aisyah adalah hal wajar. Beliau melihat, itu adalah tekanan naluriah.

Tekanan yang berada di luar batas kemampuan manusiawi itu tentunya tidak bisa diberi hukuman atau sanksi. Bahkan, Rasulullah SAW menilai kecemburuan Aisyah sebagai bukti jika dia tidak bisa hidup tanpa beliau.

Nabi menjadi simpati terhadap Aisyah sehingga tak henti membujuknya dengan halus.

Padahal, penelitian dalam jurnal Religion Compass menunjukkan bahwa Aisyah adalah tokoh intelektual yang memiliki peran yang penting bagi banyak umat Islam hingga saat ini. namun kecemburuannya menunjukkan besarnya cinta kepada Rasulullah SAW.

Lalu, seperti apa kisah Siti Aisyah yang cemburu? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Suami Mudah Bergaul dan Punya Banyak Teman Perempuan, Perlukah Cemburu?

Kisah Siti Aisyah yang Cemburu

Kisah Siti Aisyah yang Cemburu -1.jpg
Foto: Kisah Siti Aisyah yang Cemburu -1.jpg

Foto: Amaliah.com

Di antara istri-istri Nabi Muhammad yang lain, Aisyah dikenal sebagai istri yang paling pencemburu. Kecemburuannya tersebut bahkan menyebabkan beberapa konflik dengan istri-istri Nabi yang lain dan sempat membuat Rasulullah SAW marah.

Salah satu kisah Siti Aisyah yang cemburu terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim diceritakan bahwa Rasulullah SAW keluar dari kediamannya pada suatu malam.

“Aisyah berkata: ‘Aku merasa cemburu pada Anda’, lalu beliau datang dan aku melihat yang beliau lakukan.

Beliau bertanya: ‘Kau kenapa, Wahai Aisyah?’. Dia menjawab: ‘Orang sepertiku mengapa tidak menyemburui orang seperti Anda?’. Rasulullah SAW bersabda: ‘Apa setan mendatangimu?’ Aisyah bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apakah ada setan menyertaiku?’

Beliau menjawab: ‘Ya,’ Aisyah bertanya: ‘Juga menyertai semua manusia?’. Beliau menjawab: ‘Ya,’. Dia bertanya: ‘Menyertai Anda juga?’ Beliau menjawab: ‘Ya, hanya saja Rabbku menolongku mengalahkannya hingga ia masuk Islam’,” (HR Muslim).

Bukan hanya itu, ada juga kisah Siti Aisyah yang cemburu bahkan saat tidur bersama Nabi.

Melansir Islam Pos, dalam suatu malam, setelah tidur tenang bersama suami, Aisyah terbangun. Tiba-tiba tak dijumpainya suami yang menemani. Hatinya curiga setan pun meniupkan bisikan tipu daya.

Muncul di benak Aisyah, “Jangan-jangan Nabi tidur dengan istrinya yang lain. Bukankah malam ini haknya?” Ia lalu keluar menyisir rumah istrinya yang lain. Tetapi, tak dijumpainya Nabi di sana sebelum akhirnya ditemukan di masjid.

Nabi mengetahui apa yang terjadi. Kemudian beliau memberi penjelasan dan dicelanya apa yang telah ia persangkakan.

Beliau berkata, “Kau cemburu lagi, Aisyah? Apakah kamu Khawatir Allah dan Rasul-Nya akan berbuat aniaya padamu? Ini malam Nisfu Sya’ban, Aisyah.”

Tetapi bila kecemburuan Aisyah sudah melewati batas, Nabi Muhammad tidak diam saja.

Pernah dalam suatu waktu, Aisyah terlalu cemburu kepada Shafiyyah binti Huyay, kemudian Aisyah berkata kepada Rasulullah SAW: “Cukuplah padamu kalau Shafiyyah itu hanya perempuan kerdil."

Mendengar celaan itu, Nabi Muhammad marah. Amarahnya tak terbendung seraya bersabda, “Tutup mulutmu, Aisyah! Kau telah melontarkan kata-kata yang seandainya diaduk dengan air laut, niscaya ia akan ternoda,”.

Padahal, Nabi hanya ingin agar Aisyah bersikap lembut dan ramah, tidak keras, dan tidak menuruti hawa nafsu. Beliau berkata, “Aisyah, Allah itu Maha Ramah dan menyukai keramahan. Bila keramahan itu tercerabut dari sesuatu, ia akan membuatnya aib dan hina. Sebaliknya, jika diletakkan diatas sesuatu, ia akan menghiasinya. Karena itu kamu harus bersikap ramah!”.

Sayangnya, kisah Siti Aisyah yang cemburu sering dijadikan celaan bagi Aisyah.

Mereka menganggap perangai Aisyah buruk karena sifat cemburunya itu. Padahal, cemburu adalah sifat alamiah manusia yang sangat sulit untuk dihindari.

Apalagi Aisyah adalah perempuan muda dan perawan, cintanya begitu besar kepada Nabi, sebab Nabi Muhammad adalah satu-satunya suami yang pernah ia miliki di dunia ini karena dia tak pernah menikah dengan lelaki mana pun sebelum dan setelah Nabi Muhammad.

Baca Juga: 5 Tanda Suami Cemburu, Moms Harus Peka!

Kisah Aisyah yang Cemburu pada Khadijah

Kisah Siti Aisyah yang Cemburu -2.jpg
Foto: Kisah Siti Aisyah yang Cemburu -2.jpg

Foto: Sisters-Magazine.com/Shutterstock

Hal yang paling sering diceritakan adalah kisah Siti Aisyah yang cemburu kepada Khadijah.

Dalam sebuah hadits disebutkan: “Ketika Rasulullah menyebut-nyebut kebaikan Khadijah, timbullah kecemburuan di hati Aisyah. Aisyah menceritakan, ‘Apabila Nabi SAW mengingat Khodijah, beliau selalu memujinya dengan pujian yang bagus.

Maka pada suatu hari saya merasa cemburu hingga saya berkata kepada beliau; ‘Alangkah sering engkau mengingat perempuan yang ujung bibirnya telah memerah, padahal Allah telah menggantikan untuk engkau yang lebih baik darinya.

Marah sekali Rasulullah mendengar ucapan Aisyah tersebut. Raut wajah beliau seketika memerah. Ditegurnya Aisyah dan ditunjukkannya seperti apa Khadijah.

“Tidak. Demi Allah aku tidak diberi ganti yang lebih baik daripada Khadijah.

Ia beriman padaku ketika yang lain ingkar, ia membenarkanku ketika semua orang mendustakanku, ia melimpahkan hartanya padaku ketika semua menyembunyikan tangan, dan darinya Allah memberiku keturunan ketika dari istriku yang lain tidak.” (HR Muslim).

Ini adalah sesuatu yang mengherankan. Sebab, Aisyah cemburu dan merasa tersaingi oleh Khadijah.

Padahal, Aisyah tak pernah bertemu atau pun melihat Khadijah, tidak kenal, dan tak pernah sekali pun berkumpul dengannya. Ia hanya mengetahui cerita Khadijah melalui Rasulullah SAW.

Kecemburuan Aisyah kepada Khadijah karena Rasulullah SAW sering menyebut kebaikannya. Aisyah mengungkapkan kecemburuannya: “Tidaklah aku cemburu kepada salah seorang istri-istri Nabi SAW sebagaimana kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku belum pernah melihatnya” (HR Muslim).

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Iri dan Cemburu Berdasarkan Zodiak!

Sikap Rasulullah SAW Saat Aisyah Cemburu

Kisah Siti Aisyah yang Cemburu -3.jpg
Foto: Kisah Siti Aisyah yang Cemburu -3.jpg

Foto: Pinterest.co.uk

Moms sudah mengetahui seperti apa kisah Siti Aisyah yang cemburu.

Nabi Muhammad SAW adalah sosok suami yang sangat besar kecintaannya kepada istrinya. Beliau selalu memuliakan istrinya, mengarahkan dan memberi nasihat dengan cara yang baik.

Tidak pernah ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi memukul atau melukai istrinya.

Hal ini terungkap salah satunya dalam sebuah hadis saat Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap isteriku,” (HR Tirmidzi).

Sikap Rasulullah menyikapi kecemburuan istri-istrinya termasuk Aisyah menunjukkan kesempurnaan dan kebaikan akhlak sebagai suami terhadap istrinya.

Beliau sangat sabar saat istrinya tengah cemburu. Hal ini terungkap juga dalam kisah siti aisyah yang cemburu.

Mengutip Hidayatullah, dalam sebuah hadits, Anas bin Malik menceritakan; “Bahwasanya Rasulullah SAW sedang berada di rumah salah seorang istrinya.

Anas berkata: ‘Menurutku adalah Aisyah,’. Lalu salah seorang istri beliau yang lain mengirimkan sepiring makanan yang diantar oleh utusannya, namun istri yang bersama beliau membuang piring yang berada di tangan utusan sehingga pecah terbelah menjadi dua.

Kemudian Rasulullah SAW mengatakan: ‘Ibu kalian sedang cemburu,’. Lalu beliau menyatukan dua pecahan piring tersebut dan meletakkan makanannya di atasnya seraya bersabda: ‘Makanlah oleh kalian!’. Maka para sahabat pun memakannya.

Sementara beliau tetap memegang piring yang pecah tersebut hingga mereka selesai memakan makanannya, lalu diberikan kepada Rasulullah SAW piring yang lain, lalu beliau pun tinggalkan yang pecah,” (HR Ahmad).

Rasulullah menyebut perbuatan Aisyah tersebut sebagai bentuk cemburu.

Setelah itu, Rasulullah SAW mengirim piring milik Aisyah untuk diberikan kepada istri beliau yang telah mengirim makanan melalui utusan tadi sebagai ganti atas piringnya yang dipecahkan oleh Aisyah.

Lalu selesailah perkara ini dan tidak menimbulkan konflik bagi istri-istrinya. Yang demikian ini adalah karena sikap santun dan bijaksana yang dimiliki oleh Nabi SAW saat menyikapi kecemburuan istrinya.

Beliau tidak marah kepada Aisyah, apalagi sampai memukulnya.

Ibnu Hajar Al-Atsqalani mengatakan, perkataan Nabi Muhammad yang mengatakan ‘ibu kalian dilanda cemburu’ menunjukkan sikap memaafkan yang ditunjukkan oleh beliau kepada perbuatan Aisyah.

Dan ini juga menunjukkan tentang tidak bolehnya memberi hukuman kepada istri yang sedang cemburu, karena saat itu akalnya sedang tertutup oleh marah akibat cemburu.

Perbuatan Rasulullah SAW itu juga menunjukkan rasa cintanya kepada istri di hadapan para sahabatnya. Beliau menutupi kekurangn istri dan tidak menjelek-jelekkan sifat istrinya di hadapan para sahabatnya.

Istri-istri Nabi memang perempuan yang mulia dan terjaga kesuciannya, namun bukan berarti rumah tangga beliau terbebas dari konflik.

Saat terjadi pertengkaran antara istri-istrinya, Rasulullah SAW tak pernah memarahi mereka, apalagi melakukan kekerasan.

Beliau justru sangat pandai menyelesaikan konflik dan kecemburuan istri-istrinya. Saat istrinya marah, Rasulullah SAW justru membalasnya dengan godaan dan ucapan yang lemah lembut, sehingga amarah istrinya pun padam.

Dalam kisah Aisyah yang cemburu, dapat dipetik hikmah agar para istri dapat mengontrol diri saat marah, dan suami dapat memberikan sikap terbaik dan bijak saat istri melakukannya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb