Apa Beda Sanad, Matan, dan Rawi dalam Hadis? Yuk Simak!
Tahukah Moms bahwa kesahihan sebuah hadis ditentukan oleh 3 hal, yaitu sanad, matan, dan rawi.
Ketiganya membahas tentang tokoh-tokoh yang menyampaikan petikan hadis tersebut, seperti para sahabat Rasulullah SAW, imam besar, dan ulama.
Dari ketiga hal tersebut, sebetulnya apa yang membedakan antara sanad, matan, dan rawi?
Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Baca Juga: Amalkan Hadits Menuntut Ilmu agar Mendapatkan Keutamaannya
Perbedaan Sanad, Matan, dan Rawi
Ketika mengkaji sebuah hadis, ada 3 unsur utama yang harus diperhatikan, yaitu sanad, matan, dan rawi.
Perbedaan ketiga hal tersebut terletak pada tingkatan orang yang menyampaikan hadis kepada umat Islam.
Sanad
Sanad secara bahasa artinya tempat bersandar, sedangkan menurut istilah artinya para periwayat yang menyampaikan hadis kepada kita.
Dalam hal ini, para sahabat nabi biasanya menjadi sanad karena mereka yang mendengar langsung petikan hadis tersebut.
Setelah itu, hadis tersebut disampaikan kepada orang-orang di sekitarnya, diriwayatkan, dan sampai kepada kita.
Jumlah sanad dalam suatu hadis ada bermacam-macam, tergantung seberapa banyak orang yang meriwayatkannya.
Namun, pada umumnya ada istilah sanad awal dan sanad akhir untuk menandakan urutannya.
Misalnya, Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadis.
Maka orang (rawi) sebelum Al-Bukhari disebut awal sanad, sedangkan akhir sanad adalah sahabat nabi yang meriwayatkannya langsung.
Nah, berikut ini contoh sanad yang ditulis dalam kalimat bercetak tebal.
“Abdullah bin Yusuf telah menceritakan hadits kepadaku (Imam Bukhari), ia berkata: Malik bin Anas mengabarkan padaku (Abdullah bin Yusuf), dari Ibnu Syihab, dari Salim bin Abdullah, dari bapaknya, bahwa Rasulullah SAW melewati seorang lelaki dari anshar yang sedang memberikan nasihat pada saudaranya tentang rasa malu. Maka Rasulullah SAW bersabda: “Tinggalkanlah dia karena sesungguhnya rasa malu merupakan bagian dari iman.” (HR. Bukhari)
Di sini bisa disimpulkan bahwa awal sanad yaitu Abdullah bin Yusuf, karena ia adalah orang terakhir yang menyampaikan hadis tersebut sebelum Imam Bukhari.
Sedangkan akhir sanad dipegang oleh ayah Salim bin Abdullah yang bernama Abdullah bin Umar.
Hal ini karena ia adalah sahabat nabi yang menyampaikan hadis tersebut kepada sahabat-sahabat lainnya.
Baca Juga: Ciri-Ciri Hadis Hasan, Hadis Satu Tingkat di Bawah Hadis Sahih
Matan
Secara bahasa, matan artinya tanah yang keras dan tinggi.
Sedangkan menurut istilah artinya kalimat setelah berakhirnya sanad suatu hadis.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.