Pengertian dan Manfaat Musyawarah beserta Ciri dan Tujuannya
Cara Mengutarakan Pendapat dalam Musyawarah
Suatu musyawarah tentu akan memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk mengutarakan pendapat.
Dengan begitu, diperlukan suatu argumen yang baik untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.
Argumen adalah suatu upaya untuk membuat lebih dari sekadar pernyataan.
Suatu argumen terselip penawaran serangkaian pernyataan terkait yang mewakili dukungan terhadap pernyataan utama.
Hal tersebut tak lain guna meyakinkan orang lain bahwa sesuatu yang diucapkan dan ditegaskannya adalah benar.
Sebelum berargumen, penting untuk memahami komponen dasar yang membentuk suatu argumen, yaitu:
Premis
Pernyataan berupa fakta yang menjelaskan alasan dan atau bukti untuk memercayai suatu klaim (inferensi).
Inferensi
Sesuatu yang diselesaikan di akhir argumen.
Namun, dalam argumen sederhana, bisa jadi tidak ditemukan inferensi, melainkan hanya terdiri atas premis dan kesimpulan
Kesimpulan
Penalaran dari sebuah argumen atau sering juga disebut inferensi akhir.
Untuk memaparkan argumen, seorang yang membuat klaim mesti menawarkan pernyataan lanjutan yang setidaknya secara teori dapat mendukung klaim tersebut.
Sebab, suatu argumen bertujuan untuk menawarkan alasan dan bukti.
Apabila inferensi mendapat pernyataan yang mendukung, suatu argumen dapat dikatakan berhasil. Begitu pula sebaliknya.
Baca Juga: Wisata Cikao Park, Taman Hiburan Kebanggaan Warga Purwakarta
Apa Itu Mufakat?
Pemahaman mengenai musyawarah saja belum cukup dalam mengetahui bagaimana proses mencari kesepakatan bersama itu berjalan.
Musyawarah harus mencapai kata mufakat yang diakui oleh para anggota musyawarah.
Mufakat adalah kata lain dari sepakat atau setuju yang diraih oleh anggota musyawarah yang bersangkutan setelah proses pembicaraan selesai dilakukan.
Mufakat merupakan suatu kesepakatan hasil dari musyawarah yang dilakukan oleh suatu kelompok berisi anggota dengan tujuan mencari pemecahan terkait suatu masalah.
Mufakat dapat dicapai setelah satu suara diambil, karena memang dalam prosesnya mufakat menghadirkan banyak pendapat dari para anggota yang dikumpulkan untuk ditelaah lebih lanjut.
Ada kalanya musyawarah tidak mencapai kata mufakat dan untuk mengakhirinya diperlukan cara terakhir.
Maka dari itu untuk keluar dari masalah ini satu-satunya jalan adalah mengadakan voting, yakni pengambilan suara.
Musyawarah mufakat adalah pengambilan suara terbanyak oleh para peserta atau anggota menjadi hal yang sepakat disetujui.
Baca Juga: 15 Keistimewaan Bayi Prematur yang Perlu Moms Ketahui
Itulah beberapa manfaat musyawarah dan contoh-contohnya.
Dengan mengajarkan manfaat musyawarah pada anak, maka Moms secara tidak sengaja sudah mengenalkan asas demokrasi kepada anak.
Dengan begini, anak bisa tumbuh dengan kepribadian yang lebih baik.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.