06 Februari 2021

3 Mitos Tanaman Lidah Mertua yang Tak Perlu Dipercaya

Sebaiknya ketahui mitos dan fakta tanaman lidah mertua di sini!
3 Mitos Tanaman Lidah Mertua yang Tak Perlu Dipercaya

Salah satu tanaman hias yang namanya sudah sangat dikenal adalah tanaman lidah mertua.

Tanaman dari keluarga Sansevieria ini adalah anggota keluarga tanaman Lily dan dalam seing juga disebut dengan snake plants lantaran corak daunnya yang memang agak mirip dengan kulit ular.

Namun, apakah Moms pernah dengar mitos tanaman lidah mertua sejauh ini? Lidah mertua sebagai tanaman yang cukup digemari nyatanya tak lepas dari mitos-mitos yang keliru.

Padahal kenyataannya, tanaman ini sangat mudah dirawat sehingga sangat cocok untuk dijadikan tanaman hias di rumah atau di apartemen. Tak hanya itu, tanaman ini juga cocok ditempatkan di dalam maupun di luar rumah.

Baca Juga: 5 Manfaat Memelihara Kaktus di Dalam Ruangan dan Cara Mudah Merawatnya

Tanaman ini memiliki ketahanan yang luar biasa, sehingga cocok untuk Moms yang mungkin tidak memiliki banyak waktu untuk merawat tanaman namun tetap ingin mendapatkan manfaatnya.

Mitos Tanaman Lidah Mertua

Berikut ini adalah beberapa mitos tanaman lidah mertua yang tak perlu Moms percayai lagi:

1. Dikenal Sebagai Tanaman Pembawa Sial

mitos tanaman lidah mertua
Foto: mitos tanaman lidah mertua

Foto: freepik.com

Mitos tanaman lidah mertua yang paling umum adalah anggapan bahwa tanaman ini akan membawa sial.

Faktanya, tanaman lidah mertua adalah tanaman yang mampu memurnikan udara dengan menyerap racun melalui daun dan menghasilkan oksigen murniuntuk dihirup oleh Moms.

Tanaman lidah mertua bahkan ideal untuk dijadikan hiasan di kamar tidur, karena saat malam hari pun ia bisa menghasilkan oksigen, tak seperti tanaman lain yang umumnya melepaskan karbon dioksida pada malam hari. Jadi secara ilmiah, tanaman ini cukup menguntungkan bukan?

Mitos tanaman lidah mertua adalah tanaman pembawa sial adalah salah. Pasalnya menurut kepercayaan masyarakat Tiongkok, tanaman lidah mertua bisa membawa energi feng shui yang sangat membantu bila dibutuhkan di area tertentu di rumah atau kantor. Ini karena tanaman ini memiliki energi pelindung yang kuat.

Mengutip artikel dari Rolling Nature, tanaman dengan ujung yang tajam seperti tanaman lidah mertua bagus untuk melindungi Moms dan keluarga dari Chi negatif.

Namun, karena ia memiliki energi agresif, berarti Moms harus menempatkannya di tempat yang tidak terlalu ramai di rumah.

Tanaman lidah mertua adalah ekspresi sempurna dari chi yang tumbuh ke atas. Energi kayu yang kuat memotong energi negatif atau stagnan.

Posisi terbaik untuk menempatkan tanaman di kantor atau rumah adalah tempat yang diperkaya dengan unsur kayu tanaman.

Sudut tenggara, selatan, dan timur adalah tempat feng shui terbaik untuk menempatkan tanaman ini.

Baca Juga: Agar Makmur dan Asri, Begini Dekorasi Apartemen Kecil Menurut Feng Shui

Orang Tiongkok biasa menanam tanaman ini di rumah mereka, sebagai tanaman rumah yang berharga.

Ini karena Delapan Dewa menganugerahkan delapan kebajikan mereka sebagai hadiah, kepada semua orang yang memiliki tanaman ini.

Delapan kebajikan tersebut adalah kemakmuran, kecantikan, umur panjang, kecerdasan, kesehatan, seni, kekuatan, dan puisi.

Orang Tiongkok biasanya menempatkan tanaman ini di dekat pintu masuk di dalam rumah mereka dengan tujuan memungkinkan delapan kebajikan masuk menurut para-Feng-Shui.

2. Menyebabkan Alergi Kepada Pemilik Rumah

mitos tanaman lidah mertua menyebabkan alergi.jpg
Foto: mitos tanaman lidah mertua menyebabkan alergi.jpg

Foto: freepik.com

Mitos tanaman lidah mertua selanjutnya adalah menjadi penyebab alergi. Faktanya, tanaman ini akan menyerap racun dan melepaskan oksigen.

Tanaman ini juga dapat melepaskan kelembapan di udara dan mengurangi alergen di udara.

Oleh karena itu, orang dengan alergi perlu memiliki tanaman ini di rumah karena tanaman ini adalah cara alami untuk menghindarkan mereka dari risiko alergi kambuhan.

Tanaman ini juga diyakini bisa mengatasi sick building syndrome (SBS), yakni kondisi terkait masalah kesehatan yang muncul akibat bangunan yang ditinggali seseorang.

Sebagian besar gejala yang terlibat dengan SBS tampaknya terkait dengan kualitas udara dalam ruangan yang buruk.

Baca Juga: 7+ Manfaat Bunga Wijaya Kusuma untuk Kesehatan, Bisa Atasi Batuk!

Mereka termasuk iritasi telinga, hidung, dan tenggorokan, batuk, gatal, pusing dan mual, kurang konsentrasi, kelelahan, bahkan dada terasa sesak dan nyeri otot. Namun gejalanya hilang tidak lama setelah orang meninggalkan gedung.

Sebetulnya ada beberapa hal yang masuk akal menjelaskan hal ini, seperti ventilasi yang tidak mendistribusikan udara dengan benar, bahan kimia dari karpet, kain pelapis, mesin fotokopi, pestisida, dan bahan pembersih.

Tanaman lidah buaya pun bisa jadi solusi karena ia bisa menyerap polutan seperti formaldehida, xylene, toluena, dan nitrogen oksida.

3. Sulit Dirawat Karena Mudah Mati

mitos lidah mertua mudah mati.jpg
Foto: mitos lidah mertua mudah mati.jpg

Foto: freepik.com

Moms pernah mendengar kalau mitos tanaman lidah buaya tuh susah untuk dirawat? Faktanya, perawatan tanaman lidah mertua sangat mudah.

Bahkan tanaman ini dapat diabaikan selama berminggu-minggu tanpa diberi air. Namun, dengan daun yang kokoh dan bentuk arsitekturalnya, mereka tetap terlihat segar.

Mereka benar-benar tanaman yang paling mudah dirawat, dan manfaatnya untuk sirkulasi udara dalam ruangan sangat baik.

Jika Moms membutuhkan tanaman hias yang tangguh di dalam ruangan, dapat ditempatkan di mana saja, hanya memakan sedikit ruang, tak perlu sering diberi air, maka tanaman ini sangat cocok.

Sementara itu, ada beberapa hal terkait cara perawatan lidah mertua yang perlu Moms pahami, antara lain:

  • Atur Cahaya Secukupnya

Lidah ibu mertua terkenal mampu ditempatkan pada sinar matahari langsung dan kondisi cahaya redup, meskipun kondisi cahaya terang dengan sedikit sinar matahari dan ruangan yang teduh lebih baik untuk mereka.

  • Perhatikan Waktu Penyiraman

Moms perlu hati-hati saat menyiram, terutama selama musim hujan. Sirami tanaman ini kapan pun mereka membutuhkannya, yakni kira-kira setiap 2-3 minggu.

Ini karena tanaman lidah mertua termasuk dalam sukulen, yang mana ia akan menyimpan air di dalam dedaunannya, sehingga Moms tidak perlu menjaga tanah tetap lembap.

Ingat, berhati-hatilah agar tidak terlalu banyak menyiram karena dapat menyebabkan akar dan pangkal tanaman membusuk.

Baca Juga: Yuk Berkebun! Begini Cara Menanam Cabai Sendiri di Rumah

Itulah beberapa ulasan mengenai mitos tanaman lidah mertua dan fakta sebenarnya. Semoga informasi ini berguna dan membuat Moms semakin mantap untuk memeliharanya di rumah.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb