26 Januari 2023

Mengenal Metode Montessori pada Anak, Moms Wajib Tahu!

Mengajarkan anak dengan metode montessori bisa dimulai sejak kapan, ya?
Mengenal Metode Montessori pada Anak, Moms Wajib Tahu!

Montessori adalah metode pendidikan yang dikenalkan oleh Maria Montessori.

Metode pendidikan ini menitikberatkan pada permainan mengembangkan diri. Dr. Montessori percaya bahwa bermain adalah pekerjaan penting untuk anak usia dini.

Mungkin yang diketahui oleh Moms, metode montessori adalah metode pendidikan seperti menuang air atau memindahkan kacang.

Moms mungkin merasa metode ini tidak cocok untuk anak di bawah 2 tahun.

Padahal, Montessori bisa Moms jadikan sebagai metode pendidikan utama anak. Bahkan, Moms bisa menerapkan metode montessori ini sejak anak lahir, lho!

Ada 4 tahapan perkembangan anak menurut Maria Montessori. Tahapan pertama adalah usia 0-4 tahun yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak.

Fase ini merupakan fase emas dan seringkali disebut dengan fase absorbent mind di mana anak diibaratkan seperti spons yang menyerap apa saja yang kita ajarkan.

Apa yang kita tanamkan kepada anak sejak baru lahir, maka inilah yang akan membentuk anak kita.

Di fase ini juga anak membutuhkan keteraturan, pengasahan panca indera, stimulasi motorik halus dan kasar.

Fase ini merupakan fase yang amat penting dalam perkembangan eksplorasi anak.

Anak di bawah 3,5 tahun ternyata sangat peka dengan keteraturan, untuk itu sangat perlu untuk menjaga jadwal anak setiap harinya.

Misalnya waktu makan, tidur siang, tidur malam, dan waktu bermain, Moms bisa membuatkan jadwal yang menyenangkan untuk anak.

Dari keteraturan ini, anak cenderung akan lebih tenang dan tahu kapan waktunya ia harus beristirahat dan kapan waktunya bermain.

Baca Juga: Moms, Ini Referensi 4 Sekolah Montessori Bekasi untuk Si Kecil

Apa Itu Montessori?

Metode Montessori (Orami Photo Stock)
Foto: Metode Montessori (Orami Photo Stock)

Ketika Moms ingin menerapkan metode Montessori ini, Moms juga harus tahu bahwa ada 5 area pembelajaran, yakni:

  • Area praktik kehidupan sehari-hari
  • Area sensoris
  • Area budaya dan ilmu pengetahuan
  • Area bahasa dan literasi
  • Area matematika

Sebelum Moms menerapkan aneka permainan montessori, Moms juga harus memahami filosofi Montessori dengan matang.

Apa saja filosofi Montessori seperti dirangkum dari buku Jatuh Hati pada Montessori karangan Vidya Dwina Paramita? Berikut ulasannya!

1. "Anak Bukan Kertas Kosong"

Filsofi Montessori adalah anak bukan selembar kertas yang kosong.

Anak bukanlah kertas kosong yang pasif menunggu untuk ditulisi, tapi anak memiliki kendali dalam diri untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Anak Stres saat Belajar di Rumah Menurut Psikolog

2. Follow the Child

Follow the child adalah upaya untuk mempertajam indera kita sebagai orang dewasa untuk mengartikan setiap perilaku anak sebagai cara ia memenuhi kebutuhannya.

Kemudian kita manfaatkanlah hal tersebut untuk mencapai tujuan kita.

Namun membebaskan anak dengan konsep follow the child tidak serta-merta membiarkan anak berperilaku sebebas-bebasnya dan merugikan orang lain.

3. Freedom with Limitation

Anak bebas beraktivitas namun tetap dibatasi. Maksudnya, anak bebas untuk:

  • Memilih sendiri material yang akan dieksplorasi
  • Bebas menentukan seberapa lama ia mau memainkan itu
  • Bebas ia mau bermain sendiri, mau berdiskusi dengan kawannya atau ingin melakukannya bersama dengan kawannya

Dikutip dari Montessori.org, Montessori menekankan pada anak-anak yang diberi kebebasan untuk bekerja sendiri dan mengembangkan konsentrasi mereka.

Baca Juga: 5 Penyebab Anak Malas Belajar dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu!

4. Respect the Child

Jika Moms ingin Si Kecil sopan dan menghargai orang lain, tugas kita sebagai orang dewasa adalah memperlakukan anak-anak dengan sopan dan penuh penghargaan.

Memang, banyak permainan yang lebih mudah dilakukan untuk anak usia 3 tahun. Tapi untuk anak usia di bawah 2 tahun, Moms tetap bisa mengaplikasikannya di rumah, lho!

Anggaplah metode Montessori bukan sebagai metode pendidikan, tapi sebagai gaya hidup. Maka, Moms bisa dengan mudah menerapkannya sehari-hari di rumah.

Pada metode Montessori juga dibagi menjadi 4 tahap perkembangan.

Tetapi untuk usia bayi hingga awal sekolah, ada dua tahap yaitu first plane (early childhood masa usia 0-6 tahun) dan second plane (childhood, masa usia 6-12 tahun).

  • First Plane

Pada usia 0-6 tahun, pikiran anak mudah menyerap segala informasi serta pengetahuan yang Moms berikan.

Meskipun pada usia tersebut, anak belum bisa mengungkapkan, tetapi dia mampu meniru segala hal yang Moms lakukan.

Metode montessori yang bisa diterapkan pada tahap ini adalah bagaimana cara agar anak mengerti adanya aturan, pengasahan pancaindra, stimulasi motorik halus dan kasar.

Kemudian Si Kecil diberi kesempatan mengerjakan segala hal semampunya, serta berpikir konkret. Masa ini sangatlah penting dalam perkembangan eksplorasi dan pertumbuhan fisiologi anak.

  • Second Plane

Saat anak memasuki tahap ini, anak mulai bisa bersikap stabil dan tenang.

Metode ini akan mengajarkan anak bagaimana bekerjasama dalam tim, bersosialisasi dengan orang lain, serta memanfaatkan segala kepandaian intelektual baik logika, imajinasi, serta kemampuan dalam berpendapat.

Baca Juga: 10 Daftar Sekolah Montessori Jakarta Unggulan yang Bisa Moms Pilih untuk Si Kecil!

Manfaat Metode Montessori pada Anak

Montessori (Orami Photo Stock)
Foto: Montessori (Orami Photo Stock)

Montessori adalah sebuah metode pembelajaran yang bisa sangat mengubah anak-anak.

Si Kecil bisa menjadi lebih mandiri dan bisa menyelesaikan tugas hariannya sendiri.

Tak hanya itu, manfaat lain Montessori adalah untuk melatih kemampuan motorik.

Hal ini sangat penting karena pada anak usia 4 tahun, metode ini berguna untuk mempertajam sensor motorik halus dan juga kasar.

Selain mengembangkan kreativitas Si Kecil, manfaat lainnya adalah melatih Si Kecil untuk berpikir kritis lho, Moms!

Ide Permainan Metode Montessori

Permainan Montessori (Orami Photo Stock)
Foto: Permainan Montessori (Orami Photo Stock)

Metode Montessori adalah hal yang perlu Moms coba untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Jika Moms masih bingung apa saja yang bisa Moms lakukan bersama Si Kecil, Moms bisa mencoba beberapa permainan di bawah ini:

  • Mengenalkan buku sejak lahir untuk merangsang indera penglihatan
  • Bermain lonceng untuk merangsang indera pendengaran
  • Memberikan krayon untuk anak mencoret-coret
  • Menyortir warna
  • Menyortir bangun ruang
  • Bermain playdough atau pasir
  • Belajar menyendok kacang dan memindahkannya ke mangkuk lain
  • Belajar menuang air

Baca Juga: 6 Keuntungan Preschool Dengan Metode Montessori

Aktivitas Metode Montessori di Sekolah

Montessori (Orami Photo Stock)
Foto: Montessori (Orami Photo Stock)

Tedapat kelas Montessori yang bisa Moms manfaatkan untuk tumbuh kembang anak.

Hal yang menjadi fokus dalam kelas Montessori adalah agar anak bisa belajar dari kesalahannya.

Tak hanya itu, akitivitas Montessori bertujuan untuk anak-anak tertarik dan juga fokus dengan aktivitas yang mereka lakukan.

Penyebutan hal ini dalam Montessori adalah "free choice" alias pilihan bebas atau "uninterrupted work period" alias waktu kerja yang tidak bisa diganggu.

Jadi, dilansir dari American Montessory Society, aktivitas yang sering dilakukan dalam kelas Montessori adalah:

  • Waktu belajar dibagi menjadi 2-3 jam dan anak-anak bisa memilih aktivitas berdasarkan minat
  • Ilmu yang akan diberikan akan memberikan informasi mengenai cara membaca, matematika, ilmu pengetahuan alam dan sejarah
  • Mencakup pembelajaran mengenai cara menyayangi tumbuhan dan binatang, tata krama, dan cara menyelesaikan konflik

Apapun jenis permainannya, selalu ingat filosofi Montessori di atas.

Pada awalnya anak akan sering melakukan kesalahan, tapi dengan begitu, anak akan belajar dari kesalahannya.

Baca Juga: Ini 3 Alasan Wajibnya Anak Perempuan Belajar Bela Diri

Keuntungan Memilih Sekolah Montessori

Anak Belajar di Sekolah
Foto: Anak Belajar di Sekolah (Freepik.com/pch-vector)

Dari segi filosofi pendidikan dan teknik, metode Montessori dipercaya bisa membuat Si Kecil lebih kreatif dan terampil.

Penasaran ingin tahu apa saja keuntungannya? Yuk Moms, kita lihat bersama.

1. Fokus Pada Tahap Perkembangan

Kurikulum metode Montessori fokus pada tahap perkembangan anak yang berumur 3 sampai 5 tahun.

Tak hanya diajarkan pengetahuan umum, Si Kecil juga akan diajarkan untuk melatih otot dan sistem motorik yang sesuai dengan umurnya.

Dengan fokus pembelajaran secara bertahap, anak akan berkembang optimal sesuai dengan setiap tahapannya.

2. Melatih Kerja Sama

Jika anak Moms kurang bisa bergaul atau bekerja sama dengan anak lain, maka metode Montessori ini sangat cocok untuk dicoba.

Dalam metode ini, guru hanya berperan untuk mengarahkan aktifitas di kelas saja, sehingga anak akan terdorong untuk berbagi dan bekerja sama dalam setiap aktifitas.

Dengan begitu, Si Kecil bisa belajar untuk saling menghormati satu sama lain.

Baca Juga: 5 Aktivitas Motorik Balita dengan Magnet, Seru!

3. Mengeluarkan Bakat Tersembunyi

Metode Montessori ini juga dipercaya dapat mengeluarkan bakat tersembunyi yang dimiliki si kecil, lho Moms.

Guru dilatih untuk secara jeli melihat 'bibit' bakat yang dimiliki oleh setiap murid.

Begitu terlihat, guru akan terus mengasah kemampuan dan keterampilan agar bakat yang dimilikinya semakin terbentuk.

4. Menunjang Kreativitas

Kreativitas merupakan salah satu pilar utama dalam metode ini. Balita diajak kreatif dengan cara memilih sendiri kegiatan yang akan mereka lakukan setiap harinya.

Dengan begitu, Si Kecil akan berkreasi berdasarkan keinginan mereka, bukan hanya karena disuruh oleh guru.

Tak hanya itu, balita juga akan lebih fokus pada proses dan konsep kreatifnya sendiri tanpa meniru orang lain.

Baca Juga: Selain Kreativitas, Ini 17 Berbagai Manfaat Seni untuk Anak

5. Mengajarkan Disiplin

Dalam metode Montessori ini, anak memang dibebaskan untuk memilih aktifitas yang ingin mereka lakukan, tapi tetap ada beberapa aturan dasar yang harus mereka harus taati bersama.

Hal ini akan berdampak positif untuk mengajarkan anak tentang disiplin diri dan konsentrasi.

6. Mengarahkan Anak Agar Belajar Mandiri

Salah satu keuntungan yang akan paling dirasakan dari metode Montessori ini adalah membuat balita bisa belajar secara mandiri.

Guru yang mengajar akan mengarahkan anak untuk berkonsentrasi dengan tugas yang mereka pilih, dengan tidak membiarkan anak lain mengganggunya.

Dengan begitu setiap anak akan fokus dalam aktifitas mereka masing-masing, sehingga kebiasaan belajar mandiri ini kan semakin terbentuk.

Setelah melihat kelebihan metode Montessori ini, menurut Mama mana keuntungan yang paling menarik dan bermanfaat bagi Si Kecil?

Baca Juga: Bukan Sekadar Pendidikan Formal, Intip Daftar Sekolah Montessori Bogor

Tips Membuat Ruang Montessori untuk Anak

Tips Menata Kamar Anak Dengan Metode Montessori
Foto: Tips Menata Kamar Anak Dengan Metode Montessori

Tema Montessori bisa diaplikasikan pada dekorasi kamar atau ruang bermain anak, lho Moms.

Sehingga kamarnya bukan hanya menjadi ruang yang menyenangkan, tetapi juga menjadi lingkungan penting yang dapat membantu membentuk pengalaman anak.

Ruangan montessori memiliki karakter khas yang berfokus pada kesederhanaan, elemen alami dan mendorong eksplorasi mandiri.

Itulah kenapa prinsip yang digunakan dalam menata kamar atau ruang bermain anak dengan metode montessori adalah fungsional dan minimalis.

Dengan begitu, anak bisa dengan mudah mengakses segala benda yang dibutuhkannya serta memiliki cukup ruang yang bebas dari barang yang mengalihkan perhatian dan sebenarnya tidak diperlukan.

Moms mau mencoba menata kamar anak dengan metode montessori? Intip dulu beberapa tips berikut ya.

1. Visual yang Sederha

Ruang Montessori anak adalah lingkungan yang tenang dan damai.

Makan ruangan ini sering memiliki palet warna netral, menekankan cahaya alami bila memungkinkan, dan menggunakan bahan-bahan alami, seperti kayu dan kain.

Membuat ruang Montessori akan memiliki banyak ruang kosong.

Sehingga, anak memiliki ruang untuk bergerak dan menjelajah serta meminimalkan gangguan penglihatan ketika bayi pertama kali belajar konsentrasi dan fokus.

Selain itu, ruangan Montessori selalu menggunakan furnitur berukuran anak.

Pilih aksesori yang berfungsi ganda sebagai mainan, seperti sempoa kayu yang indah atau satu set cincin susun yang diukir dengan tangan.

2. Kamar Bersih, Berventilasi Baik, dan Berlimpah Cahaya Alami

Tips membuat ruang dengan metode montessori adalah harus bersih, berventilasi baik, dan berlimpah cahaya alami.

Hal ini dilakukan untuk mendorongnya banyak belajar hal baru dengan menjelajahi lingkungan sekitarnya dan tidak terinfeksi kuman yang mengganggu.

Walau ukurannya tidak besar, kamar dengan kondisi ideal pasti akan membuat Si Kecil merasa nyaman untuk beraktivitas dan belajar di dalamnya.

Baca Juga: Perhatikan Ini Saat Memilih Perlengkapan Kamar Tidur Anak

3. Letakkan Kasur di Lantai

Salah satu ciri khas penataan kamar ala metode montessori adalah kasur yang diletakkan di bawah beralaskan karpet atau alas yang sejajar dengan lantai lainnya.

Selain lebih aman, meletakkan kasur di lantai juga secara tidak langsung mendorong anak lebih mandiri karena bisa lebih bebas bergerak dan naik turun ketimbang saat menggunakan tempat tidur ataupun dipan.

Tempat tidur di lantai memungkinkan bayi untuk menjelajahi kamar secara visual tanpa boks.

Bagi bayi yang lebih tua, ini akan memungkikannya dapat bergerak dan belajar untuk naik dan turun dari kasur sendiri.

4. Gunakan Furnitur Khusus Anak

Seperti prinsip fungsional yang sudah disebutkan sebelumnya, menata kamar anak dengan metode montessori artinya Moms harus menggunakan furnitur ramah anak.

Selain ukuran yang sesuai dengan tinggi badan dan jangkauan anak, furnitur juga harus terbuat dari bahan yang kokoh, aman, dan tidak mudah bergeser.

Furnitur yang mudah diakses dan berada dalam jangkauan anak juga akan mendorongnya lebih mandiri dan banyak bereksplorasi lho, Moms.

Selain membuat Si Kecil lebih termotivasi untuk membereskan barang dan mainannya di kamar karena tempat penyimpanan tidak jauh dari jangkauan,

Sehingga, Si Kecil juga bisa dengan mudah mengambil berbagai alat yang dibutuhkannya saat ingin berkreasi.

Baca Juga: 5 Pilihan Warna Cat Kamar Anak Perempuan yang Manis

5. Lengkapi Dengan Cermin dan Rak Baju

Para staff pendidik di Silverline Montessori percaya kalau melengkapi kamar anak dengan cermin dan rak baju akan mendorong anak lebih mandiri dalam mengurus diri sendiri.

Mulai dari menyisir rambut, memakai baju dan sepatu, sampai membereskan bajunya sendiri.

Namun perlu diingat, ketika menata kamar anak, pastikan cermin dan rak baju diletakkan dalam jangkauan anak ya, Moms.

Elemen umum lainnya saat akan membuat ruang Montessori adalah memasang cermin. Sebuah cermin sering digantung secara horizontal dan rendah di dinding kamar bayi.

Ini memungkinkan bayi untuk melihat diri sendiri dan ruangan saat berbaring di sebelahnya.

Moms dapat menggunakan cermin akrilik anti pecah untuk menjaga bayi tetap aman.

Karena, saat belajar berkonsentrasi, pertama-tama bayi akan melihat refleksi diri saat bercermin. Dan itu tidak akan lepas dari benturan yang dilakukan oleh Si Kecil.

7. Tidak Terlalu Banyak Barang di Dalam Kamar

Menata kamar anak dengan metode montessori artinya hanya menggunakan barang yang yang fungsional dan bermanfaat, serta meminimalisir barang yang bersifat dekoratif semata.

Mainan yang ada di kamar anak pun sebaiknya dipilih yang bersifat tradisional atau terbuat dari bahan kayu untuk menstimulasi kreativitas, ketimbang mainan elektronik bersuara yang cenderung membuat anak bermain dengan pasif.

Bukan hanya akan membuat anak lebih mudah merapikan kamar, membatasi jumlah barang juga akan menyisakan lebih banyak ruang untuk anak belajar, beraktivitas, dan berkreasi.

Baca Juga: Tips Mendesain Kamar Tidur ala Kamar Aesthetic Korean, Indah dan Hangat

8. Utamakan Warna Pastel dan Menenangkan

Warna primer yang cerah memang bisa memantik inspirasi dan kreativitas anak.

Namun, seperti dikutip dari situsyouaremom.com, Moms sebaiknya menggunakan warna pastel yang terkesan nyaman dan menenangkan.

Kombinasi warna seperti krem dan biru langit atau abu-abu dan pink bisa jadi pilihan Moms untuk membuat kamar terasa nyaman tanpa menghilangkan keceriaan masa kanak-kanak.

9. Mainan yang Terbatas

Menurut Montessori, bayi harus memiliki mainan yang menarik dan mendidik, namun jangan sampai membanjiri bayi dengan mainan.

Terlalu banyak mainan bisa terlalu merangsang dan ketika Si Kecil tidak yakin dengan apa yang harus dimainkan sering berakhir dengan tidak bermain sama sekali.

Alih-alih mengisi rak dan keranjang dengan mainan dan buku, cobalah mengatur beberapa mainan favorit ke beberapa rak.

Pilih rak rendah dan kokoh yang berfungsi ganda sebagai permukaan bermain, dan gunakan rak untuk memajang buku di mana bayi dapat melihatnya.

Pastikan untuk mengganti mainan dan buku pilihan secara teratur, sehingga selalu ada sesuatu yang baru dan menarik untuk menangkap imajinasi bayi.

Baca Juga: 12 Latihan Koordinasi untuk Merangsang Keterampilan Motorik Anak

Nah, itu dia metode Montessori, Moms. Metode ini bisa menjadi salah satu cara agar pertumbuhan dan kecerdasan Si Kecil bisa berkembang secara optimal.

Apakah Moms tertarik untuk menyekolahkan Si Kecil dengan metode pembalajaran montesorri?

Namun, sebelum itu pastikan kemauan Si Kecil terlebih dahulu, ya Moms!

  • https://www.montessori.org.uk/about-us/what-is-montessori/the-philisophy
  • https://amshq.org/About-Montessori/What-Is-Montessori/Core-Components-of-Montessori#using-montessori-materials
  • https://montessori-nw.org/what-is-montessori-education
  • https://youaremom.com/babies/decorating-your-babys-bedroom/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb