9 Penyakit Kulit pada Anak yang Umum Terjadi, Wajib Tahu!
4. Skabies
Penyakit kulit pada anak selanjutnya adalah skabies atau kudis. Skabies adalah kelainan kulit yang disebabkan infestasi dan sensitisasi oleh kutu Sarcoptes scabiei.
Skabies dapat diderita oleh semua orang tanpa membedakan usia dan jenis kelamin, akan tetapi lebih sering ditemukan pada bayi, anak-anak usia sekolah, dan remaja.
Transmisi atau perpindahan skabies antar penderita dapat berlangsung melalui kontak langsung (kontak kulit dengan kulit) dengan akrab dan erat serta kontak kulit yang cukup lama.
Hal ini dapat terjadi bila hidup dan tidur bersama.
Selain, itu juga dapat melalui kontak tidak langsung, yaitu melalui pakaian yang digunakan bersama, handuk, sprei, bantal, atau alat mandi yang tidak terpisah.
Gejala klinis utama penyakit kulit pada anak ini adalah rasa gatal, terutama dirasakan pada malam hari, saat cuaca panas serta pasien berkeringat.
Gambaran kelainan kulit berupa bintil, bintil berisi cairan jernih atau nanah.
Terkadang terdapat luka lecet akibat garukan dan kelainan kulit seperti terowongan berwarna abu-abu.
Pada anak-anak usia kurang dari dua tahun, kelainan kulit cenderung di seluruh tubuh, terutama kepala, leher, telapak tangan, dan kaki.
Pada bayi, lesi dapat ditemukan di muka dan kulit kepala, terutama yang minum air susu ibu dari ibu yang menderita skabies.
Tips Mencegah dan Menangani Skabies
Penderita dianjurkan untuk menjaga kebersihan dengan mandi secara teratur setiap hari.
Semua pakaian, sprei, dan handuk yang telah digunakan harus dicuci secara teratur dan bila perlu direndam air panas.
Anggota keluarga, terutama bayi dan anak-anak, berisiko tinggi tertular penyakit kulit ini dan harus menjaga kebersihan serta menghindari kontak langsung untuk sementara waktu.
Selain itu juga ditekankan untuk mengobati semua anggota keluarga secara serentak.
Pengobatan dapat dilakukan dengan berbagai jenis obat anti skabies dengan mempertimbangkan faktor keamanan, efek samping, dan efektivitas obat.
Selain pemberian obat anti skabies yang adekuat dapat diberikan obat anti gatal misalnya antihistamin.
Baca Juga: Mandi Air Hangat Bisa Merusak Kulit, Mitos atau Fakta?
5. Moluskum Kontagiosum
Penyakit kulit pada anak ini disebabkan oleh infeksi virus Molluscum contagiosum, yang merupakan bagian dari virus pox.
Gejala yang muncul seperti papul atau benjolan licin sewarna kulit atau seperti mutiara.
Biasanya, papul muncul di area tubuh dan lipatan serta tidak menimbulkan nyeri.
"Saat sistem kekebalan tubuh anak kembali sehat dan muncul kerak atau papul sedikit berkerak, berarti moluskum itu tidak menular lagi," ujar Cheryl Bayart, MD, dari Cleveland Clinic.
Infeksi ini pun jarang terjadi pada anak di bawah usia 1 tahun, biasanya lebih banyak dialami anak usia 2-5 tahun.
6. Kutil Virus
Kutil virus adalah pertumbuhan kulit (bukan kanker) yang disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV). Kutil virus ini juga umum terjadi pada anak-anak.
Kutil virus dapat menyebar dan menetap pada penderita imunokompromi atau orang yang sistem imunitasnya menurun.
Bentuk dari kutil yang muncul tergantung pada lokasinya seperti tangan atau kaki.
Baca Juga: Begini 5 Cara Menghilangkan Infeksi Kulit Kepala Menurut Penyebabnya
7. Impetigo
Impetigo adalah infeksi kulit superfisial yang ditandai dengan kerak berwarna keemasan. Infeksi ini merupakan penyakit kulit tersering ketiga setelah dermatitis dan kutil virus.
Anak paling sering terkena impetigo ketika berusia 2-6 tahun. Penyakit kulit pada anak ini disebabkan oleh infeksi bakteri Stafilokokus atau Streptokokus kulit.
Impetigo menyebar dan dapat menular melalui kontak langsung dengan penderitanya.
8. Tinea Kapitis
Tinea kapitis adalah infeksi yang terjadi pada kulit kepala yang disebabkan oleh jamur dermatofita.
Kondisi ini sangat menular dan dapat terjadi pada semua kelompok umur, tapi paling sering menyerang anak usia 2-10 tahun.
Gejalanya peyakit kulit pada anak ini berupa kulit kepala yang merah dan bersisik, gatal, serta kerontokan rambut.
Penyakit kulit pada anak ini menyebabkan kebotakan berkerak, tetapi bisa juga bervariasi tergantung pada kasusnya.
Baca Juga: Dari yang Mudah Disembuhkan hingga Mengancam Jiwa, Ketahui Jenis-jenis Penyakit Kulit
9. Fifth Disease (Eritema Infektiosum)
Biasa disebut juga Slap Face karena penderita terlihat seperti terkena tamparan.
Gejala penyakit kulit pada anak ini seperti demam ringan, pilek, timbul ruam di wajah yang melebar ke badan, lengan, hingga kakinya.
Saat ruam muncul, demam dan flu yang dialami anak menghilang. Penyebab dari penyakit kulit pada anak ini adalah Parvovirus B19. Pipi mereka jadi agak kemerahan, seperti memakai blush on.
Fifth disease ditularkan melalui cairan hidung, mulut, dan tenggorokan saat anak batuk atau bersin. Biasanya paling rawan terjadi saat pergantian musim.
Nah Moms, itulah beberapa penyakit kulit pada anak yang umumnya terjadi. Setelah tahu cara mencegahnya, segera lakukan pencegahan ya Moms!
Jika menemukan gejala-gejala penyakit kulit pada anak seperti di atas, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.
- https://health.clevelandclinic.org/what-to-do-when-a-my-child-or-a-kid-in-their-class-has-molluscum-contagiosum/
- https://www.healthline.com/health/skin-disorders
- https://my.clevelandclinic.org/health/articles/6951-skin-problems-in-children
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.