20 April 2024

7+ Cara Menghukum Anak yang Mencuri, Hindari Memarahinya

Cari tahu dari sudut pandang agama Islam
7+ Cara Menghukum Anak yang Mencuri, Hindari Memarahinya

Apakah Si Kecil pernah mengambil barang yang bukan miliknya? Bagaimana cara menghukum anak yang mencuri?

Seperti kebanyakan anak di usia 5 tahun, terkadang ada yang memiliki kebiasaan untuk memiliki sesuatu yang ia sukai.

“Faktanya, mencuri adalah hal yang normal bagi anak-anak seusia ini,” kata Meri Wallace, ahli terapi keluarga dan anak, sekaligus direktur Heights Center for Adult and Child Development di Brooklyn.

Menurutnya, anak-anak berusia 5 dan 6 tahun sedang dalam proses mengenal hati nurani.

Di usianya ini, mereka cukup sulit untuk mengendalikan diri dari godaan saat melihat sesuatu yang diinginkan.

Dikutip dari Hopkins Medicine, anak-anak di bawah 3 tahun mengambil barang karena tidak memahami mana yang miliknya atau bukan.

Mereka kemudian menjadi posesif atas barang-barang tersebut. Anak-anak yang mencuri bukanlah terjadi karena niat yang buruk.

Menurut Gil Noam, psikolog perkembangan anak sekaligus profesor di Sekolah Pascasarjana Pendidikan Harvard, anak-anak dalam rentang usia 5-6 tahun percaya bahwa orang tua dapat membaca pikiran mereka.

Lantas, bagaimana cara menghukum anak yang mencuri dengan tepat?

Hindari melakukan kekerasan, mari kenali cara menghukum anak yang mencuri di bawah ini!

Baca Juga: 12+ Cara Mendidik Anak Tanpa Kekerasan, Praktikkan Yuk!

Penyebab Anak Memiliki Kebiasaan Mencuri

Ilustrasi Anak Mencuri (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Anak Mencuri (Orami Photo Stock)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, hal yang umum bagi balita dan anak prasekolah untuk mengambil milik orang lain.

Namun, biasanya anak yang mencuri memiliki alasannya tersendiri.

Sebelum mengetahui cara menghukum anak yang mencuri, kenali penyebab anak suka mencuri:

1. Kurangnya Pengetahuan dan Pemahaman

Pada rentang usia 5-6 tahun, Si Kecil tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang dampak mencuri terhadap orang lain.

Sehingga, mereka dapat mengambil sesuatu dari toko karena tidak memiliki pemahaman bahwa mencuri itu hal yang salah.

Jadi, untuk mencegah Si Kecil terbiasa mencuri yakni mulailah berbicara dengan anak tentang empati.

Buatlah pemahaman bahwa mencuri itu salah dan ajarkan cara menghargai barang orang lain.

Cara menghukum anak yang mencuri yakni dengan memberi tahu bahwa perlu membeli barang dari toko sebelum dibawa pulang.

2. Kontrol Impuls yang Buruk

Anak kecil sering bermasalah dengan kontrol impuls.

Mungkin awalnya Si Kecil hanya memiliki dorongan untuk menyentuh, kemudian mereka bisa mengambil barang tanpa berpikir.

Dalam situasi ini, anak dapat dengan cepat memasukkan benda yang diinginkan ke dalam saku tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.

Jika dihadapkan pada kondisi ini, Moms perlu mengajarkan Si Kecil untuk mengontrol impuls.

3. Tekanan Teman Sebaya

Alasan anak mencuri yang lainnya berasal dari tekanan teman sebaya. Ini menjadi alasan yang paling umum sejak usia anak 6 atau 7 tahun.

Misalnya, anak bisa mencuri karena menurut mereka itu keren dan semua orang melakukannya.

Faktor lainnya, anak bisa saja merasa mencuri adalah hal yang mengasyikkan, tanpa benar-benar memikirkan dampaknya.

Baca Juga: 13 Rekomendasi Parfum untuk Anak Sekolah, Wangi Seharian!

4. Mencari Perhatian

Penyebab anak mencuri tak semata-mata hanya karena ingin benda tersebut, lho.

Tetapi karena mereka ingin mencari perhatian dari Moms atau dari orang di sekelilingnya.

Biasanya anak-anak yang melakukan ini adalah mereka yang merasa kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua.

5. Bentuk Ungkapan Stres

Faktanya, stres pada anak bisa saja terjadi di usia dini sekalipun.

Perilaku mereka mungkin mencerminkan bahwa sebenarnya sedang merasa stres di rumah, sekolah, atau dengan teman-temannya.

Cara menghukum anak yang mencuri karena stres ini bisa dengan melakukan konsultasi atau bimbingan konseling.

6. Ada Gangguan Kesehatan Mental

Gangguan perilaku atau masalah kesehatan mental juga dapat menyebabkan anak suka mencuri, lho.

Seorang anak yang berjuang dengan masalah emosional atau akibat perceraian orang tua bisa berkaitan dengan tindakan mencuri.

Selain itu, anak yang sedang dalam keadaan berduka akibat kematian juga dapat menyebabkan tindakan pencurian yang tidak disadari.

7. Ingin Memiliki Suatu Benda Seperti Temannya

Tak jarang, lingkup pertemanan Si Kecil di sekolah akan mempengaruhi seorang anak untuk merasa iri pada orang lain.

Terlebih, bila orang lain tersebut memiliki sesuatu yang dirasa menarik.

Rasa ingin memiliki tersebutlah yang biasanya mendorong mereka untuk mengambil sesuatu yang bukan dimiliki.

Belum lagi apabila Si Kecil merasa takut untuk meminta kepada Moms, maka mereka berpikir mencuri adalah cara yang tepat untuk dilakukan.

8. Membalas Perbuatan Orang Lain

Anak-anak usia sekolah biasanya sudah mengetahui bahwa tidak seharusnya mengambil sesuatu tanpa membayar atau memintanya.

Namun, kemungkinan anak-anak tetap melakukan hal tersebut karena mereka tidak cukup mengendalikan diri.

Meski masih di usia dini, bukan berarti mereka tak bisa marah atau dendam pada orang lain, khususnya pada orang yang ia rasa telah menyakitinya.

Baca Juga: Moms, Lakukan 7 Cara Ini agar Anak-anak Memiliki Gigi Sehat dan Bersih

Dengan kata lain, sangat mungkin ketika mereka mencuri barang temannya dikarenakan ia merasa disakiti oleh orang tersebut.

9. Faktor Lingkungan Lainnya

Tak hanya beberapa alasan besar yang disebutkan di atas, terdapat beberapa alasan lainnya yang membuat Si Kecil mencuri, seperti:

  • Berusaha menjadi keren dan mengesankan teman-temannya.
  • Ketika orang lain memiliki sesuatu yang unik yang anak inginkan atau butuhkan.
  • Untuk membalas seseorang (mencuri uang makan siang pengganggu).
  • Ketika anak takut untuk meminta uang kepada orang tua untuk benda tertentu.
  • Ketika anak mungkin tidak dapat membeli sesuatu secara legal.
Kurangnya perhatian atau kasih sayang dari orang tua atau pengasuh dapat menjadi penyebab anak...

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.