Gejala dan Penyebab Sesak Napas pada Anak
Simak penjelasan mengenai sesak napas pada anak berikut ini, yuk.
Jika Si Kecil tampaknya terlihat kesulitas bernapas, atau merasa sesak napas, ia mungkin memiliki kondisi medis yang perlu perawatan.
Jika usia Si Kecil sudah cukup besar untuk dapat berbicara, ia dapat memberi tahu Moms jika dirinya merasa kesulitan bernapas.
Namun, bila usia anak masih lebih muda, Moms mungkin dapat memerhatikan tanda-tanda jika ia merasa kesulitan bernapas dan membutuhkan pertolongan medis.
Gejala Sesak Napas pada Anak
Pada anak yang usianya masih muda, sulit bagi mereka untuk mengungkapkan kondisi apa yang sedang dialami. Mengutip dari Drugs.com, berikut gejala sesak napas pada anak:
- Bernapas lebih sulit atau lebih cepat dari biasanya
- Ketika anak bernapas, lubang hidungnya mengembang, perutnya turut mengembang, tulang rusuknya mencuat, dan/atau otot lehernya menegang.
- Saat anak menarik napas, dia mengeluarkan suara siulan atau nada tinggi.
- Mendengus saat bernapas.
- Bibir, mulut, atau ujung jarinya berwarna biru.
- Tidak bisa bicara atau tidak bisa menyelesaikan kalimat tanpa berhenti untuk mengambil napas.
- Mengeluarkan air liur lebih banyak dari biasanya.
- Wajah, bibir, mata, atau lehernya bengkak.
- Menggaruk-garuk atau merasa gatal.
- Lebih mengantuk dari biasanya di siang hari.
- Tidak bergerak secara normal.
- Tidak menjawab pertanyaan secara normal atau tampak bingung.
Baca Juga: Awas, Sesak Napas Saat Berbaring Bisa Jadi Pertanda Penyakit Jantung
Penyebab Sesak Napas pada Anak
Ketika terjadi sesak napas pada anak, sulit baginya untuk mendapatkan oksigen yang dibutuhkan tubuhnya agar bisa beroperasi dengan benar.
Sesak napas sering menjadi sinyal dari masalah medis serius, karena itu Moms perlu memahami kondisi yang menjadi penyebab sesak napas.
Berikut penyebab sesak napas pada anak, dikutip dari Live Strong.
Baca Juga: Kisah Ketegaran Joanna Alexandra Merawat Putrinya yang Mengidap Bronkiolitis
1. Bronkiolitis
Menurut situs FamilyDoctor, bronkiolitis, atau infeksi virus paru-paru, dapat menyebabkan sesak napas pada anak. Kondisi ini biasanya berlangsung sekitar seminggu.
Gejala penyakit ini biasanya menyerupai pilek biasa, dan mungkin termasuk demam, batuk dan mengi.
Untuk meredakan penyakit ini, berikan banyak cairan pada anak, menggunakan pelembap ruangan, dan memberikan acetaminophen anak-anak.
Hubungi dokter, atau pergi ke rumah sakit jika anak mengalami muntah, mulai membiru atau bernapas lebih dari 40 napas per menit.
2. Difteri
Dr. Alan Greene, dokter anak, menjelaskan di situsnya DrGreene.com, bahwa difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak dengan cepat dan menghancurkan jaringan tubuh.
"Ketika bakteri masuk melalui tenggorokan, seorang anak mungkin mengalami gejala pilek khas seperti demam dan sakit tenggorokan," jelasnya.
Jika bakteri dibiarkan berkembang biak, selaput warna putih dapat timbul di belakang tenggorokan dan amandel. Setelahnya, terjadi pembengkakan yang disertai batuk dan sesak napas pada anak.
Untuk mengobatinya, dokter harus meresepkan antibiotik, disarankan pada tahap awal penyakit.
Selain itu, lesi kulit harus dibersihkan dengan hati-hati.
Baca Juga: Patut Diwaspadai, Ini Gejala Sesak Napas Saat Hamil Akibat Asma
3. Batuk Croup
Dikutip dari Canadian Medical Association Journal, batuk croup disebabkan oleh infeksi virus, yang memberikan peradangan pada laring dan trakea pada anak-anak. Sehingga, menyebabkan kesulitan bernapas dan batuk menggonggong.
Anak-anak yang lahir prematur punya risiko lebih tinggi untuk tertular penyakit ini. Pada kasus yang ringan, anak bisa dirawat di rumah dengan istirahat dan meningkatkan asupan cairan.
Untuk mengatasinya, Moms dapat memberikan acetaminophen kepada anak untuk menghilangkan rasa tidak nyaman di dada yang disebabkan oleh batuk.
Nah, itulah penjelasan tentang penyebab dan gejala sesak napas pada anak. Jadi, Moms jangan langsung panik. Segera ke dokter untuk mengenali penyebabnya. Dari sanalah Moms bisa mengetahui apa tindakan yang harus dilakukan, sesuai dengan pedoman dokter.
(AP/DIN)
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.