17 Januari 2021

5 Penyebab Telinga Bunyi Dug Dug, Bisa Jadi Karena Kotoran yang Menumpuk!

Pergi ke konser bisa jadi salah satu penyebabnya!
5 Penyebab Telinga Bunyi Dug Dug, Bisa Jadi Karena Kotoran yang Menumpuk!

Membersihkan telinga adalah suatu keharusan. Sebab, telinga merupakan salah satu oragan tubuh yang penting untuk pendengaran.

Namun, apakah Moms pernah terganggu saat merasakan telinga seperti mendengung? Apa penyebab telinga bunyi dug dug?

Sama seperti dering bel sebagai bunyi peringatan, penyebab telinga bunyi dug dug bisa jadi merupakan sinyal untuk memperhatikan telinga. Sebab, telinga berdengung adalah kondisi yang hanya dirasakan oleh orang yang mengalaminya.

Penyebab telinga bunyi dug dug bisa berbeda-beda.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele Sakit Telinga pada Anak, Ini Cara Mengatasinya

Jika Moms baru saja menghadiri konser dan bertanya-tanya mengapa telinga berdengung, Moms akan senang mengetahui bahwa dengungan tersebut kemungkinan besar akan hilang dalam satu atau dua hari.

Suara keras hanyalah salah satu penyebab telinga bunyi dug dug. Ketika seseorang mengeluh telinga berdengung itu disebut tinnitus.

Pelajari selengkapnya tentang penyebab telinga bunyi dug dug dan hal lain yang terkait dengan itu di sini.

Penyebab Telinga Bunyi Dug Dug

Penyebab Telinga Bunyi Dug Dug -1
Foto: Penyebab Telinga Bunyi Dug Dug -1

Foto: Orami Photo Stock

Penyebab telinga bunyi dug dug paling sering biasanya disebabkan oleh kerusakan atau hilangnya sel rambut sensorik di koklea, atau telinga bagian dalam.

"Ini tidak mengancam nyawa dan lebih merupakan gejala dari masalah lain daripada penyakit itu sendiri. Pada beberapa orang, suara yang mengganggu dapat menyebabkan depresi, kecemasan atau insomnia," kata Ashok Jagasia, MD, PhD, ahli THT dilansir Rush.Edu

Selain karena terpapar bunyi keras selama beberapa waktu, penyebab telinga bunyi dug dug atau tinnitus adalah:

1. Terlalu Banyak Kotoran Telinga

Percaya atau tidak, salah satu penyebab telinga bunyi dug dug adalah kotoran telinga yang terlalu banyak, menurut American Speech-Language-Hearing Association.

Ini terjadi karena adanya penyumbatan pada saluran telinga.

Moms harus sangat berhati-hati saat mencoba mengeluarkan kotoran telinga sendiri. Saat melakukannya, hindari ear candling.

Alat bantu penghilang kotoran telinga yang dijual bebas ini sebenarnya tidak boleh digunakan oleh siapa pun.

Apalagi yang sebelumnya telah memasang tabung ventilasi di telinga melalui pembedahan atau yang mungkin mengalami ruptur gendang telinga.

Mencari bantuan profesional dari penyedia layanan khusus adalah pilihan paling aman.

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Telinga Kemasukan Air pada Balita

2. Infeksi Telinga Bagian Tengah

Infeksi telinga tengah atau yang disebut juga dengan otitis media juga bisa menjadi penyebab telinga bunyi dug dug.

Kondisi ini terjadi ketika kuman terperangkap di dalam tabung pendengaran, yakni tabung kecil yang membentang dari telinga tengah ke bagian belakang tenggorokan.

Hal ini biasanya terjadi karena tabung pendengaran menjadi tersumbat atau terhalang, seringkali oleh lendir. Infeksi ini lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa menurut Merck Manuals.

Jika dengungan di telinga disebabkan oleh infeksi ini, kemungkinan besar Moms akan mengalami gejala lain juga dan bunyi dug dug akan hilang saat infeksi sembuh. Gejala lain bisa juga termasuk:

3. Kehilangan Pendengaran

Semakin bertambah tua, maka seseorang akan semakin kehilangan pendengaran dan semakin besar kemungkinan mengalami telinga berdengung, menurut National Institute of Aging .

Namun tentu saja, semakin tua bukanlah satu-satunya penyebab telinga bunyi dug dug.

Mendapati suara keras dalam waktu lama merupakan penyebab telinga bunyi dug dug dan dapat menyebabkan tinnitus.

"Seiring bertambahnya usia, biasanya telinga kita mulai berdenging di beberapa titik namun sering kali, ini tidak serius. Tetapi tinnitus dapat memengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Kabar baiknya adalah kita bisa mengajari tubuh kita untuk mengabaikannya," jelas Ashok.

Baca Juga: Hindari Risiko Infeksi, Begini Cara Merawat Luka Tindik pada Bayi

Penyebab Gangguan Pendengaran

gangguan pendengaran lainnya
Foto: gangguan pendengaran lainnya

Foto: Orami Photo Stock

Setelah mengetahui penyebab telinga bunyi dug dug, Moms juga harus mengetahui apa saja yang menjadi penyebab gangguan pendengaran lainnya agar bisa mengantisipasinya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

4. Perubahan Aliran Darah

Perubahan aliran darah seperti tekanan darah tinggi atau anemia, dapat menyebabkan telinga berdengung.

Terkadang perubahan aliran darah dapat menyebabkan jenis telinga berdengung yang disebut pulsatile tinnitus, yang memiliki sensasi detak jantung di telinga.

Meski jarang terjadi, namun pulsatile tinnitus juga bisa disebabkan oleh tumor yang berada di dalam atau sekitar telinga, catat American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery .

5. Penyakit Meniere

Penyakit Meniere adalah kondisi yang kurang dipahami yang biasanya hanya menyerang satu telinga.

Selain tinitus, penyakit ini juga menyebabkan vertigo atau pusing yang parah dan disertai keseimbangan buruk, sakit kepala, gangguan pendengaran, mual, dan muntah.

Penyakit Meniere adalah suatu kondisi telinga bagian dalam yang kemungkinan berhubungan dengan cairan di telinga bagian dalam yang mungkin ada komponen genetik, dan banyak orang dengan penyakit Meniere memiliki riwayat sakit kepala migrain.

Baca Juga: 8 Obat Sakit Kepala dari Bahan Alami, Yuk Coba!

Cara Mengatasi Telinga Bunyi Dug-Dug

membersihkan telinga bisa mencegah telinga berbunyi
Foto: membersihkan telinga bisa mencegah telinga berbunyi

Foto: Orami Photo Stock

Sebenarnya, tinnitus akan hilang dengan sendirinya. Namun, sering kali tinnitus akan tetap ada untuk jangka panjang. Meskipun tidak memiliki obat khusus, ada beberapa hal yang dapat Moms coba untuk membantu mengatasinya, seperti:

  • Pertimbangkan terapi perilaku kognitif (Cognitive-Behavioral Therapy/ CBT). Pada sesi CBT, Moms akan belajar bagaimana mengubah reaksi terhadap tinitus melalui pembingkaian ulang situasi. CBT juga dapat membantu depresi dan kecemasan yang disebabkan oleh tinitus, serta mengajari teknik pernapasan dan relaksasi otot.
  • Dievaluasi untuk alat bantu dengar. Ini dapat meningkatkan volume suara eksternal untuk menutupi tinitus. Moms juga bisa mendapatkan manfaat dari alat bantu dengar jika audiogram menunjukkan bahwa Moms mengalami gangguan pendengaran yang signifikan.
  • Bersihkan telinga dari kotoran, tapi jangan lakukan di rumah. "Dokter dapat menggunakan mikroskop dan alat kecil untuk menghilangkan kotoran telinga. Jangan mencoba membersihkannya sendiri. Mencoba menggunakan kapas untuk mengeluarkannya sebenarnya cenderung mendorong kotoran lebih jauh ke dalam liang telinga dan memperburuk keadaan," kata Ashok.
  • Ciptakan white noise. White noise di malam hari dapat meminimalisir suara tinnitus yang Moms dengar. Misalnya saat musim panas gunakan kipas angin atau AC.
  • Mainkan musik lembut. Melodi yang tenang akan memberi otak sesuatu yang lain untuk difokuskan selain bunyi di telinga.
  • Hindari kafein. Sebab ini dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat tinitus lebih terdengar.
  • Pertimbangkan kembali mengkonsumsi obat. "Tidak apa-apa meminum ibuprofen sesekali, tetapi jika terlalu banyak atau terlalu sering dapat menyebabkan tinitus. Mungkin ada cara lain untuk mengobati rasa sakit kita," jelasnya.
  • Coba akupunktur. Beberapa orang telah melaporkan bantuan dengan akupunktur dan pendekatan medis alternatif lainnya.
  • Kenakan penutup telinga. Jika Moms akan menggunakan alat yang berisik seperti gergaji mesin atau mesin pemotong rumput, gunakan penyumbat telinga untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele Sakit Telinga pada Anak, Ini Cara Mengatasinya

Jika bunyi dug dug tetap berlanjut selama beberapa minggu, segera kunjungi dokter. Moms mungkin akan diarahkan ke spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT), yang akan memesan tes pendengaran yang disebut audiogram.

"Ini membantu merasakan apakah ada gangguan pendengaran terkait saraf yang terkait dengan tinnitus. Pada pasien yang berusia di atas 60 tahun, kami biasanya menemukan gangguan pendengaran dengan dering tersebut,” kata Ashok.

Karena penyebab telinga bunyi dug dug telah diketahui, segera lakukan langkah-langkah pencegahan dan pengobatan.

Namun jika merasa pusing, mengalami gangguan pendengaran total di satu telinga, atau memiliki gejala, segera hubungi dokter ya, Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb