20 April 2024

Sejarah Perang Padri: Penyebab, Tokoh, dan Kronologinya

Peristiwa penting dalam sejarah Indonesia
Sejarah Perang Padri: Penyebab, Tokoh, dan Kronologinya

Setelah perjanjian tersebut, Belanda melancarkan serangan pertama dan berhasil menguasai Pagaruyung.

Pasukan Belanda, dipimpin oleh Letnan Kolonel Raaff, mengusir kaum Padri dari Pagaruyung pada tanggal 4 Maret 1822, kemudian membangun benteng pertahanan di Batusangkar bernama Fort Van der Capellen.

Meskipun Belanda awalnya mendukung kaum Adat, situasi menjadi rumit seiring waktu.

Masyarakat adat pada tahun 1833 bergabung dengan kaum Padri.

Akhirnya, pada tahun 1832, kaum Adat dan kaum Padri bersatu melawan Belanda di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol, namun Belanda berhasil menguasai sebagian besar daerah.

Dengan kesadaran akan pentingnya pertahanan, perang ini berakhir dengan kekalahan kaum Padri dan pengakuan Belanda atas wilayah yang dikuasainya.

Baca Juga: Tujuan Dibentuknya PPKI beserta Sejarah, Tokoh, dan Tugasnya

Tokoh yang Terlibat dalam Perang Padri

Berikut beberapa tokoh yang terlibat dalam Perang Padri:

1. Tuanku Imam Bonjol

Salah satu tokoh utama dalam peperangan ini. Imam Bonjol adalah seorang ulama besar yang memimpin gerakan Padri.

Ia memiliki kedudukan kuat di wilayah Bonjol, dengan benteng di puncak bukit.

Setelah kematian Tuanku Nan Renceh, ia menggantikannya sebagai panglima perang.

Namun, pada tahun 1837, ia menyerah kepada Belanda setelah menghadapi kesulitan dalam menyatukan pasukannya yang tercerai-berai.

2. Tuanku Pasaman

Salah satu dari Harimau Selapan yang memimpin gerakan Padri.

Ia bertanggung jawab atas serangan Padri ke istana Pagaruyung yang mengakibatkan Sultan harus meninggalkan Minangkabau.

Serangan ini menjadi pemicu awal konflik antara Padri dan Adat sebelum campur tangan Belanda.

3. Tuanku Nan Renceh

Tokoh utama dalam gerakan Padri, Tuanku Nan Renceh adalah pemimpin Padri pertama yang berhasil menguasai daerah Pariaman.

Namun, ia meninggal pada tahun 1821 dan digantikan oleh Tuanku Imam Bonjol.

4. Mayor Jenderal Cochius

Seorang perwira Belanda yang terlibat dalam peperangan, Cochius memimpin pasukan Belanda dalam beberapa pertempuran melawan kaum Padri.

5. Letnan Kolonel Raaf

Pemimpin pasukan Belanda yang sukses mengusir kaum Padri dari Pagaruyung pada tanggal 4 Maret 1822.

Setelah itu, Belanda mendirikan benteng pertahanan di Batusangkar yang dikenal sebagai Fort Van der Capellen.

6. Letnan Kolonel Elout

Seorang perwira Belanda yang juga terlibat dalam peperangan dan memimpin pasukan Belanda dalam beberapa pertempuran melawan kaum Padri.

Baca Juga: Museum Benteng Vredeburg, Bangunan Bersejarah di Jogja!

Kronologi Terjadinya Perang Padri

Ilustrasi Perang Padri
Foto: Ilustrasi Perang Padri (Attoriolong.com)

Berikut adalah kronologi Perang Padri yang terjadi selama puluhan tahun:

  • Tahun 1803: Pertentangan dimulai ketika Kaum Padri, sekelompok ulama, mulai menentang tradisi adat yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.
  • Tahun 1821: Setelah Kerajaan Pagaruyung jatuh ke tangan Tuanku Pasaman, seorang pemimpin Padri, bangsawan Minangkabau membuat perjanjian dengan Belanda di Padang untuk melawan Kaum Padri. Pasukan Belanda mulai menduduki beberapa daerah di Sumatera Barat, menandai dimulainya secara resmi Perang Padri.
  • Tanggal 10 Juni 1822: Pasukan Belanda menghadapi Kaum Padri di Tanjung Alam, tetapi berhasil maju ke Luhak Agam.
  • Tanggal 14 Agustus 1822: Pertempuran di Baso menyebabkan kematian Kapten Goffinet, seorang perwira Belanda yang terluka parah.
  • Tahun 1824: Perang Padri dihentikan sementara melalui perjanjian damai di Bonjol, tetapi perjanjian ini dilanggar oleh Belanda, memicu kembalinya pertempuran.
  • Tanggal 15 November 1825: Kaum Padri dan Belanda mencapai perjanjian perdamaian di Padang, meskipun perjanjian ini lebih merupakan langkah Belanda untuk fokus pada perlawanan Diponegoro di Jawa.
  • Tahun 1830-1837: Perang Padri kedua pecah setelah Belanda kembali mendirikan pos di wilayah yang dikuasai oleh Kaum Padri. Perang ini berakhir ketika pemimpin perang, Tuanku nan Alahan, menyerah.
  • Tahun 1838: Belanda berhasil menembus pertahanan masyarakat Minangkabau, dan perang berakhir dengan penguasaan Belanda atas wilayah tersebut.

Baca Juga: 10 Kue Lebaran Rendah Kalori untuk Moms yang sedang Diet

Dampak dari perang ini mencakup banyaknya korban jiwa, pelemahan kekuatan Minangkabau, dan berkuasanya Belanda atas wilayah tersebut.

Demikian informasi lengkap tentang sejarah Perang Padri. Semoga dapat memperkaya wawasan, ya!

  • https://www.agamkab.go.id/Agamkab/detailkarya/667/perang-padri-sebagai-revolusi-rakyat-minang-kabau--dalam-memeluk-agama-islam.html
  • https://sma13smg.sch.id/materi/perang-padri-latar-belakang-jalannya-konflik-dan-dampak-yang-ditimbulkan/
  • https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Perang_Padri
  • https://repositori.kemdikbud.go.id/11215/1/Tokoh-Tokoh%20Gerakan%20Paderi-S%20Metron%20Masdison.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb