21 Juni 2022

Pitting Edema, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya!

Kehamilan menjadi salah satu faktor penyebab pitting edema
Pitting Edema, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya!

Foto: Healthgrades.com

Moms pernah mengalami pembengkakan di kaki dan setelah ditekan membekas lekukan? Jika iya, ini salah satu gejala pitting edema.

Keadaan pembengkakan yang berisi air ini ternyata disebut dengan edema, yaitu salah satu penyakit yang cukup sering di temukan.

Edema biasanya terjadi pada perempuan dewasa, bahkan ibu hamil. Kondisi ini juga bisa bertambah parah seiring bertambahnya usia. 

Sedangkan bekas cekungan saat ditekan disebut pitting edema.

Nah untuk lebih lengkapnya, mari simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Mengenal Kondisi Abses Payudara, Munculnya Bengkak dan Nanah Akibat Peradangan

Apa Itu Edema?

pitting edama
Foto: pitting edama

Foto: Kaki Bengkak akibat Edema (Orami Photo Stock)

Melansir StatPearls Journal, edema adalah pembengkakan pada daerah tubuh yang diakibatkan oleh penumpukan cairan pada ruang interstitial jaringan ataupun organ.

Ruang interstitial adalah sebuah ruang yang terletak di antara sel dengan pembuluh darah yang umumnya berisi cairan.

Pada kondisi normal peningkatan kadar cairan di ruang interstitial diatasi dengan peningkatan pengeluaran cairan oleh aliran dan kontraktilitas limfatik (sistem saluran getah bening).

Menurut dr. Imelda Maria Loho, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, RS Pondok Indah – Puri Indah, edema umumnya terjadi apabila terdapat gangguan pada pengaturan kadar cairan dalam tubuh.

Dengan begitu, cairan yang seharusnya dikeluarkan menjadi tertahan.

"Kondisi edema dipengaruhi oleh sistem limfatik yang berfungsi untuk membuang cairan dan protein dari ruang interstitial dan organ ginjal yang berperan dalam mempertahankan air dan garam." jelas dr. Imelda Maria Loho.

Selain itu, kondisi edema juga dipengaruhi oleh tekanan pada pembuluh darah kecil kapiler serta permeabilitas jaringan.

Adapun tekanan pada kapiler dapat dibagi menjadi dua jenis tekanan, yaitu:

  • Tekanan hidrostatik, yang merupakan tekanan ke arah luar untuk mendorong cairan.
  • Tekanan onkotik, yang merupakan tekanan ke arah dalam untuk menarik cairan.

Kondisi tekanan hidrostatik dapat berubah akibat gangguan pada tubuh.

Permeabilitas jaringan adalah kemampuan jaringan untuk meloloskan cairan dan juga protein ke dalam ruang interstitial tubuh.

Apabila terjadi sumbatan dalam sistem limfatik, pembuangan cairan dan protein dari ruang interstitial menjadi tidak lancar, dan akibatnya terjadi edema.

Demikian juga jika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik dalam mengeluarkan air dan garam yang adekuat, dapat terjadi retensi air dan garam yang berpotensi menimbulkan edema.

Tekanan hidrostatik yang meningkat disertai dengan peningkatan permeabilitas juga dapat menyebabkan edema.

Tekanan hidrostatik yang meningkat dapat ditemukan pada gangguan pompa jantung serta insufisiensi vena atau pembuluh darah balik.

Cairan edema berada pada ruang interstitial (celah di antara sel) atau jaringan tubuh yang dan menimbulkan pembengkakan. Salah satu jenisnya adalah pitting edema.

Baca Juga: 16 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, Bantu Jaga Kesehatan Mata dan Meremajakan Kulit Wajah

Apa Itu Pitting Edema?

pitting edema
Foto: pitting edema (dreamstime.com)

Foto: Cekungan pada Pembengkakan akibat Pitting Edema (dreamstime.com)

Pitting edema adalah kondisi yang ditandai dengan tangan dan kaki bengkak saat ditekan lama.

Kaki bengkak ditekan lama rupanya pertanda suatu penyakit.

dr. Imelda Maria Loho menjelaskan bahwa, edema secara klinis dapat dibagi menjadi pitting edema dan non-pitting.

Perbedaan edema pitting dan non-pitting dapat ditentukan berdasarkan suatu pemeriksaan yang sederhana.

Pada pitting edema saat dilakukan tekanan secara eksternal seperti ditekan oleh jari, maka akan terjadi pemindahan cairan ekstrasel.

Hal ini akibat peningkatan drainase oleh sistem limfatik sehingga membentuk bekas indentasi pada lokasi kulit tempat penekanan terjadi atau pitting.

Setelah tekanan dilepaskan, maka cairan tersebut akan kembali dan indentasi itu akan hilang.

Sedangkan pada edema non-pitting penekanan pada tubuh umumnya tidak akan menyebabkan terbentuknya indentasi.

Hal ini karena terjadi gangguan pada organ limfatik untuk mendrainase cairan.

Baca Juga: Mengenal Hormon hCG, Hormon yang Diproduksi Tubuh Setelah Pembuahan Sebagai Penanda Kehamilan

Gejala Pitting Edema

pitting edama
Foto: pitting edama

Foto: Kesemutan Salah Satu Gejala Pitting Edema (Orami Photo Stock)

Dilansir Medical News Today, pitting edema lebih sering terjadi di bagian kaki.

Bengkak akibat edema biasanya membuat kulit terasa kencang, berat, atau nyeri.

Gejala lainnya akan bergantung pada kondisi yang mendasari edema ini, yang bisa meliputi:

  • Sensasi kesemutan atau terbakar di area sekitar bengkak
  • Rasa sakit di sekitar area yang bengkak
  • Kulit terasa bengkak dan kaku
  • Kulit teraba hangat atau panas
  • Mati rasa
  • Kembung
  • Retensi air
  • Kram
  • Batuk yang penyebabnya tak diketahui
  • Kelelahan atau penurunan energi harian
  • Nyeri dada
  • Sesak napas dan kesulitan bernapas

Bila sampai mengalami nyeri dada, sesak napas atau bengkak hanya pada satu bagian tubuh, segera cari pertolongan medis ya Moms.

Baca Juga: Kenapa Bisa Ada Tahi Lalat di Mata? Simak Penjelasannya Menurut Medis, Yuk!

Penyebab Pitting Edema

pitting edema
Foto: pitting edema (parenting.firstcry.com)

Foto: Kehamilan Salah Satu Penyebab Pitting Edema (Orami Photo Stock)

Menurut dr. Imelda Maria Loho, umumnya pitting edema terjadi akibat peningkatan tekanan dalam kapiler yang diakibatkan oleh:

  • Kegagalan fungsi jantung
  • Insufisiensi fungsi vena
  • Gangguan fungsi ginjal
  • Penggunaan obat-obatan antihipertensi golongan tertentu, golongan penghambat kanal kalsium

Namun, ada beberapa faktor lain yang dapat menjadi penyebab pitting edema, yaitu:

  • Terbang jarak jauh di mana peredaran darah menjadi lebih lambat karena banyak duduk
  • Sirkulasi darah tidak lancar
  • Obesitas
  • Kehamilan
  • Dehidrasi
  • Kurang protein
  • Trauma
  • Cedera
  • Tekanan darah tinggi
  • Diabetes

Sedangkan edema non-pitting terjadi akibat gangguan pada sistem limfatik primer atau gangguan sistem limfatik sekunder seperti:

  • Kompresi oleh tumor
  • Metastasis pada kelenjar limfatik
  • Kerusakan pembuluh darah limfatik akibat radioterapi atau pasca operasi pengangkatan kelenjar limfatik

"Sebagai kesimpulan, edema adalah manifestasi klinis yang menandakan terdapat gangguan pada kerja tubuh dalam mempertahankan cairan." ucap dr. Imelda Maria Loho.

Baca Juga: Obat Arcoxia Anti Nyeri, Kenali Dosis dan Aturan Minumnya

Diagnosis Pitting Edema

pitting edema
Foto: pitting edema (psychologytoday.com)

Foto: Pemeriksaan Pitting Edema (Orami Photo Stock)

Bila Moms mengalami pitting edema, sebaiknya periksakan ke dokter secepatnya.

Dokter akan memeriksanya dan menanyakan gejala lain yang dirasakan.

Mungkin dokter akan memeriksa darah atau urine untuk mengetahui fungsi hati atau ginjal.

Dokter juga bisa merekomendasikan tes elektrokardiogram (ECG atau EKG) dan tes lainnya untuk cek jantung.

Dokter akan menilai pitting edema atau mengukurnya dengan penilaian 1 hingga 4 untuk tahu seberapa serius kondisinya.

Sistem penilaian ini didasarkan pada seberapa dalam lubang atau lekukan di kulit dan berapa lama lekukan tersebut bertahan setelah bagian yang bengkak ditekan.

  • 1+: lekukan hampir tidak terlihat 
  • 2+: terlihat ada lekukan kecil yang akan hilang dalam 15 detik
  • 3+: terlihat lekukan yang lebih dalam yang biasanya perlu waktu hingga 30 detik untuk hilang
  • 4+: terlihat lekukan yang dalam dan butuh waktu lebih dari 30 detik untuk lekukan tersebut hilang

Cara Mengobati Pitting Edema

pitting edema
Foto: pitting edema (Orami Photo Stocks)

Foto: Obat Diuretik Mengatasi Pitting Edema (Orami Photo Stock)

dr. Imelda Maria Loho mengatakan, cara mengatasi pitting edema tergantung pada kondisi yang menyebabkan terjadinya edema.

Diatasi dengan restriksi konsumsi cairan dan konsumsi obat-obatan diuretik yang dapat membantu membuang cairan berlebihan dalam tubuh.

  • Diakibatkan oleh gangguan fungsi ginjal

Selain mengurangi konsumsi cairan, diperlukan juga pembatasan konsumsi garam dan pada kondisi yang lebih berat mungkin diperlukan hemodialisis ginjal.

  • Diakibatkan oleh insufisiensi vena

Pengobatan yang dilakukan adalah elevasi kaki dan dikompresi oleh stocking.

  • Diakibatkan oleh kehamilan

Mengonsumsi obat-obatan diuretik.

Melansir National Center for Biotechnology Information, obat diuretik mampu mengurangi kaki bengkak saat hamil yang ditekan lama pada pitting edema.

Cara kerja obat diuretik untuk mengobati pitting edema adalah dengan mengurangi cairan tempat terjadinya pembengkakan melalui urin. 

Perlu diingat pula bahwa untuk ibu hamil, konsumsi obat-obatan apapun haruslah atas resep dokter.

"Edema non-pitting disebabkan karena telah terjadi kerusakan pada sistem limfatik sehingga perlu dilakukan drainase cairan limfatik secara manual dan terapi kompresi." jelas dr. Imelda Maria Loho.

Baca Juga: Astraphobia atau Ketakutan Akan Suara Petir, Mulai dari Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Nah, itu dia penjelasan mengenai pitting edema. Jika Moms mengalami gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519013/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537065/
  • https://www.webmd.com/heart-disease/pitting-edema
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/321773.php#seeing-a-doctor
  • https://kidshealth.org/en/parents/ankles.html
  • https://americanpregnancy.org/pregnancy-health/swelling-during-pregnancy/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb