05 April 2024

Plastida pada Tumbuhan: Arti, Jenis, hingga Fungsinya

Ajarkan kepada buah hati, yuk!
Plastida pada Tumbuhan: Arti, Jenis, hingga Fungsinya

Jenis-Jenis Plastida pada Tumbuhan

Plastida terbagi menjadi tiga jenis, yang masing-masing memiliki ciri khas berbeda-beda.

Berikut ini penjelasannya:

1. Kloroplas

Kloroplas
Foto: Kloroplas (wikimedia.org)

Jenis plastida yang pertama adalah kloroplas.

Jenis ini memiliki ciri khas berwarna hijau, karena memang organel ini mengandung klorofil, karetenoid, dan pigmen fotosintesis lainnya.

Ciri lain dari kloroplas adalah memiliki dua membran di dalamnya.

Terdapat pula sistem membran lain berupa kantung pipih yang disebut dengan nama tilakoid.

Tilakoid akan menumpuk dan membentuk struktur yang dinamakan grama atau partikel jamak.

Nantinya, tilakoid akan membantu pigmen fotosintesis, yakni klorofil dan karotenoid.

Proses fotosintesis terjadi di kloroplas dan klorofil bertugas untuk bertanggung jawab menangkap energi cahaya untuk nantinya diubah menjadi energi kimia.

Baca Juga: Mengenal Metagenesis Tumbuhan Paku, Tanaman yang Banyak Tempat

2. Kromoplas

Tanaman Tomat
Foto: Tanaman Tomat (www.newscientist.com)

Jenis yang kedua dari plastida adalah kromoplas.

Jenis ini kebanyakan memiliki warna kuning, merah terang, hingga merah bata.

Kromoplas umumnya berasal dari kloroplas. Tapi, ada juga yang asalnya dari proplastida.

Beberapa tumbuhan yang memiliki kromoplas adalah wortel, tomat, hingga sayuran serta buah lain yang berwarna kuning atau merah.

Pada beberapa kromoplas, pigmen akan disimpan dalam bentuk bulatan yang nantinya menghasilkan warna jingga atau oranye.

Meski demikian, tidak semua kromoplas memberikan warna kuning atau merah pada tumbuhan.

Ada pula kromoplas yang menghasilkan warna biru, pirang, hingga keemasan.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan, Ini Faktanya!

3. Leukoplas

Tanaman Singkong
Foto: Tanaman Singkong (Gardeningknowhow.com)

Jenis plastida yang terakhir adalah leukoplas. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan, terutama pati pada tumbuhan.

Selain itu, leukoplas juga bisa menyimpan protein dan lemak di dalam biji tumbuhan.

Pasalnya, leukoplas akan membantu tumbuhan untuk membuat asam amino dan asam lemak dengan lebih baik lagi.

Berbeda dengan dua jenis plastida lainnya, leukoplas tidak mengandung pigmen.

Dengan demikian, tidak ada warna pada tumbuhannya.

Sebagian besar tumbuhan yang memiliki leukoplas juga tidak melakukan proses fotosintesis.

4. Gerontoplas

Konifer
Foto: Konifer (Phipps.conservatory.org)

Gerontoplas adalah kloroplas yang sudah tua.

Ini terjadi ketika kloroplas di daun berubah menjadi jenis organel yang berbeda atau digunakan kembali.

Plastida memiliki kemampuan untuk mengubah dirinya sesuai dengan bentuk dan fungsinya yang baru.

Fungsi dari gerontoplas adalah mengatur proses pembongkaran hasil fotosintesis.

Baca Juga: Mengenal Tumbuhan Gymnospermae yang Menarik untuk Edukasi Anak

Demikian sekilas penjelasan mengenai plastida, mulai dari fungsi hingga jenisnya.

Semoga informasi di atas bisa memudahkan Moms dalam mengajarkan buah hati tentang ilmu biologi, ya!

  • https://www.merriam-webster.com/dictionary/plastid
  • https://byjus.com/biology/plastids/
  • https://www.geeksforgeeks.org/plastids-definition-classification-structure-functions/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb