24 Maret 2024

14 Ciri-Ciri Perilaku Playing Victim dan Cara Menghadapinya

Pahami juga cara menghadapi orang yang sering playing victim
14 Ciri-Ciri Perilaku Playing Victim dan Cara Menghadapinya

10. Kerap Merasa Kasihan pada Diri Sendiri

Mereka sering kali terjerumus dalam perasaan kasihan pada diri sendiri, tenggelam pada perasaan menjadi korban, dan mencari validasi dari orang lain.

Baca Juga: Sindrom Edward pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Dampak

11. Melakukan Manipulasi Emosional

Pasangan Bertengkar
Foto: Pasangan Bertengkar (Orami Photo Stock)

Mereka menggunakan mental sebagai korban yang mereka miliki untuk memanipulasi orang lain agar merasa kasihan pada mereka.

Ini juga dilakukan untuk mendapatkan keuntungan, atau menghindari konsekuensi.

12. Membesarkan Masalah atau Mendramatisasi Keadaan

Mereka cenderung membesar-besarkan penderitaan, kesulitan, atau kesusahan mereka.

Bahkan, sering kali membuatnya terlihat lebih parah daripada yang sebenarnya.

13. Menyalahkan Orang Lain

Mereka secara konsisten mengaitkan masalah atau kegagalan mereka dengan faktor eksternal.

Ini karena mereka enggan tanggung jawab pribadi atau mengakui peran mereka dalam situasi tersebut.

14. Mencari Perhatian

Mereka mungkin selalu mencari perhatian, simpati, atau validasi dari orang lain dengan membesar-besarkan kesulitan mereka atau membuat masalah mereka menjadi pusat perhatian.

Baca Juga: 8 Tanda Moms Butuh Psikolog, Peduli Kesehatan Mental Yuk!

Penyebab Playing Victim

Ilustrasi Pasangan Bertengkar
Foto: Ilustrasi Pasangan Bertengkar (Istock.com)

Pada sebagian kasus, orang yang sering melakukan playing victim adalah mereka yang sering kali merasa putus asa.

Hal yang bisa membuat mereka memiliki victim mentality adalah karena mereka mengalami beragam kondisi sulit dari waktu ke waktu.

Ketidakmampuan diri untuk keluar dari kondisi sulit bisa membuat mereka terpuruk dalam perasaan yang membuat mereka merasa sebagai korban secara terus menerus.

Ada beberapa penyebab seseorang melakukan playing victim, seperti:

1. Trauma di Masa Lalu

Peristiwa masa lalu yang menyisakan trauma bisa menyebabkan munculnya perilaku playing victim.

Meskipun begitu, tidak semua orang yang mengalami trauma dapat memiliki perilaku ini.

Rasa sakit atas masalah secara emosional dapat membuat seseorang menjadi tidak berdaya dan memilih untuk menyerah dengan keadaan.

2. Mencari Keuntungan dengan Menjadi Korban

Victim mentality bisa saja muncul saat merasa nyaman dengan keuntungan yang didapat dengan menjadi korban.

Beberapa keuntungan yang mungkin bisa diperoleh dari memosisikan diri sebagai korban, yaitu:

  • Bisa memainkan drama.
  • Dapat terhindar dari kemarahan.
  • Orang lain merasa terdorong untuk memberi bantuan.
  • Tidak perlu bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan.

3. Pernah Menjadi Korban Pengkhianatan

Victim mentality bisa saja muncul saat Moms menjadi korban pengkhianatan, terlebih apabila dilakukan secara berulang.

Kondisi tersebut dapat membuat diri sendiri merasa seperti korban serta kehilangan rasa percaya kepada orang lain.

Untuk mengusut perilaku tersebut, Moms perlu mencari tahu riwayat orang yang "bermain" sebagai korban.

4. Penyebab Lainnya

Selain hal di atas, ada pula hal lain yang dapat menjadi penyebab playing victim. Apa saja?

  • Ketergantungan.
  • Bentuk manipulasi.
  • Memiliki kecenderungan untuk menghancurkan diri sendiri.
  • Memiliki dendam terhadap orang yang sukses.
Berhadapan dengan orang yang sedang melakukan playing victim dapat memberikan tantangan tersendiri.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb