14 Juli 2022

Presbiopi (Mata Tua): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Disarankan untuk rutin periksa mata, ya!
Presbiopi (Mata Tua): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Moms akhir-akhir ini mengeluhkan penglihatan jarak dekat mulai kabur? Besar kemungkinan itu adalah presbiopi (mata tua).

Gangguan ini memengaruhi penglihatan jarak jauh dekat, seperti saat menatap layar handphone, laptop, atau baca buku.

Presbiopi umumnya terjadi pada seseorang berusia 40 tahun ke atas.

Namun, tidak menutup usia muda juga terkena kelainan mata ini.

Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai kelainan presbiopi di bawah ini!

Baca Juga: Tak Usah Bingung, Ini Obat Tetes Mata untuk Mata Kering dan Mata Merah

Apa Itu Presbiopi?

Apa Itu Presbiopi?
Foto: Apa Itu Presbiopi?

Foto Penyebab Presbiopi (aao.org)

Presbiopia atau mata tua adalah kehilangan kemampuan mata untuk melihat objek dalam jarak dekat secara bertahap.

Presbiopi merupakan kelainan refraksi alami yang terjadi karena proses penuaan.

Keluhan presbiopi umumnya dimulai setelah usia 40 tahun.

Pada usia ini, muncul keluhan akibat keadaan refraksi sebelumnya, ukuran pupil (depth of focus), kebutuhan penglihatan dekat, serta variabel lain.

Bahkan seseorang yang sebelumnya tidak mengalami gangguan fefraksi, pada usia 44 – 46 tahun bisa mulai merasakan ketidakmampuan membaca huruf kecil atau membedakan benda kecil dalam jarak dekat.

Hal ini akibat penurunan amplitude akomodasi atau peningkatan punctum proximum.

Inilah yang dimaksud dengan presbiopi.

Seiring dengan bertambahnya usia terutama di atas 40 tahun, kelenturan dari lensa mata berkurang menyebabkan lensa menjadi keras dan kurang elastis.

Kelemahan pada otot pada mata juga akan mengakibatkan gangguan akomodasi pada usia lanjut.

Pada kondisi tertentu bisa juga terjadi presbiopi prematur.

Misalnya akibat trauma, penyakit sistemik, penyakit jantung, atau efek samping obat.

Efek presbiopi akan terus berlanjut seumur hidup.

Oleh karena itu, Moms mungkin perlu mengganti kacamata secara berkala untuk mempertahankan penglihatan dengan jelas dan nyaman.

Baca Juga: Penyebab Miopi Alias Rabun Jauh, Ini Pilihan Penanganannya!

Perbedaan Miopi dan Presbiopi

Meski sama-sama menyebabkan seseorang kesulitan melihat benda yang dekat, rabun tua dan rabun dekat (miopi) memiliki perbedaan.

Presbiopi merupakan kelainan mata yang terjadi karena penuaan. Itu sebabnya, kondisi ini akan dialami oleh hampir semua orang.

Sementara miopi muncul karena adanya kelainan bentuk pada bola mata, yakni saat cahaya yang masuk ke mata dipantulkan di belakang retina.

Miopi sudah bisa terjadi saat seseorang dilahirkan, tapi presbiopi hanya dapat terjadi seiring dengan pertambahan usia.

Gejala Presbiopi

Berdasarkan sebuah laporan dalam International Journal of Contemporary Medical Research tahun 2019, disebutkan bahwa gejala khas dari presbiopi ialah kaburnya penglihatan dan kurangnya fokus mata saat melihat dalam jarak dekat.

Selain itu, seperti dijelaskan di laman Mayo Clinic, presbiopi berkembang secara bertahap.

Perkembangan presbiopi biasanya ditandai dengan gejala-gejala umum di bawah ini:

  • Mudah pusing, sakit kepala, atau mata pegal seusai membaca atau melihat sesuatu pada jarak dekat.
  • Kesulitan membaca tulisan yang berukuran kecil.
  • Membutuhkan lampu yang lebih terang tiap membaca jarak dekat.
  • Sering menjauhkan objek bacaan agar tulisan bisa terlihat lebih jelas.
  • Objek terlihat buram di jarak pandang baca yang normal.
  • Memicingkan mata untuk memfokuskan pandangan.

Baca Juga: Memakai Lensa Kontak Mata, Perhatikan Dulu 6 Hal Ini

Penyebab Presbiopi

Penyebab presbiopi adalah bayangan atau cahaya yang tidak jatuh (atau dibiaskan) tepat di retina.

Untuk dapat melihat suatu gambar, mata mengandalkan kornea (lapisan bening dan cembung di bagian depan mata) dan lensa untuk memfokuskan cahaya yang dipantulkan objek.

Kedua struktur ini membiaskan (refraksi) cahaya memasuki mata supaya memfokuskan gambar pada retina, yang terletak di bagian belakang dalam dinding mata.

Lensa mata tidak seperti kornea yang cukup lentur dan bisa berubah bentuk dengan bantuan otot yang mengelilinginya.

Fungsinya, untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke bagian retina.

Untuk menjalankan fungsinya, lensa mata bersifat fleksibel.

Artinya, lensa akan berubah bentuk saat mengatur cahaya.

Namun, seiring pertambahan usia lensa mata bisa menjadi lebih kaku dan lebih sulit untuk berubah bentuk.

Akibatnya, mata butuh waktu lebih lama untuk menangkap fokus pada objek yang ada di hadapannya.

Inilah yang menyebabkan seseorang mengalami mata tua.

Faktor Risiko Presbiopi

Faktor Risiko Presbiopi
Foto: Faktor Risiko Presbiopi

Foto Gejala Mata Tua (allaboutvision.com)

Usia adalah faktor risiko utama yang berpengaruh dalam menyebabkan presbiopi.

Namun, terdapat beberapa faktor lainnya juga meningkatkan risiko seseorang memiliki mata tua bahkan sebelum mencapai usia 40 tahun.

Sebuah laporan yang dirilis dalam International Journal of Contemporary Medical Research tahun 2019 menyebutkan sejumlah faktor risiko yang memengaruhi timbulnya presbiopi dini atau presbiopi prematur.

Berikut adalah beberapa faktor risiko penyebab presibiopi:

1. Usia

Hampir semua orang yang berusia setelah 40 tahun mengalami mata tua dengan tingkat keparahan yang berbeda.

2. Kondisi Medis

Mata tua bisa terjadi lebih cepat atau sebelum berusia 40 tahun.

Mata tua sebelum berusia 40 tahun bisa jadi disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan munculnya presbiopi lebih dini pada seseorang adalah:

  • Anemia
  • Penyakit jantung
  • Komplikasi diabetes pada mata
  • Mengalami rabun dekat
  • Gangguan sistem saraf (otak dan sumsum tulang belakang), seperti multiple sclerosis
  • Myasthenia gravis atau gangguan saraf dan otot
  • Penyakit mata, cedera atau trauma pada mata
  • Gangguan aliran darah ke jantung

3. Obat-Obatan

Obat-obatan tertentu juga bisa memicu gejala presbiopi prematur, termasuk antidepresan, antihistamin, dan diuretik.

Selain faktor risiko diatas, mata tua juga lebih banyak dialami oleh perempuan, orang yang pernah mengalami tindakan pembedahan mata, dan orang yang memiliki pola makan tidak sehat.

Cara Mengobati Presbiopi

Cara Mengobati Presbiopi
Foto: Cara Mengobati Presbiopi

Foto Proses LASEK (medicalnewstoday.com)

Berdasarkan laporan dalam Middle East African Journal of Ophthalmology tahun 2014ada sejumlah cara untuk mengobati presbiopi:

1. Penggunaan Kacamata

Penggunaan kacamata adalah cara sederhana dan aman untuk menangani presbiopi.

Moms dengan kondisi mata yang baik sebelum mengalami presbiopi dapat memakai kacamata baca yang bisa didapatkan di optik.

Jika pasien sudah mengalami gangguan penglihatan sebelumnya, dokter akan meresepkan kacamata dengan lensa khusus.

2. Penggunaan Lensa Kontak

Moms yang tidak ingin mengenakan kacamata dapat memakai lensa kontak.

Namun, lensa kontak tidak bisa digunakan pada penderita gangguan kelopak mata, gangguan saluran air mata, dan sindrom mata kering.

3. Bedah Refraktif

Beberapa tindakan bedah yang dapat dilakukan untuk mengatasi presbiopi adalah:

  • Conductive keratoplasty

Conductive keratoplasty adalah prosedur untuk mengubah lengkungan kornea dan meningkatkan kemampuan fokus mata, dengan memanaskan titik-titik di sekitar kornea menggunakan energi radiofrekuensi.

  • Laser-assisted subepithelial keratectomy (LASEK)

LASEK adalah prosedur untuk membentuk ulang lapisan luar kornea dengan menggunakan sinar laser.

  • Monovision aser-assisted in situ keratomileusis

Prosedur yang juga dikenal dengan nama monovision LASIK ini dilakukan untuk membentuk penglihatan monovision.

Sehingga satu mata berfungsi untuk melihat objek jarak jauh, dan satu mata yang lain untuk melihat objek jarak dekat.

  • Photorefractive Keratectomy

Photorefractive keratectomy adalah prosedur untuk membentuk ulang kornea dengan menggunakan sinar laser, tetapi berbeda teknik dengan LASEK.

4. Implan lensa

Prosedur implan lensa bertujuan untuk mengganti lensa mata pasien dengan lensa sintetis (lensa intraokular).

Umumnya, lensa sintetis ini efektif memperbaiki penglihatan, baik untuk melihat jauh atau dekat.

Akan tetapi, pada kasus yang jarang, implan lensa dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk melihat jarak dekat, sehingga pasien tetap membutuhkan kacamata baca.

5. Inlay Kornea

Inlay kornea adalah tindakan memasukkan ring kecil berbahan plastik pada setiap kornea mata untuk mengubah lengkungan kornea.

Ring ini bekerja memfokuskan cahaya pada kornea, sehingga penderita mampu melihat objek pada jarak dekat.

Jika merasa hasil inlay kornea kurang memuaskan, Moms dapat meminta dokter untuk mencabut ring dan memilih prosedur lain.

Baca Juga: Ini Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis, Jangan Tertukar!

Cara Mencegah Presbiopi

Cara Mencegah Presbiopi
Foto: Cara Mencegah Presbiopi

Foto Cek Kesehatan Mata (Orami Photo Stock)

Moms tak ingin mengalami presbiopi, bukan?

Yuk, lakukan pencegahan sejak dini!

Ada banyak cara untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah presbiopi, yang meliputi: 

  • Melakukan pemeriksaan mata lengkap secara rutin.
  • Cek kadar gula darah dan tekanan darah secara rutin, karena penyakit diabetes dan hipertensi yang berkelanjutan dapat mengganggu kesehatan mata.
  • Mengenakan pelindung mata saat menjalani aktivitas yang berisiko untuk mata. 
  • Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin A, beta karoten, dan antioksidan dalam pola makan sehat bergizi seimbang.
  • Jika menggunakan kacamata atau lensa kontak, pastikan kekuatan lensanya sudah tepat.
  • Jangan terlalu sering membaca di tempat gelap dan pastikan pencahayaan di ruangan selalu memadai.

Baca Juga: 7 Cara Alami Menghilangkan Kantung Mata

Itulah seputar kelainan mata presbiopi.

Jika memiliki gejala di atas, segera periksa ke dokter mata, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/presbyopia/
  • https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-presbyopia
  • https://www.webmd.com/eye-health/eye-health-presbyopia-eyes
  • https://www.everydayhealth.com/presbyopia/guide/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb