Daftar 10 Provinsi Termiskin di Indonesia, Ini Penyebabnya!
5. Gorontalo
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2022, persentase penduduk miskin di Gorontalo sebesar 15,42%. Namun, pada Maret 2023, persentase penduduk miskin di Gorontalo mengalami penurunan menjadi 15,15%.
Meskipun demikian, Provinsi Gorontalo masih belum bisa keluar dari 10 besar provinsi miskin di Indonesia.
Baca Juga: 24+ Wisata Bogor yang Cocok untuk Liburan Sekolah!
6. Aceh
rovinsi Aceh merupakan salah satu provinsi termiskin di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2022, persentase penduduk miskin di Aceh mengalami kenaikan dari 14,64 persen pada Maret 2022 menjadi 14,75% pada September 2022.
Jumlah penduduk miskin di Aceh juga meningkat dari 806,82 ribu menjadi 818,47 ribu orang. Pada September 2021, jumlah penduduk miskin di Aceh mencapai 850 ribu orang.
Kenaikan jumlah penduduk miskin di Aceh terjadi di daerah pedesaan dan perkotaan.
7. Bengkulu
Provinsi Bengkulu merupakan salah satu provinsi termiskin di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2022, persentase penduduk miskin di Bengkulu sebesar 14,62%.
Pada Maret 2022, jumlah penduduk miskin di Bengkulu mencapai 297.230 orang atau 14,62% dari total jumlah penduduk di provinsi itu.
Mirisnya, pada September 2021, daerah perkotaan di Bengkulu menjadi penyumbang terbesar angka kemiskinan dengan persentase sebesar 14,73% dan naik menjadi 14,88% pada Maret 2022.
8. Sulawesi Tenggara
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2022, persentase penduduk miskin di Sulawesi Tenggara sebesar 13,98%.
Namun, pada September 2022, persentase penduduk miskin di Sulawesi Tenggara mengalami kenaikan menjadi 14,34%.
9. Sulawesi Barat
Pada Maret 2023, persentase penduduk miskin di Sulawesi Barat mencapai 11,49%.
Berdasarkan data BPS Sulawesi Barat pada Maret 2021, Kabupaten Polewali Mandar merupakan kabupaten termiskin di Sulawesi Barat dengan persentase penduduk miskin sebesar 15,68%, diikuti oleh Kabupaten Majene dengan persentase 14,34%, dan Kabupaten Mamasa dengan persentase 13,77%.
10. Sulawesi Utara
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2022, persentase penduduk miskin di Sulawesi Utara sebesar 5,14%.
Berdasarkan data BPS Sulawesi Utara pada 2020-2022, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur merupakan kabupaten dengan persentase penduduk miskin tertinggi di Sulawesi Utara sebesar 6,10%, diikuti oleh Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dengan persentase 5,88%.
Baca Juga: 12 Tradisi Islam di Nusantara, Sangat Beragam Lho, Moms!
Penyebab Utama Masalah Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan di Indonesia adalah permasalahan yang rumit dan melibatkan banyak faktor yang beragam.
Dalam konteks ini, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kemiskinan di Indonesia:
- Laju Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi: Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada sumber daya yang tersedia, mempersulit distribusi sumber daya ekonomi secara merata.
- Tingkat Pendidikan yang Rendah: Kurangnya akses dan kualitas pendidikan yang rendah dapat menghambat kemampuan individu untuk bersaing di pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif.
- Meningkatnya Angka Pengangguran: Tingkat pengangguran yang tinggi menciptakan ketidakstabilan ekonomi dan menyebabkan sebagian besar penduduk sulit memenuhi kebutuhan dasar mereka.
- Terjadinya Bencana Alam: Indonesia sering kali menghadapi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi, yang dapat merusak infrastruktur dan mengganggu mata pencaharian.
- Distribusi Pendapatan yang Tidak Merata: Ketidaksetaraan dalam distribusi pendapatan mengakibatkan sebagian besar kekayaan terkonsentrasi pada sejumlah kecil orang, sementara sebagian besar penduduk tetap miskin.
- Keterbatasan Lapangan Pekerjaan: Keterbatasan peluang pekerjaan, terutama di daerah pedesaan, membuat sulit bagi penduduk setempat untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
- Keterbatasan Akses Pendidikan: Tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas, yang bisa membantu dalam pengentasan kemiskinan.
- Keterbatasan Modal: Keterbatasan modal untuk memulai usaha bisnis atau pertanian dapat menghambat pertumbuhan ekonomi individu.
- Keterbatasan Keterampilan: Kurangnya keterampilan yang relevan dengan pasar kerja dapat membuat sulit bagi individu untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
- Kondisi Alamiah dan Ekonomi: Beberapa daerah mungkin menghadapi kondisi alamiah yang membuat pengembangan ekonomi sulit, seperti tanah yang tidak subur.
- Kondisi Struktural dan Sosial: Faktor-faktor sosial dan struktural seperti konflik sosial dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan juga berperan dalam kemiskinan.
- Kondisi Kultural (Budaya): Budaya dan tradisi tertentu juga dapat memengaruhi pola pemikiran dan kebiasaan yang dapat memelihara kemiskinan.
- Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia: Kurangnya investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, seperti kesehatan dan pendidikan, dapat menghambat perkembangan ekonomi.
- Sikap atau Kebiasaan Hidup yang Merasa Kecukupan: Sikap atau kebiasaan hidup yang merasa puas dengan kondisi saat ini dapat menghambat upaya untuk meningkatkan kesejahteraan.
- Keterbatasan Sumber Daya Alam: Beberapa daerah mungkin memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya alam yang dapat dieksploitasi untuk mendukung pembangunan ekonomi.
- Tatanan Sosial dan Kelembagaan dalam Masyarakat: Struktur sosial dan kelembagaan masyarakat juga memainkan peran dalam menentukan tingkat kemiskinan.
- Kebijakan Pembangunan yang Belum Merata: Kebijakan pembangunan yang tidak merata dapat menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan dan kesenjangan sosial.
- Kerusakan Lingkungan: Kerusakan lingkungan dapat mengancam mata pencaharian yang bergantung pada alam, seperti pertanian dan perikanan.
Dampak Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan di Indonesia masih menjadi masalah yang signifikan, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Dampaknya dirasakan di seluruh negeri, terutama di provinsi-provinsi termiskin di Indonesia yang telah disebutkan di atas.
- Keterbatasan Akses Pendidikan: Anak-anak dari keluarga miskin sering kali tidak dapat mengakses pendidikan yang layak, menghambat mereka dari kesempatan untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.
- Masalah Kesehatan: Kemiskinan menyebabkan akses terbatas terhadap layanan kesehatan, meningkatkan risiko penyakit dan angka kematian.
- Kesenjangan Sosial: Perbedaan antara yang kaya dan miskin semakin lebar, menciptakan ketidakadilan dan ketidakstabilan sosial.
- Ketidakstabilan Ekonomi: Kemiskinan menghambat pertumbuhan ekonomi karena daya beli masyarakat yang rendah.
- Peningkatan Kejahatan: Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar sering kali mendorong individu ke arah tindakan kriminal sebagai cara bertahan hidup.
Baca Juga: 14 Tradisi Jawa Tengah yang Masih Dilakukan hingga Kini
Demikian informasi tentang provinsi termiskin di Indonesia dan berbagai faktor pemicunya.
Semoga informasi ini dapat menambah wawasan, ya!
- https://papuabarat.bps.go.id/pressrelease/2023/07/17/800/persentase-penduduk-miskin-papua-barat-maret-2023-mengalami-penurunan-menjadi-20-49-persen.html
- https://www.bps.go.id/indicator/23/192/1/persentase-penduduk-miskin-menurut-provinsi.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.