19 Maret 2024

12 Puisi tentang Ramadhan, Indah dan Menyejukkan Hati!

Bisa untuk dilombakan juga, Moms
12 Puisi tentang Ramadhan, Indah dan Menyejukkan Hati!

Foto: Freepik

Puisi tentang Ramadhan menjadi salah satu media untuk mengekspresikan perasaan dan refleksi.

Sajak-sajak indah tentang bulan suci ini mampu membangkitkan semangat dan mengingatkan umat Islam tentang makna dan keutamaan Ramadhan.

Terlebih, momen ini menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan diri, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Yuk, simak puisi tentang Ramadhan di bawah ini, Moms.

Baca Juga: 5 Puisi Joko Pinurbo, Memiliki Makna yang Sangat Dalam

Puisi tentang Ramadhan

Berikut puisi tentang Ramadhan yang bisa Moms baca.

1 Puisi tentang Ramadhan: Bulan Suci Penuh Harap

Ilustrasi Puisi tentang Ramadhan
Foto: Ilustrasi Puisi tentang Ramadhan

Bulan sabit melengkung tinggi,
pertanda suci telah tiba.
Ramadhan datang penuh arti,
saatnya puasa dan taqwa.

Imsak memanggil menahan diri,
menahan lapar dan dahaga pasti.
Menundukkan kepala dalam sujud suci,
memohon ampunan dari Ilahi Rabbi.

Tarawih malam syahdu bergema,
lantunan ayat suci penuh pesona.
Buka puasa berbagi suka cita,
kebersamaan terjalin indahnya.

Lailatul Qadr malam penuh berkah,
doa dipanjatkan dengan penuh syahdu.
Semoga diampuni segala salah,
meraih kemenangan dan fitrah baru.

Ramadhan pergilah dengan senyap,
meninggalkan kesan mendalam dan harap.
Semoga amalan diterima dengan lapang,
dan menjadi bekal menuju kampung akhirat.

2. Puisi tentang Ramadhan: Jejak Cahaya di Bulan Suci

Di langit Ramadhan, bulan terpatri,
Menyinari hati, menyapu gelisah dan hati yang mati.
Suci mengalir, di setiap detik, di setiap nafas,
Mengajak jiwa, menapaki jalan taqwa yang khas.

Azan berkumandang, memanggil jiwa yang haus,
Mereka berbondong, menuju sajadah tanpa ragu atau kaus.
Di bulan yang agung, puasa kita junjung,
Menahan lapar, dahaga, dan kata-kata yang menjungkung.

Tarawih bersama, di malam yang tenang,
Doa dan harapan, kita panjatkan dengan perasaan yang hangat.
Al-Qur'an dibaca, ayat-ayatnya mengalun indah,
Membimbing hati, menuju surga yang terbentang luas.

Di sepertiga malam, kita berdoa dalam diam,
Memohon ampunan, dan rahmat yang tak terkira.
Lailatul Qadar, malam seribu bulan,
Kita cari dan harap, agar hati terpaut pada iman.

Zakat fitrah kita beri, kepada yang membutuhkan,
Tanda syukur kita, kepada-Nya yang Maha Pemberi.
Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah,
Menyucikan jiwa, dan menguatkan ikatan sesama.

Kini Ramadhan perlahan meninggalkan,
Meninggalkan pelajaran, dan kenangan yang akan terpahatkan.
Selamat tinggal, wahai bulan suci,
Semoga kita bertemu lagi, di tahun yang akan datang nanti.

Baca Juga: 15+ Contoh Puisi Cinta Romantis, Dijamin Bikin Meleleh!

3. Puisi tentang Ramadhan: Melodi Ramadhan

Bulan purnama berhias indah,
Menyambut Ramadhan penuh berkah.
Kumandang takbir menggema di angkasa,
Menandakan suci telah tiba.

Sahur di pagi hari menyapa,
Menahan lapar dan dahaga.
Menundukkan kepala dalam sujud,
Memohon ampunan di bulan penuh rahmat.

Tarawih di malam hari bergema,
Lantunan ayat suci penuh pesona.
Menebar ketenangan di jiwa,
Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Buka puasa bersama di meja,
Berbagi keceriaan dan suka cita.
Kebersamaan terjalin indah,
Menyempurnakan indahnya Ramadhan.

Lailatul Qadr malam penuh berkah,
Doa dipanjatkan dengan penuh syahdu.
Mengharap ampunan dan ridha Allah,
Meraih kemenangan di akhir Ramadhan.

Ramadhan pergilah dengan senyap,
Meninggalkan kesan mendalam dan harap.
Semoga amalan diterima dengan lapang,
Dan menjadi bekal menuju kampung akhirat.

4 Puisi tentang Ramadhan: Bulan Pencerah dan Kebajikan

Di awal bulan, gemintang berseri,
Ramadhan tiba, membawa berkah di bumi.
Jiwa-jiwa berharap, di pintu rahmat berdiri,
Menyambut bulan suci, dengan hati yang gembira berceri.

Sahur di pagi buta, suara adzan membangunkan,
Seruan Ilahi, mengajak jiwa untuk bersantap sejenak.
Kemudian menahan, segala yang membatalkan,
Dari fajar menyingsing, hingga matahari tenggelam tak terjejak.

Siang hari berlalu, dalam kesabaran dan doa,
Mencari kekuatan, di tengah rasa haus dan lapar terasa.
Mengingatkan kita, pada mereka yang kurang berbahagia,
Membuka hati, untuk lebih banyak berbagi dan merasa.

Datanglah magrib, dengan azannya yang merdu,
Buka puasa tiba, waktu yang ditunggu.
Kurma dan air, menjadi pembuka yang syukur,
Bersama doa, memohon ampunan dari Sang Maha Guru.

Tarawih bersama, di masjid atau di rumah sendiri,
Menghidupkan malam, dengan lantunan ayat suci.
Mencari Lailatul Qadar, malam lebih baik dari seribu bulan,
Berdoa agar diampuni, dan diberkahi dengan kebaikan yang melimpah.

Bulan Ramadhan, bulan untuk merenung dan memperbaiki diri,
Mengajarkan kita, tentang kesabaran, kasih, dan empati.
Semoga di akhir Ramadhan, kita menjadi lebih baik lagi,
Dan membawa esensi bulan suci, sepanjang tahun dalam hidup ini.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Puisi dari Penyair Veteran, Menyentuh!

Fajar menyingsing, imsak memanggil,Sahur ditelan, niat teguh terpasang.Puasa menyapa, latih diri...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb