17 Maret 2022

Kenali Obat Ramipril: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Jangan sembarangan menggunakannya, ya!
Kenali Obat Ramipril: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Apakah Moms sedang atau akan menggunakan obat ramipril? Kerja obat ramipril dinilai dapat dirasakan dalam beberapa jam.

Namun, untuk melihat keberhasilan pengobatan, diperlukan waktu beberapa minggu.

Pertama kali mengonsumsi, Moms mungkin merasa pusing. Jadi, obat ini disarankan untuk dikonsumsi sebelum tidur.

Setelah dosis pertama dikonsumsi dan tidak mengalami pusing, Moms bebas meminumnya kapan saja.

Agar efektif bekerja, obat perlu dikonsumsi dalam waktu yang sama setiap harinya.

Jika setelah mengonsumsi pengguna mengalami batuk kering dan gatal-gatal, segera temui dokter untuk penanganan, ya!

Kemungkinan besar dokter akan mengganti obat dengan merek dagang lain, tetapi memiliki cara kerja yang sama dengan ramipril.

Untuk lebih jelasnya mengenai serba-serbi ramipril, selengkapnya simak di bawah ini, ya!

Baca juga: 14 Tanaman Obat dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Fungsi dan Cara Kerja Obat Ramipril

ramipril - Halodoc
Foto: ramipril - Halodoc (Halodoc)

Foto: Halodoc

Melansir dari National Health Service UK, ramipril adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) dan gagal jantung.

Obat ini juga diresepkan oleh dokter setelah serangan jantung terjadi.

Ramipril dapat membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal di kemudian hari.

Bisa dibilang, obat ini dapat meningkatkan kelangsungan hidup penderita gagal jantung dan serangan jantung.

Obat ini bekerja dengan memperlebar pembuluh darah sehingga memudahkan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Obat ini tidak bisa dibeli secara bebas dan hanya tersedia dengan resep dokter.

Sediaan obat ini ada dalam berbagai bentuk, seperti tablet, kapsul, dan sirup, sehingga memudahkan penderita yang mengonsumsinya.

Baca juga: Nalgestan: Ketahui Dosis yang Tepat serta Efek Samping Obat Flu yang Satu Ini

Dosis Penggunaan Obat Ramipril

Obat .jpg
Foto: Obat .jpg

Foto: Orami Photo Stock

Dosis penggunaan yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi yang dialami.

Oleh karena itu, pengguna perlu mengikuti anjuran dokter dan membaca label kemasan sebelum mengonsumsi obat.

Jika diberikan dosis yang berbeda, jangan meningkatkan, menurunkan, atau berhenti mengonsumsi obat tanpa rekomendasi dari dokter.

Jumlah obat yang dikonsumsi disesuaikan pada kekuatan obat.

Jumlah dosis yang dikonsumsi setiap hari, waktu antar dosis, dan lama waktu konsumsi obat akan tergantung pada gangguan medis yang dialami.

Melansir dari Mayo Clinic ini dosis anjuran pakai yang tepat:

Untuk mengatasi tekanan darah tinggi:

  • Dewasa: 2,5 miligram, sekali sehari. Dokter akan menyesuaikan dosis dengan kebutuhan, tetapi tidak lebih dari 20 miligram per hari. Obat dapat diminum sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi dua dosis.
  • Anak-anak: penggunaan dan dosis ditentukan langsung oleh dokter.

Untuk mengatasi gagal jantung setelah serangan jantung:

  • Dewasa: 2,5 miligram, dua kali sehari. Dokter akan menyesuaikan dosis dengan kebutuhan, tetapi tidak lebih dari 5 miligram dua kali sehari.
  • Anak-anak: penggunaan dan dosis ditentukan langsung oleh dokter.

Untuk mencegah serangan jantung atau stroke:

  • Dewasa 55 tahun ke atas: 2,5 miligram, sekali sehari selama 1 minggu. Dosis kemudian ditingkatkan menjadi 5 miligram per hari. Dokter akan menyesuaikan dosis dengan kebutuhan, tetapi tidak lebih dari 10 miligram per hari.
  • Dewasa di bawah 55 tahun dan anak-anak: penggunaan dan dosis ditentukan langsung oleh dokter.

Perhatian Sebelum Menggunakan Obat

ramipril
Foto: ramipril (Shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock

Dalam menggunakan obat, risiko harus dipertimbangkan dengan baik. Setidaknya manfaat yang diberikan harus lebih besar dari bahayanya.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat.

1. Penderita Alergi

Beri tahu dokter jika Moms pernah mengalami reaksi yang tidak biasa atau alergi terhadap obat-obatan lain.

Beri tahu juga jika memiliki jenis alergi lain, seperti makanan, zat pewarna, zat pengawet, atau bulu hewan.

2. Geriatrik

Studi yang tepat dilakukan sampai saat ini belum menunjukkan masalah geriatrik pada orang tua.

Namun, pasien lanjut usia lebih cenderung memiliki masalah jantung, ginjal, atau hati terkait usia, yang mungkin memerlukan penyesuaian dosis.

3. Ibu Menyusui

Belum ada penelitian yang memadai untuk menentukan risiko bayi saat menggunakan obat ramipril selama menyusui.

Setidaknya manfaat yang diberikan harus lebih besar dari bahayanya.

Efek Samping Penggunaan Obat Ramipril

ramipril
Foto: ramipril (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Ramipril dapat menyebabkan efek samping ringan atau serius.

Melansir dari Healthline, beriku efek samping yang umum dan efek samping yang membutuhkan penanganan gawat darurat.

Efek samping yang umum dialami

Jika mengalami efek samping ringan, gejala mungkin saja hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.

Berikut ini efek samping yang umum dialami:

  • Pusing atau pingsan
  • Batuk
  • Pusing
  • Sakit pada dada
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Kelemahan atau kelelahan

Efek samping yang serius

Segera hubungi dokter jika memiliki salah satu dari efek samping serius yang disebutkan di bawah ini.

  • Tekanan darah rendah, yang muncul saat memulai mengonsumsi atau meningkatkan dosis obat. Gejalanya termasuk pusing.
  • Reaksi alergi atau hipersensitivitas (angioedema). Gejalanya meliputi pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, kesulitan bernapas, dan sakit perut dengan atau tanpa mual dan muntah.
  • Masalah hati (ikterus). Gejalanya meliputi menguningnya kulit atau bagian putih mata, sakit perut, kelelahan.
  • Pembengkakan (edema). Gejalanya meliputi pembengkakan pada kaki, tungkai, atau tangan.
  • Jumlah sel darah putih rendah. Gejalanya meliputi sakit tenggorokan dan demam.
  • Bintik ungu pada kulit yang disebabkan oleh pendarahan internal (purpura).
  • Detak jantung tidak normal atau palpitasi. Gejalanya meliputi jantung berdebar-debar.
  • Kadar kalium tinggi. Gejalanya meliputi kelemahan dan aritmia (denyut jantung tidak teratur).
  • Fungsi ginjal yang memburuk. Gejalanya meliputi mual, muntah, penurunan volume urin saat buang air kecil, kelelahan, dan kehilangan selera makan.

Baca juga: Bisoprolol Obat Hipertensi, Ini Dosis dan Aturan Pakainya

Itulah serba-serbi terkait dengan ramipril.

Selalu konsumsi obat dengan dosis yang dianjurkan, ya!

  • https://www.nhs.uk/medicines/ramipril/about-ramipril/
  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8843/ramipril-oral/details
  • https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ramipril-oral-route/side-effects/drg-20069179?p=1
  • https://www.healthline.com/health/drugs/ramipril-oral-capsule#side-effects

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb