29 Januari 2024

8 Rekomendasi Salep Bisul yang Bisa Moms Temukan di Apotek

Cukup efektif menghilangkan bisul yang mengganggu
8 Rekomendasi Salep Bisul yang Bisa Moms Temukan di Apotek

3. Benzocaine

Benzocaine
Foto: Benzocaine (Mhomecare.co.id)

Benzocaine termasuk salep bisul yang dapat membantu meredakan sakit akibat bisul.

Cara kerja salep bisul ini mirip seperti bius lokal yang dapat meredam sinyal rasa sakit pada kulit.

Jika digunakan secara berlebihan, benzocaine dapat menimbulkan efek samping berupa iritasi kulit, kemerahan, bengkak di wajah atau lidah, dan ruam.

Jangan ragu untuk menanyakan pada dokter atau apoteker, jika Moms bingung takaran penggunaan salepnya.

4. Cephalexin

Cephalexin
Foto: Cephalexin (Caping.co.id)

Cephalexin adalah pilihan salep bisul lainnya mengandung dari antibiotik kelompok sefalosporin.

Salep bisul ini ampuh untuk mencegah bakteri membentuk dinding sel sehingga bakteri akan mati perlahan.

Cephalexin efektif dalam mengobati infeksi akibat bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae dan Escherichia coli.

Salep ini tidak dapat mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus seperti flu.

Salep bisul satu ini juga berisiko menimbulkan resistensi bakteri.

Baca Juga: Ketahui 13 Manfaat Kapulaga untuk Kesehatan, Lebih dari Sekadar Rempah!

5. Klindamisin

Ilustrasi Salep Bisul (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Salep Bisul (Orami Photo Stock)

Klindamisin juga termasuk salep bisul yang efektif.

Salep bisul ini bekerja dengan cara membunuh bakteri di kulit.

Selain untuk bisul, salep klindamisin juga kerap digunakan untuk mengobati jerawat.

Namun, Moms tidak bisa sembarangan menggunakannya, sebab salep antibiotik ini memerlukan resep dokter.

Cara penggunaan salep klindamisin kurang lebih sama seperti mupirosin.

Salep bisul ini umumnya dioleskan ke area bisul sebanyak 2 kali sehari dan hasilnya bisa terlihat sekitar 2–6 minggu.

Salep bisul yang ampuh selanjutnya adalah basitrasin.

Salep basitrasin mampu menghentikan pertumbuhan bakteri di kulit.

Moms bisa mengoleskan salep ini ke area bisul 1–3 kali sehari.

Meski banyak tersedia di apotek, sebaiknya gunakanlah basitrasin sesuai petunjuk dari dokter.

Baca Juga: Rekomendasi Dokter Andrologi Bandung, Dads Wajib Catat!

Salep bisul neosporin memiliki manfaat dan cara penggunaan yang hampir sama dengan basitrasin.

Bedanya, neosporin mengandung lebih banyak antibiotik yang meliputi basitrasin, neomisin, dan polymixin B.

Salep bisul ini juga harus dipakai sesuai anjuran dokter, biasanya perlu dioles sebanyak 1–3 kali sehari.

Meski umumnya aman dan efektif untuk bisul, neosporin lebih berpotensi memicu reaksi alergi pada sebagian orang, seperti kulit memerah, gatal, dan bentol.

Bila hal tersebut terjadi, segera hentikan pemakaian dan berobat kembali ke dokter.

Salep polisporin juga bisa digunakan untuk mengobati bisul.

Salep bisul ini mengandung antibiotik basitrasin dan polymixin B yang bekerja dengan cara memperlambat pertumbuhan bakteri di kulit.

Polisporin biasanya perlu dioleskan ke bisul sebanyak 1-3 kali sehari atau sesuai petunjuk dokter.

Namun, hingga saat ini salep polisporin masih jarang ditemukan di Indonesia.

Selain menggunakan salep bisul, Moms juga bisa melakukan perawatan mandiri di rumah, misalnya kompres hangat di area bisul selama 10-20 menit.

Perawatan mandiri juga dinilai efektif untuk mempercepat penyembuhan dan meredakan rasa tidak nyaman akibat bisul.

Baca Juga: 6 Amalan Malam Jumat untuk Wanita, Termasuk Baca Surat Al-Kahfi, Perbanyak Doa dan Selawat

Selain menggunakan salep, bisul dapat diatasi dengan minum obat oral khusus mematikan infeksi...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb