Mengenal Roleplay serta Dampak Positif dan Negatif pada Anak
Beberapa waktu lalu, TikTok diramaikan dengan seorang anak yang melakukan role playing atau roleplay dan ia dimarahi oleh ayahnya.
Permainan tersebut tengah menjadi perbincangan lantaran dikhawatirkan bisa mengganggu perkembangan anak.
Sebab, ada permainan yang menggunakan peran dewasa. Nah, permaian ini menjadi pertanyaan netizen.
Lantas, apa itu roleplay? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini, ya Moms.
Baca Juga: 9 Cara Save Video TikTok Tanpa Watermark, Mudah!
Apa itu Roleplay?
Roleplayer adalah seseorang yang mengambil atau memainkan suatu peran tertentu.
Pada dasarnya, roleplaying melibatkan karakter yang diambil dari acara TV, film, buku atau bahkan jajaran selebriti dan bertindak sebagai mereka.
Selain itu, perlu diketahui juga dunia roleplayer ini sebenarnya bukan hal yang baru di era digital.
Namun, karena beberapa pemain RP menjadi viral di media sosial, sehingga orang-orang penasaran bahkan pernah juga viral hingga TV nasional.
Sedangkan roleplay adalah permainan peran.
Dalam permainan peran, peserta menciptakan karakter dengan latar belakang, kepribadian, dan berinteraksi sesuai dengan karakter yang dimainkan.
Baca Juga: 10 Dampak Media Sosial dari Sisi Positif dan Negatif yang Harus Diketahui
Cara Bermain Roleplay
Pada dasarnya, pemain roleplay atau roleplayer mempromosikan idola yang mereka perankan di salah satu platform media sosial.
Lalu, bagaimana cara bermainnya?
1. Mencari Situs Roleplayer
Moms atau Dads, bisa mencoba untuk mencari secara online untuk menemukan permainan roleplaying dalam genre pilihan masing-masing.
Telusuri seperti bermain peran di medsos ataupun situs permainan tersendiri.
Cari genre seperti aksi, misteri, kriminal, drama, dan romansa.
Pilih topik yang benar-benar disukai sehingga Moms dan Dads dapat dengan mudah masuk ke dalam karakter.
2. Pilih dan Pelajari Karakter
Setiap peserta dalam permainan ini, harus memilih atau ditugaskan untuk memainkan karakter tertentu dalam skenario.
Karakter bisa memiliki latar belakang, kepribadian, dan tujuan yang berbeda.
Setelah karakter dipilih, peserta dalam permainan ini harus mempelajari karakter tersebut.
Hal ini, membantu peserta untuk lebih terlibat dan memainkan karakter dengan konsisten, Moms.
Baca Juga: 6 Cara Bermain Rubik untuk Anak-Anak dan Manfaatnya
3. Interaksi dan Improvisasi
Dalam permainan ini, satu sama lain harus berinteraksi melalui skenario yang sudah ditentukan.
Namun, gunakan juga improvisasi untuk merespons situasi yang mungkin di luar prediksi.
Hal ini berfungsi untuk mengembangkan karakter agar lebih menarik.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.