Mengenal 3 Rumah Adat Sulawesi Tengah dan Keunikannya
Tahukah Moms, rumah adat Sulawesi Tengah tak hanya ada satu ragam?
Pasalnya, rumah adat Sulawesi Tengah ini biasanya dihuni beberapa suku di provinsi tersebut, antara lain:
- Suku Kaili
- Suku Pamona
- Suku Mori
- Suku Bungku
- Suku Saluan
- Suku Banggai
- Suku Balantak
- Suku Buol
- Suku Toli-toli
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki adat dan budaya yang berbeda-beda.
Hampir setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki budaya yang unik dan memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya.
Perbedaan inilah yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang disukai turis asing sebagai destinasi wisata impian.
Baca Juga: 10 Rumah Adat Jawa Barat, Keunikan dan Ciri Khasnya!
Keunikan Rumah Adat Sulawesi Tengah
Rumah adat Sulawesi Tengah memiliki sejarah dan keunikan yang menarik, terutama dalam bentuk dan fungsi bangunannya.
Rumah Souraja, juga dikenal sebagai Banua Oge atau Banua Mbaso, didirikan oleh Raja Palu Jodjokodi sekitar tahun 1892.
Berfungsi sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya, pusat pemerintahan, dan musyawarah adat Suku Kaili, arsitekturnya dipengaruhi oleh budaya Bugis dengan atap berbentuk piramida segitiga.
Selain itu, rumah adat Tambi juga menunjukkan keunikan yang luar biasa. Atapnya berbentuk prisma yang sekaligus berfungsi sebagai dinding rumah, sehingga rumah Tambi seperti tidak memiliki dinding.
Material dasar adalah kayu bonati yang kuat dan tidak mudah lapuk, sedangkan atapnya menggunakan daun rumbia atau ijuk yang disusun memanjang ke bawah
Ragam Rumah Adat Sulawesi Tengah
Rumah adat Sulawesi Tengah merupakan salah satu contoh dari rumah adat di Indonesia yang mempunyai keunikannya tersendiri.
Ada 3 rumah adat Sulawesi Tengah yang berbeda dengan keunikannya masing-masing. Berikut ini adalah informasinya.
1. Rumah Tambi
Rumah adat Sulawesi Tengah yang pertama adalah rumah Tambi.
Rumah Tambi adalah rumah bagi suku Kaili dan suku Lore yang berada di provinsi Sulawesi Tengah.
Desain rumah panggung seolah menjadi salah satu ciri khas dari berbagai rumah adat yang ada di Indonesia.
Rumah adat Tambi yang berada di Sulawesi Tengah ini juga mengadopsi desain rumah panggung.
Masyarakat suku Kaili dan Lore juga banyak yang menjadikan rumah Tambi ini sebagai rumah tinggal bagi kepala adat yang ada di daerahnya masing-masing.
- Struktur Bangunan Rumah Tambi
Secara struktural, rumah adat Sulawesi Tengah ini dibuat berupa sebuah rumah panggung yang memiliki tiang penyangga struktur pendek dan memiliki tinggi tidak lebih dari satu meter.
Sengaja dibuat tidak menyentuh dengan tanah agar permukaan di dalam rumah tidak terlalu lembap dan tetap nyaman pada setiap cuaca yang berbeda.
Tiang penyangga struktur dari rumah Tambi ini terbuat dari kayu bonati yang merupakan salah satu jenis dari kayu hutan yang memiliki tekstur kuat dan tidak mudah untuk lapuk.
Rumah adat Sulwesi Tengah ini juga memiliki lantai yang terbuat dari papan yang disusun dengan rapat.
Alas rumah adat Tambi terbuat dari balok-balok yang disusun, sedangkan pondasinya tersusun dari batu alam.
Rumah Tambi tidak berkamar dan penghuninya biasanya tidur di ruang tengah dengan menggunakan tempat tidur dari kulit kayu.
Di tengah-tengah ruangan utama terdapat dapur yang dilengkapi dengan tungku untuk memasak.
Arah rumah adat Sulawesi Tengah menghadap utara-selatan, ini dilakukan agar tidak menghadap atau membelakangi matahari.
Tangga untuk masuk terbuat dari batang-batang kayu berbentuk bulat. Jumlah anak tangga rumah berbeda dan memiliki arti.
Anak tangga berjumlah ganjil menandakan rumah kepala adat.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.