Sholat Jamak: Ketentuan, Syarat, Tata Cara, dan Niat
Dalam pelaksanaannya, Islam itu mudah dan memudahkan urusan umatnya. Salah satunya terlihat pada adanya aturan sholat jamak qasar bagi orang yang sedang bepergian atau disebut safar atau musafir.
Dalam Islam, hal tersebut adalah bagian dari rukhsah atau keringanan yang diberikan oleh Allah SWT.
Sholat jamak adalah mengumpulkan dua sholat dalam satu waktu, yakni sholat Zuhur dengan sholat Asar atau sholat Magrib dengan sholat Isya.
Sedangkan sholat qasar adalah memendekkan atau meringkas jumlah rakaat. Pada sholat 4 rakaat menjadi 2 rakaat, yaitu sholat Zuhur, Asar dan Isya.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Jenazah Lengkap: Niat, Bacaan, dan Doa
Dalil tentang Sholat Jamak Qasar
Melansir situs Muhammadiyah, ada beberapa dalil yang mendasari dibolehkannya sholat jamak qasar baik dari Al-Qur'an maupun hadis.
Dalil Hadis
Untuk dalil hadis sholat jamak yakni:
1. Hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA:
“Nabi SAW pernah menjamak antara sholat Zuhur dan Asar di Madinah bukan karena bepergian juga bukan karena takut.
Saya bertanya: ‘Wahai Abu Abbas, mengapa bisa demikian?’. Dia menjawab: ‘Dia (Nabi SAW) tidak menghendaki kesulitan bagi umatnya’,” (HR. Ahmad).
2. Hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik:
“Bahwa Rasulullah SAW jika berangkat dalam bepergiannya sebelum tergelincir matahari, beliau mengakhirkan sholat Zuhur ke waktu sholat Asar;
kemudian beliau turun dari kendaraan kemudian beliau menjamak dua sholat tersebut.
Apabila sudah tergelincir matahari sebelum beliau berangkat, beliau sholat dzuhur terlebih dahulu kemudian naik kendaraan.” (Muttafaq ‘Alaih).
3. Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:
“Bahwa Nabi SAW pernah mengqashar dalam perjalanan dan menyempurnakannya, pernah tidak puasa dan puasa.” (HR. Ad-Daruquthni).
4. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Ya’la bin Umayyah:
“Saya bertanya kepada ‘Umar Ibnul–Khaththab tentang (firman Allah): ‘Laisa ‘alaikum junahun an taqshuru minashsholati in khiftum an yaftinakumu-lladzina kafaru’.
Padahal sesungguhnya orang-orang dalam keadaan aman. Kemudian Umar berkata: ‘Saya juga heran sebagaimana anda heran terhadap hal itu.
Kemudian saya menanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW.
Beliau bersabda: ‘Itu adalah pemberian Allah yang diberikan kepada kamu sekalian, maka terimalah pemberian-Nya’,” (HR. Muslim).
Dalil Ayat Al-Qur'an
Adapun dalil ayat Al-Qur'an yang menerangkan tentang sholat qasar adalah:
1. Surat An-Nisa ayat 101:
وَاِذَا ضَرَبْتُمْ فِى الْاَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَقْصُرُوْا مِنَ الصَّلٰوةِۖ اِنْ خِفْتُمْ اَنْ يَّفْتِنَكُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ اِنَّ الْكٰفِرِيْنَ كَانُوْا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِيْنًا
Artinya:
“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqasar sholatmu jika kamu takut diserang orang-orang kafir.
Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu,” (QS. An-Nisa: 101).
Baca Juga: Sholat Qobliyah Subuh: Niat, Cara, Doa, dan Keutamaannya
Syarat Sholat Jamak
Tidak semua orang diperbolehkan untuk melakukan sholat jamak.
Hanya orang-orang tertentu saja yang mendapatkan keringanan ini, di antaranya:
- Melakukan perjalanan (safar) paling sedikit 16 farsakh atau kira-kira 90 km dan kepergiannya bukan dalam rangka maksiat.
- Orang yang sakit parah sehingga tidak memungkinkan berdiri atau duduk. Bahkan kondisinya sangat lemah untuk digerakkan.
- Ada uzur yang mendesak. Misalnya saja hendak melakukan operasi atau pemeriksaan yang tidak mungkin ditinggalkan.
- Jamaah haji yang hendak ke Muzdalifah. Dalam hadis dari Abi Ayyub al-Anshari Ra yang berkata: “Bahwa Rasulullah SAW menjamak Magrib dan Isya di Muzdalifah pada haji wada.” (HR Bukhari).
- Saat hujan. Dari Nafi` maula Ibnu Umar berkata: ”Abdullah bin Umar bila para umaro menjamak antara Magrib dan Isya karena hujan, beliau ikut menjamak bersama mereka.” (HR. Ibnu Abi Syaibah).
Baca Juga: Tata Cara Sholat Tahajud Lengkap: Niat, Doa, dan Zikirnya
Ketentuan Sholat Jamak
Sebenarnya, ada perbedaan antara jamak dengan qasar.
Mengingat banyak orang yang menganggap bahwa jamak identik dengan qashar, padahal hakikatnya adalah itu adalah dua hal yang berbeda.
Salah satunya jika dilihat dari hukum. Hukum qasar terkait dengan safar atau melakukan perjalanan.
Jadi, ketika bepergian, maka disyariatkan untuk mengqasar sholatnya. Hanya saja, ulama berbeda pendapat tentang hukum qasar ketika safar.
Ada yang mengatakan wajib, ada yang sunah muakkad, dan ada juga yang berpendapat mubah.
Meski begitu, semua ulama sepakat bahwa orang yang boleh mengqasar sholat adalah musafir.
Salah satu dalilnya berasal dari hadis dari Ibnu Abbas yang mengatakan:
“Sesungguhnya, Allah mewajibkan sholat melalui lisan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam; untuk musafir: 2 rakaat, untuk mukim: 4 rakaat, dan sholat khauf (ketika perang) dengan 1 rakaat.” (HR. Muslim).
Hal-hal yang berkaitan dengan hukum qasar yakni:
- Hanya untuk sholat yang jumlahnya 4 rakaat, yaitu: Zuhur, Asar, dan Isya.
- Jika musafir bermakmum pada orang yang mukim, maka dia mengikuti imam sampai selesai dan tidak boleh qashar.
- Tidak perlu melaksanakan sholat ba’diyah.
Baca Juga: Bacaan Doa Iktidal Lengkap dengan Tata Caranya saat Salat
Untuk hukum sholat Jamak asalnya adalah dikerjakan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Namun, jika ada sebab lain yang mengakibatkan seseorang harus melaksanakan sholat Jamak, maka hal tersebut diperbolehkan.
Batasannya adalah selama ada sebab yang mengakibat seseorang kesulitan untuk melaksanakan sholat sesuai waktunya, maka dia diperbolehkan untuk menjamak sholatnya.
Di antara penyebabnya adalah safar. Dengan demikian, orang yang safar diperbolehkan melaksanakan sholat jamak qasar.
Macam-macam Sholat Jamak
Ada dua jenis sholat Jamak, yakni sholat jamak taqdim dan jamak takhir.
1. Jamak Taqdim
Sholat jamak taqdim yaitu meringkas atau mengerjakan 2 sholat fardu sekaligus di waktu sholat yang pertama. Yakni:
- Sholat Zuhur dan Asar, dikerjakan saat waktu Zuhur.
- Sholat Magrib dan Isya, dikerjakan saat waktu Magrib.
2. Jamak Takhir
Sholat jamak takhir yaitu meringkas atau mengerjakan 2 sholat fardu sekaligus di waktu sholat yang terakhir. Yakni:
- Sholat Zuhur dan Asar, dikerjakan saat waktu Ahar.
- Sholat Magrib dan Isya, dikerjakan saat waktu Isya.
Baca Juga: Tata Cara Salat Wajib 5 Waktu: Niat, Bacaan, dan Doanya
Sholat yang Tidak Boleh Dijamak
Sholat yang tidak boleh dijamak adalah sholat Subuh.
Sholat Subuh memiliki waktu yang khusus dan tidak dapat digabung dengan sholat lainnya.
Ketentuan ini didasarkan pada waktu pelaksanaan sholat Subuh yang berbeda dengan sholat Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya.
Sholat Subuh dilakukan pada waktu fajar hingga terbit matahari, sementara sholat lainnya memiliki waktu yang lebih fleksibel dalam satu hari.
Oleh karena itu, sholat Subuh harus dilakukan tepat pada waktunya dan tidak dapat digabung dengan sholat lain.
Selain sholat Subuh, sholat Jumat juga tidak boleh dijamak dengan sholat lainnya.
Hal ini karena sholat Jumat memiliki tata cara dan waktu pelaksanaan yang spesifik pada hari Jumat.
Sholat Jumat menggantikan sholat zuhur dan tidak dapat dijamak dengan asar atau sholat lainnya.
Hal ini untuk menjaga kekhususan dan keistimewaan dari sholat Jumat sebagai ibadah yang wajib dilakukan secara berjamaah.
Secara keseluruhan, sholat Subuh dan sholat Jumat adalah dua sholat yang tidak dapat dijamak sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Taubat: Bacaan doa hingga Waktu Pelaksanaan
Tata Cara Sholat Jamak
Setelah mengetahui ketentuan sholat jamak, penting untuk tahu tata cara pelaksanaannya.
Saat melaksanakannya, kedua sholat dilakukan secara berurutan tanpa diselingi aktivitas apa pun.
Jadi, setelah salam, langsung berdiri lagi untuk melakukan sholat kedua. Tidak perlu zikir, mengobrol, makan atau lainnya.
Berikut selengkapnya, seperti dikutip dari website Kemenag:
1. Tertib
Maksud dari tertib adalah mendahulukan sholat pertama sebelum yang kedua.
Sebagai contoh, mendahulukan sholat Zuhur sebelum Ashar, atau mendahulukan sholat Magrib sebelum Isya.
2. Niat
Niat sholat jamak dilakukan saat melaksanakan sholat yang pertama. Disunahkan niat ini dilakukan bersamaan dengan takbiratul ihram.
3. Muwalat (berurutan)
Muwalat berarti tidak ada jeda antara sholat pertama dengan sholat kedua.
Setelah selesai melaksanakan sholat pertama, harus segera melanjutkan dengan takbiratul ihram untuk sholat yang kedua tanpa jeda.
4. Masih dalam perjalanan
Ketika melaksanakan sholat yang kedua, masih harus dalam keadaan bepergian.
Meskipun perjalanan tersebut tidak harus mencapai masafatul qashr atau jarak minimal yang harus ditempuh musafir.
Niat Sholat Jamak Taqdim
Berikut ini bacaan niat sholat jamak taqdim yang bisa dilafazkan.
1. Niat Sholat Jamak Taqdim (Zuhur dan Asar)
Untuk niat sholat jamak taqdim Zuhur dan Asar yang dilakukan saat waktu Zuhur adalah:
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى
Ushallî fardladh-dhuhri arba‘a raka‘âtin majmû‘an bil-‘ashri jam‘a taqdîmin lillâhi ta‘ala.
Artinya: “Saya niat sholat fardhu Zuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak taqdim karena Allah Ta’ala”.
Setelah selesai sholat Zuhur, langsung dilanjutkan dengan sholat Asar dengan bacaan niat:
أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Ushollii fardlozh ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al dzuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat sholat Asar empat rakaat dijamak dengan Zuhur, fardhu karena Allah Ta’aala.”
2. Niat Sholat Jamak Taqdim (Magrib dan Isya)
Niat sholat jamak taqdim Magrib dan Isya yang dilakukan saat waktu Magrib yakni:
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى
Ushallî fardlal-maghribi tsalatsa raka‘âtin majmû‘an bil-‘isyâ’i jam‘a taqdîmin lillâhi ta‘ala.
Artinya: “Saya niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat dijamak bersama Isya dengan jamak taqdim karena Allah Ta’ala."
Setelah selesai sholat Magrib, langsung dilanjut dengan melaksanakan sholat Isya dengan bacaan niat:
اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى
Ushollii fardlozh ‘isyaa’i arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al maghiribi jam’a taqdiimin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku berniat sholat Isya empat rakaat dijamak dengan Magrib, dengan jamak taqdim, fardu karena Allah Ta’aala.”
Niat Sholat Jamak Takhir
Berikut ini niat sholat jamak takhir yang bisa dilafazkan.
1. Niat Sholat Jamak Takhir (Zuhur dan Asar)
Niat sholat jamak takhir Zuhur dan Asar yakni:
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku sengaja sholat fardu Zuhur empat rakaat yang dijamak dengan Asar, fardu karena Allah Ta’aala.”
Setelah selesai sholat Zuhur, langsung dilanjut sholat Asar dengan bacaan niat:
أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
Ushollii fardlol ‘ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’azh zhuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku sengaja sholat fardu Asar empat rakaat yang dijamak dengan Zuhur, fardu karena Allah Ta’aala.”
2. Niat Sholat Jamak Takhir Magrib dan Isya
Niat sholat jamak takhir Magrib dan Isya yakni:
اُصَلِى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ العِشَاءِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى
Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku sengaja sholat fardu Magrib 3 rakaat yang dijamak dengan Isya, dengan jamak takhir, fardu karena Allah Ta’aala.”
Setelah selesai sholat Magrib, langsung dilanjut sholat Isya dengan bacaan niat:
اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى
Ushollii fardlozh ‘isyaa’i arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al magribi Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat sholat Isya empat rakaat yang dijamak dengan Magrib, dengan jamak takhir, fardu karena Allah Ta’aala.”
Demikian penjelasan mengenai sholat jamak yang bisa dilakukan jika memenuhi ketentuannya.
- https://konsultasisyariah.com/3894-tentang-menjamak-qashar-shalat.html
- https://jurnal.umj.ac.id/index.php/IJIPH/article/view/8913
- https://muhammadiyah.or.id/penggunaan-shalat-jamak-qasar-bagi-musafir/
- https://dalamislam.com/shalat/cara-shalat-jamak
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.