23 Januari 2024

Biografi Samanhudi, Saudagar Pendiri Sarikat Dagang Islam

Lahir dari keluarga pedagang batik yang sederhana
Biografi Samanhudi, Saudagar Pendiri Sarikat Dagang Islam

Foto: Syarikatislam.id

Sejarah Sarekat Dagang Islam

Syarikat Islam yang sebelumnya dikenal sebagai Sarekat Islam (SI), awalnya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) dan didirikan pada tanggal 16 Oktober 1905 oleh Haji Samanhudi.

SDI awalnya adalah sebuah organisasi yang muncul pertama kali di Indonesia.

Awalnya dibentuk oleh Haji Samanhudi dan rekan-rekannya sebagai sebuah perkumpulan pedagang Islam yang menentang kebijakan Belanda.

Keputusan ini yang memberikan keleluasaan bagi pedagang asing untuk menguasai perekonomian rakyat pada masa itu.

Pada kongres pertama SDI di Solo pada tahun 1906, organisasi ini mengubah namanya menjadi Sarikat Islam.

Pada tanggal 10 September 1912, karena situasi politik dan sosial pada saat itu, HOS Tjokroaminoto mengunjungi seorang notaris bernama B. ter Kuile di Solo untuk mendirikan Sarikat Islam sebagai badan hukum dengan Anggaran Dasar SI yang baru.

Pengakuan dan persetujuan dari Pemerintah Belanda kemudian diterima pada tanggal 14 September 1912.

HOS Tjokroaminoto memperluas yuridiksi SDI yang sebelumnya hanya berfokus pada masalah ekonomi dan sosial menjadi sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang politik dan agama

Tujuannya untuk menginspirasi semangat perjuangan Islam dalam perlawanan rakyat terhadap kolonialisme dan imperialisme pada masa itu.

Kemudian, seiring dengan perkembangan politik dan sosial, SI mengalami perubahan nama beberapa kali. Perubahan nama ini meliputi:

  • Central Sarekat Islam (CSI) pada tahun 1916
  • Partai Sarekat Islam (PSI) pada tahun 1920
  • Partai Sarekat Islam Hindia Timur (PSIHT) pada tahun 1923
  • Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) pada tahun 1929
  • Syarikat Islam (PSII) pada tahun 1973

Pada Majlis Tahkim (kongres nasional) ke-35 di Garut tahun 2003, organisasi ini mengganti namanya menjadi Syarikat Islam (SI).

Sejak kongres tersebut, eksistensi dan pergerakan Syarikat Islam yang masih ada dan bertahan hingga saat ini secara resmi disebut sebagai Syarikat Islam (SI).

Baca Juga: Profil dan Biografi Sukarni, Aktivis 'Penculik' Soekarno-Hatta

Akhir Hidup Samanhudi

KH Samanhudi
Foto: KH Samanhudi (Ikpni.or.id)

Haji Samanhudi meninggal dunia di Klaten, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Desember 1956.

Jenazahnya dikebumikan di Banaran, Grogol, Sukoharjo. Setelah kepemimpinan Samanhudi, Serikat Islam kemudian dipimpin oleh Oemar Said Tjokroaminoto.

Sejak Majlis Tahkim ke-40 yang diadakan di Bandung pada tahun 2015, Dr. Hamdan Zoelva, SH., MH., telah ditetapkan sebagai Ketua Umum Laznah Tanfidziyah.

Melalui keputusan tertinggi organisasi tersebut, Syarikat Islam kembali memfokuskan diri pada peran utamanya sebagai gerakan dakwah ekonomi.

Baca Juga: Ini Takaran Susu Bayi yang Tepat Sesuai Berat Badan dan Usia

Demikian informasi tentang biografi Samanhudi dan perjuangannya mendirikan Sarekat Dagang Islam.

Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kebangsaan kita, ya!

  • https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Samanhudi
  • https://civitasbook.com/singo.php?cb=non&_i=wall&id1=aaaaaaaatamu&id2=&id3=aaaaatip5_pahlawan
  • https://repository.usd.ac.id/1536/1/1621_Spirit%2BH%2BSamanhudi.pdf
  • https://materiips.com/biografi-samanhudi

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb