Sapardi Djoko Damono dan Puisinya yang Abadi Menyentuh Hati
5. Aku Ingin (1989)
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
6. Hujan Bulan Juni (1989)
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakan rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan di bulan Juni
Dihapuskan jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkan yang tak terucapkan
Diserap akan pohon bunga itu
7. Pada Suatu Hari Nanti (1991)
Pada suatu hari nanti,
Jasadku tak akan ada lagi,
Tapi dalam bait-bait sajak ini,
Kau tak akan kurelakan sendiri.
Pada suatu hari nanti,
Suaraku tak terdengar lagi,
Tapi di antara larik-larik sajak ini.
Kau akan tetap kusiasati,
Pada suatu hari nanti,
Impianku pun tak dikenal lagi,
Namun di sela-sela huruf sajak ini,
Kau tak akan letih-letihnya kucari.
Baca Juga: Ika Natassa dan Karyanya, Banyak Diadaptasi Jadi Film!
Itu dia informasi tentang Sapardi Djoko Damono, sebuah nama yang akan selalu bersinar dalam dunia sastra Indonesia.
- https://ikj.ac.id/kronik-seni/obituari-prof-dr-sapardi-djoko-damono/
- https://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Sapardi_Djoko_Damono
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.