31 Mei 2024

Sariawan pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Moms perlu tahu apa yang menjadi penyebab sariawan anak

Umumnya sariawan merupakan kondisi biasa. Sariawan pada anak juga sama seperti orang dewasa, Moms.

Ini juga disebut kandidiasis oral, yang merupakan infeksi disebabkan oleh jamur candida.

Anak bisa mendapatkannya di mulut dan bagian tubuh lainnya.

Mengalami sariawan pada anak tentu membuat Si Kecil merasa sangat tidak nyaman ketika makan, minum, apalagi menyikat gigi.

Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab sariawan anak. Berbeda sebab, tentu berbeda pula cara mengatasinya.

Sebagian besar sariawan disebabkan oleh beberapa jenis trauma yang terjadi pada mulut anak.

"Seringkali orang menggigit lidah atau bibir mereka, bisa juga karena kawat gigi yang bergesekan sehingga menyebabkan sariawan di mulut," kata Profesor Michael McCullough.

Dia adalah dokter gigi dan peneliti kesehatan mulut di Universitas Melbourne, Australia.

Selain itu terdapat pula penyebab sariawan anak yang umum seperti berikut ini.

Baca Juga: Mycostatin Obat Sariawan: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Penyebab Sariawan pada Anak

Meskipun sariawan pada anak membuat tidak nyaman, namun biasanya sariawan tidak berbahaya dan bertahan hanya dalam satu atau dua minggu.

Bahkan, gangguan mulut ini sering terjadi dan dapat ditangani di rumah tanpa menemui dokter.

Jadi, apa saja yang bisa menyebabkan anak mengalami sariawan?

1. Cedera Mulut

Penyebab Sariawan Anak (lifehacker.com.au)
Foto: Penyebab Sariawan Anak (lifehacker.com.au)

Cedera mulut pada bagian dalam mulut atau lidah anak dapat terjadi karena kejadian seperti tergigit saat makan, tersodok sikat gigi, atau karena gesekan kawat gigi.

Jika penyebab sariawan pada anak adalah hal-hal tersebut, maka Moms tidak perlu cemas.

Sebab, luka tersebut akan segera sembuh dalam jangka waktu yang cukup cepat.

Beri anak cukup cairan dan hindarkan anak menyentuh lukanya tersebut.

2. Menyantap Makanan Panas

Saat Si Kecil terlalu bersemangat menyantap makanan yang baru dihidangkan, ia bisa mengalami luka terbakar.

Akibat makan makanan yang masih panas, lidah atau mulut anak bisa terluka dan ini merupakan salah satu penyebab sariawan pada anak.

Namun, luka akibat terbakar ini tak perlu membuat Moms cemas.

Sebab sama seperti cedera mulut, luka sariawan ini akan sembuh setelah berubah menjadi putih dalam beberapa waktu.

Baca Juga: Sering BAB tapi Sedikit? Ini Kata Dokter Spesialis!

3. Kurang Vitamin B12

Vitamin B12 bertanggung jawab untuk memproduksi sel darah merah, menjaga sistem saraf tetap sehat, dan mewujudkan energi dari makanan yang manusia konsumsi.

Jika kekurangan vitamin B12 tentu anak akan mengalami defisiensi B12.

Akibatnya, tubuh anak akan memproduksi sel darah merah yang tidak normal dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Salah satu gejala yang paling sering dialami oleh orang yang mengalami defisiensi B12 adalah sariawan pada anak secara berulang.

4. Herpes Gingivostomatitis

Anak Sariawan (Todaysparent.com)
Foto: Anak Sariawan (Todaysparent.com)

Herpes Gingivostomatitis adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes, yang merupakan virus yang sama yang menyebabkan cold sore (herpes labialis).

Saat pertama kali anak terkena infeksi ini ia akan mengalami infeksi yang mirip seperti herpes gingivostomatitis klasik dengan ciri:

Biasanya ini terjadi pada anak usia 1 - 3 tahun dan terjadi setelah melakukan kontak dengan orang dewasa yang menderita cold sore aktif.

5. Penyakit Tangan Kaki dan Mulut

Penyakit tangan kaki dan mulut adalah penyakit akibat virus Coxsackie sebagai penyebab sariawan pada anak.

Saat anak terinfeksi, ia akan mengalami demam selama satu atau dua hari.

Kemudian, sariawan akan muncul di bagian belakang mulut, gusi, lidah dan bibir bagian dalam.

Kadang, anak pun bisa mengalami ruam pada kaki dan bokong mereka.

"Penyakit tangan, kaki, dan mulut adalah penyakit karena virus yang biasanya menyebabkan luka kecil atau sakit pada mulut anak-anak,” kata dokter anak Scott Oelberg, DO, dari UnityPoint Health, Amerika.

Dokter Scott juga mengatakan bahwa biasanya anak terinfeksi akibat kontak pribadi atau menyentuh mainan yang terkena liur pembawa infeksi.

Terlebih, anak-anak kerap memasukkan semua benda ke dalam mulut. Nah, dari situlah liur pembawa infeksi masuk ke tubuh.

Itulah sebabnya sering mencuci tangan dan memberikan desinfektan pada permukaan mainan anak untuk mencegah terkena sariawan pada anak.

Ketahui penyebab sariawan anak dengan segera. Jika memang luka sariawan anak tidak sembuh setelah tiga minggu, segera konsultasikan ke dokter anak.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Cara Mengatasi GERD, Lengkap!

Tanda dan Gejala Sariawan pada Anak

Sariawan pada Anak (Brandondentalcare.co.uk)
Foto: Sariawan pada Anak (Brandondentalcare.co.uk)

Sariawan adalah infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan. Sariawan juga bisa dikaitkan dengan infeksi jamur pada kerongkongan.

Sariawan pada anak muncul sebagai bercak putih krem seperti dadih di lidah dan di dalam mulut dan belakang tenggorokan anak.

Seperti disebutkan di atas, pada anak dengan gangguan sistem kekebalan, infeksi jamur lebih sering terjadi.

Sariawan mungkin merupakan tanda infeksi HIV yang mendasari.

Anak mungkin tanpa gejala, menolak makan karena sakit atau sensasi aneh di mulut, atau mengeluhkan rasa berbulu.

Bentuk lain dari infeksi jamur rongga mulut adalah angular cheilitis, yaitu timbulnya celah yang menyakitkan di sudut mulut.

Infeksi jamur juga dapat melibatkan lidah dan menyebabkan perataan (erosi) permukaan papila di lidah, disertai dengan nyeri dan kemerahan pada lidah (kandidiasis atrofi akut).

Si Kecil lebih berisiko terkena sariawan pada anak jika:

Selain itu, bila ia sering menggunakan empeng, dan memiliki daya tahan tubuh yang lemah, juga dapat membuatnya berisiko memiliki sariawan.

Namun sebelum Moms mengambil langkah perawatan, perlu diingat bahwa lidah bayi bisa saja berwarna...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.