
Scabies pada manusia adalah penyakit kulit umum yang disebabkan oleh tungau atau kutu gatal pada manusia. Penyakit scabies pada manusia terjadi ketika tungau menggali ke dalam lapisan atas kulit untuk hidup dan makan.
“Kebanyakan orang mendapatkan scabies dari kontak langsung kulit ke kulit. Tapi mungkin juga scabies menular dari tempat tidur, pakaian, atau furnitur,” ungkap dr. Joshua Zeichner, MD, FAA, asisten profesor dermatologi di Ichan School of Medicine di Mount Sinai, New York.
Berikut ini penjelasan tentang penyebab, gejala, cara mengatasi, dan pencegahan scabies pada manusia yang bisa dilakukan.
Baca Juga: Anak Beranjak Remaja, Rawat Kulitnya dengan 5 Cara Ini
Foto: penyebab scabies pada manusia 3 (https://cdn.medcast.com.au/media/1420/bigstock-urticaria-90251204.jpg)
Foto: Orami Photo Stock
Dalam Journal of Pediatrics Review, scabies pada manusia adalah kondisi kulit yang sangat gatal yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit ini dapat terjadi pada semua usia tetapi terutama terjadi pada anak-anak, dan paling banyak menyerang anak di bawah usia 2 tahun.
Penyakit scabies pada manusia ditandai dengan keropeng pada kulit dan rasa gatal.
Kondisi lingkungan dengan sanitasi yang buruk, lingkungan tempat tinggal yang padat, keadaan sosial ekonomi yang rendah, tingkat pengetahuan yang kurang, dan berganti-ganti pasangan seksual jadi faktor risiko penyebaran penyakit scabies pada manusia.
Scabies pada manusia merupakan penyakit yang menular. Ini menyebar melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi. Kontak fisik langsung, seperti berpegangan tangan, adalah cara paling umum orang terkena kondisi ini.
“Karena scabies pada manusia menular, penyakit ini sangat mudah menyebar di antara anak-anak, ibu dengan anak kecil, dan para penghuni panti jompo,” lanjut dr. Zeichner.
Ketika kulit manusia bereaksi terhadap tungau, ruam gatal pun timbul. Tungau ini sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan mata saja.
Tungau dapat hidup selama sekitar 2 sampai 3 hari di pakaian, tempat tidur, atau debu. Sehingga orang bisa tertular scabies dengan berbagi pakaian, handuk, atau alas tidur yang digunakan oleh penderitanya.
Scabies pada manusia juga paling mudah menyebar di tempat-tempat ramai dengan banyak kontak dekat, seperti pusat penitipan anak, asrama perguruan tinggi, dan tempat umum, mengutip Kids Health.
Baca Juga: Sering Dialami Anak, Apa Perbedaan Panu, Kurap, dan Kudis?
Foto: gejala scabies pada manusia.jpg (Skincare.lovetoknow.com)
Foto: Orami Photo Stock
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada sekitar 130 juta kasus scabies pada manusia di dunia. Scabies adalah penyakit yang menular sangat mudah dari satu orang ke orang lain lewat kontak kulit langsung, namun scabies pada manusia bukanlah penyakit menular seksual.
Mengutip University of Rochester Medical Center Rochester, diperlukan waktu antara 4 hingga 6 minggu bagi seorang untuk mendapatkan gejala scabies pada manusia setelah bersentuhan dengan orang yang terinfeksi.
Biasanya, gejala scabies pada manusia akan muncul ruam akibat tungau cenderung muncul di kepala, leher, telapak tangan, dan telapak kaki.
Tak jarang juga, scabies pada manusia juga terjadi di salah satu lokasi seperti tangan, di sela-sela jari, pergelangan tangan garis ikat pinggang, paha, pusar, area selangkangan, area dada dan ketiak.
Ini adalah gejala scabies pada manusia yang paling umum. Selain itu, ada sebagian orang mungkin mengalami gejala yang berbeda. Gejala mungkin termasuk gatal yang parah, ruam dengan jerawat kecil atau benjolan merah.
Bahkan, gejala scabies pada manusia juga bisa berupa kulit bersisik atau berkerak dalam kasus yang terburuk atau terparahnya.
Baca Juga: Mencegah Penyebaran Moluskum Kontagiosum di Kulit Anak
Foto: cara mengatasi scabies pada manusia.jpg
Foto: Orami Photo Stock
Scabies pada manusia yang terjadi umumnya dapat diobati, dan biasanya semua anggota keluarga dirawat pada waktu yang sama. Perawatan akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum seseorang.
Cara pengobatannya juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya. Perawatan mungkin termasuk:
Penting untuk Moms memotong kuku dalam membantu mencegah infeksi. Selain itu, penting untuk mencuci semua pakaian dan seprai dengan air panas dan mengeringkannya dengan pengering panas.
Pakaian dan benda lain yang tidak bisa dicuci harus dimasukkan ke dalam kantong plastik minimal selama 1 minggu. Barang-barang ini dapat berupa bantal dan boneka binatang.
Rasa gatal bisa berlangsung selama berminggu-minggu setelah pengobatan awal. Jika scabies pada manusia masih ada setelah waktu ini atau jika lubang baru muncul, segera dapatkan perawatan lanjutkan ke dokter kulit.
Baca Juga: Si Kecil Bisa Alami Alergi, Ketahui 3 Penyebab Alergi Kulit Bayi
Nah, scabies pada manusia ini bisa saja diobati dengan bahan-bahan alami. Namun, perlu diingat bahwa bahan-bahan alami ini sifatnya hanya untuk membantu proses penyembuhan saja.
Untuk kesembuhan total, Moms tetap harus mengonsumsi obat dari dokter, ya. Berikut ini bahan-bahan alami yang bisa membantu kesembuhan scabies pada manusia.
Foto: 3 tea tree oil (Orami Photo Stock)
Foto: Orami Photo Stock
Minyak tea tree adalah minyak esensial yang terkenal bisa jadi salah satu penyembuh alami scabies pada manusia. Dalam beberapa penelitian, ditunjukkan bahwa minyak ini efektif dalam mengobati scabies pada manusia.
Tapi, untuk membasmi telur-telur tungau yang jauh terkubur di dalam kulit, minyak tea tree belum terbukti efektif.
Minyak ini punya sifat antibakteri, anti-inflamasi, acaricidal (mampu membunuh tungau), dan antipruritic (mengurangi rasa gatal).
Namun, Moms tidak bisa hanya menggunakan minyak tea tree saja untuk kesembuhan scabies pada manusia.
Minyak ini cukup digunakan sebagai bahan alami yang membantu proses kesembuhan, disertai obat-obatan yang sudah Moms dapatkan dari dokter.
Minyak ini bisa didapatkan di apotek atau secara online. Bagi Moms yang punya alergi dengan minyak tea tree, sebaiknya tidak menggunakan minyak ini untuk perawatan scabies dan cari alternatif lain.
Minyak neem, sabun neem, dan krim neem bisa sangat berguna sebagai alternatif pengobatan untuk scabies pada manusia.
Neem atau nimba adalah salah satu herbal dari India yang sudah digunakan secara turun temurun dalam ilmu pengobatan Ayurweda (salah satu ilmu pengobatan di India). Daun neem punya kandungan anti-inflamasi, antibakteri, dan analgesik.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh College of Forestry, Sichuan Agricultural University, China, menyebutkan bahwa komponen aktif dalam daun neem bisa membunuh tungau scabies ketika dites laboratorium.
Penelitian lain dari Zoology Department, Cairo University, Mesir, juga menyebutkan bahwa menggunakan sampo ekstrak daun neem berhasil menyembuhkan scabies pada anjing yang terinfeksi.
Sebagian besar dari 10 anjing yang diteliti menunjukkan peningkatan setelah tujuh hari. Setelah 14 hari menggunakan sampo, delapan anjing benar-benar sembuh dan dua anjing lain hanya memiliki sisa beberapa tungau.
Meskipun belum ada penelitian lebih lanjut pada manusia, tapi daun neem sangat patut dicoba, Moms.
Baca Juga: 4 Jenis Ruam pada Anak yang Disertai Gatal
Foto: Masker wajah alami kulit jerawat - masker lidah buaya.jpg (Sudouest.fr)
Foto: Orami Photo Stock
Gel lidah buaya punya efek penyembuhan yang menenangkan pada kulit yang terbakar sinar matahari. Gel ini juga bisa mengurangi gatal dan menghilangkan scabies pada manusia.
Sebuah studi dari Department of Paediatrics and Child Health, Obafemi Awolowo University, Nigeria menemukan bahwa gel lidah buaya sama ampuhnya dengan benzyl benzoate (pengobatan resep umum) dalam mengobati scabies. Penelitian ini tidak mencatat adanya efek samping.
Apabila Moms mau menggunakan gel lidah buaya untuk mengobati scabies pada manusia, pastikan Moms membeli gel lidah buaya yang murni tanpa zat tambahan apapun.
Meskipun belum ada penelitian yang membuktikan hal ini, tetapi beberapa orang percaya kalau cabai rawit bisa mengobati scabies pada manusia secara efektif, lho Moms.
Capsaicin, senyawa yang terkandung dalam cabai rawit membuat kulit jadi peka ketika diaplikasikan langsung. Senyawa ini bisa membantu meringankan beberapa rasa sakit dan gatal terkait scabies.
Sebuah studi pada tahun 2010 menemukan bahwa krim yang mengandung krim yang mengandung capsaicin efektif menguranagi nyeri jaringan lunak kronis saat orang menggunakannya selama tiga minggu.
Tapi, jangan lupa konsultasikan dulu dengan dotker dan lakukan tes kulit untuk melihat adanya efek alergi atau tidak.
Foto: antioksidan cengkeh untuk scabies pada manusia.jpg
Foto: Orami Photo Stock
Minyak cengkeh punya sifat antimikroba, anestesi, dan antioksidan yang berkontribusi terhadap penyembuhan scabies pada manusia. Minyak ini juga merupakan insektisida yang efektif.
Sebuah studi yang dilakukan beberapa peneliti dengan judul Acaricidal Activity of Eugenol Based Compounds against Scabies Mites melakukan penelitian pada sekelompok babi dan kelinci.
Hasilnya, minyak ini sangat efektif untuk mengobati scabies pada subjek yang diteliti, dibandingkan dengan minyak-minyak lainnya.
Meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang dampak minyak cengkeh pada scabies di tubuh manusia, tetapi patut dicoba, Moms.
Baca Juga: 9 Bahan Alami untuk Menghilangkan Jerawat Saat Hamil, Ayo Gunakan
Salah satu bahan alami lain yang bisa membantu kesembuhan scabies pada manusia dengan cepat adalah kunyit.
Walaupun belum ada penelitian ilmiah yang membuktikannya, tetapi banyak orang percaya bahwa kunyit bisa secara efektif menyembuhkan scabies.
Namun, menggunakan kunyit saja tidak akan menyembuhkan scabies secara total. Masih diperlukan bantuan pengobatan lainnya.
Foto: minyak esensial sembuhkan scabies pada manusia.jpg
Foto: Orami Photo Stock
Moms, minyak esensial juga bisa dijadikan bahan alami untuk mengobati scabies pada manusia, lho. Walaupun penelitian-penelitian ini hanya berdasarkan pengamatan, tapi berikut ini minyak esensial yang direkomendasikan untuk mengobati scabies:
Seng bukanlah pengobatan langsung untuk cara mengatasi scabies pada manusia.
Sebaliknya, para ahli merekomendasikan mengonsumsi makanan yang mengandung seng untuk membantu melawan infeksi yang mungkin diakibatkan oleh luka kulit terbuka akibat garukan seseorang.
Berbagai makanan yang kaya akan seng seperti daging tanpa lemak, telur, hewan laut, kacang-kacangan, lentil serta produk kedelai.
Tiram, daging merah, dan produk hewani merupakan sumber seng yang sangat baik. Kacang panggang, buncis, dan almond juga membantu penyembuhan scabies pada manusia.
Baca Juga: 13 Cara Menidurkan Anak, Moms bisa Mendongeng sebelum Tidur!
Foto: Manfaat Cuka Apel Atasi Scabies Pada Manusia.jpg (Orami Photo Stock)
Foto: Orami Photo Stock
Cara mengatasi scabies pada manusia selanjutnya yakni dengan air cuka. Campurkan cuka putih dan air dalam jumlah yang sama di dalam mangkuk. Gunakan bola kapas untuk mengoleskan larutan pada kulit yang terkena dan biarkan selama beberapa menit.
Bilas dengan air hangat. Ulangi tiga kali sehari selama 10 sampai 15 hari untuk mencegah terjadinya infeksi kulit.
Cuka putih memiliki sifat asam yang membantu mengubah tingkat pH kulit dan perubahan tingkat pH menyebabkan tungau mati.
Dadih atau olahan produk susu dapat membantu penyembuhan scabies pada manusia.
Dadih kaya dengan beberapa nutrisi penting seperti kalsium, vitamin B-2, vitamin B-12, kalium, dan magnesium. Memasukkan dadih dan ikan dalam makanan terbukti bisa meredakan gatal dan ruam pada kulit.
Selain memakai bahan-bahan alami dalam mengatasi scabies pada manusia, krim atau salep ini juga menjadi faktor penunjang penyembuhan scabies. Tentu menggunakan salep ini atas rekomendasi dokter ya, Moms.
Foto: pencegahan scabies pada anak
Foto: Orami Photo Stock
MengutipNational Health Service, perawatan yang paling banyak digunakan untuk mengatasi scabies adalah krim permetrin dan losion malathion. Kedua obat tersebut mengandung insektisida yang dapat membunuh tungau penyebab scabies pada manusia.
Krim Permethrin 5% biasanya direkomendasikan sebagai pengobatan pertama. Losion malathion 0,5% digunakan jika permetrin tidak efektif.
Centers for Disease Control and Prevention memaparkan, losion atau krim harus dioleskan ke semua area tubuh mulai dari leher hingga kaki dan jari kaki.
Selain itu, saat merawat scabies pada anak, losion atau krim juga harus dioleskan ke seluruh kepala dan lehernya karena kudis dapat memengaruhi wajah, kulit kepala, leher, serta bagian tubuh lainnya.
Hanya salep permetrin atau belerang yang boleh digunakan pada anak.
Losion atau krim harus dioleskan ke tubuh yang bersih dan dibiarkan selama waktu yang disarankan.
Baca Juga: 5 Masalah Kulit Anak Di Musim Kemarau Dan Pencegahannya
Melansir Raising Children, Moms tidak dapat mencegah infeksi awal scabies yang terjadi pada manusia, tetapi dapat menghentikan penyebaran scabies ke seluruh anggota keluarga di rumah.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, cara terbaik untuk mencegah scabies pada manusia adalah dengan menghindari kontak langsung dengan penderita. Lebih baik hindari pakaian atau tempat tidur yang telah digunakan penderita scabies dan belum dicuci.
Tungau penyebab scabies pada manusia bisa hidup selama 3 sampai 4 hari setelah jatuh dari tubuh manusia.
Apabila Moms ingin mencegah tungau menyebar, pastikan untuk mencuci semua barang-barang seperti pakaian, seprai, handuk, dan bantal dengan air panas dan keringkan dalam pengering yang panasnya sangat tinggi selama 10-30 menit.
Apapun yang tidak bisa dicuci, harus segera disingkirkan. Setelah Moms menyedot debu, buang kantong vakum dan bersihkan vakum dengan pemutih dan air panas.
Penggunaan pemutih dan air panas ini pun bisa digunakan untuk membersihkan permukaan lain yang mungkin jadi tempat persembunyian tungau scabies.
Baca Juga: 11 Jenis Penyakit Kurap (Tinea) pada Tubuh
Perlu diingat, menyembuhkan scabies tidak hanya bisa dengan bahan-bahan alami, tetapi harus juga menggunakan perawatan medis. Bahan-bahan alami ini sifatnya hanya membantu mempercepat penyembuhan saja.
Nah, itu dia pembahasan mengenai apa itu scabies pada manusia, serta penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.
Apabila Moms mengalami gejala-gejala seperti di atas, segera kunjungi dokter, ya. Lebih baik segera diobati daripada harus menunggu penyakit menjadi semakin parah dan memberikan ketidaknyamanan.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.