Seberapa Besar Manfaat Makanan Organik untuk Anak?
Beberapa tahun belakangan ini, makanan organik telah menjadi suatu tren yang sepertinya sulit untuk kita diabaikan begitu saja.
Pasalnya, bahan makanan organik ini dijadikan sebagai prioritas pilihan makanan yang paling sehat. Bahkan belakangan ini pun mulai marak tren pola pengasuhan yang mengharuskan anak mengonsumsi bahan pangan organik saja. Tapi tahukah Moms apa maksud "organik" di sini?
Istilah "organik" mengacu pada cara produk pertanian ditanam dan diproses. Meskipun peraturannya bervariasi dari satu negara ke negara lain, tanaman organik harus ditanam tanpa menggunakan pestisida sintetis, gen rekayasa hayati (GMO), pupuk berbasis minyak bumi, dan pupuk berbasis limbah cair. Jadi benar-benar organik atau alami.
Ternak organik yang dipelihara untuk menghasilkan daging, telur, dan produk susu harus memiliki akses ke luar dan diberi makan pakan organik juga. Mereka mungkin tidak diberikan antibiotik, hormon pertumbuhan, atau produk kimia lainnya.
Kira-kira tren makanan organik ini berlebihan atau benar-benar bermanfaat untuk Si Kecil, ya? Simak yuk Moms jawabannya di bawah ini.
Baca Juga: Mengenal Manfaat Sayuran Organik untuk Kesehatan Keluarga
Keunggulan Makanan Organik
Foto: healthline.com
Berbeda dengan bahan pangan yang umumnya kita konsumsi, produk-produk organik ini diproses dengan cara alami.
Alami di sini maksudnya, mulai dari proses penanaman, panen, dan pengolahan, produk-produk organik tidak menggunakan zat kimia seperti pestisida, pupuk sintetis, antibiotik, maupun suntik hormon pertumbuhan.
Karena proses pengolahannya diklaim bebas bahan kimia, bahan pangan organik bisa mengurangi paparan zat kimia berbahaya dalam tubuh anak.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), terlalu banyak zat kimia yang menumpuk dalam tubuh bisa berubah jadi racun. Apalagi kalau anak sudah banyak terpapar zat kimia dari makanan sejak kecil. Hal ini berisiko menyebabkan kerusakan organ hingga penyakit kronis seperti kanker.
Lalu bagaimana jika Moms memberikan anak makan organik? Semuanya tergantung pada orang tua. Bila Moms bisa mendapatkan barang-barang organik seperti beras, sayur, daging, dan susu secara mudah dan harganya juga relatif terjangkau, tidak ada salahnya hanya menyediakan produk organik bagi buah hati.
Baca Juga: 5 Bahaya Mengonsumsi Beras Merah Berlebihan
Namun, bila belum banyak produk organik yang tersedia, Moms bisa mengombinasikan dengan produk lainnya. Apalagi, anak-anak dalam masa pertumbuhan sangat membutuhkan asupan nutrisi yang beragam.
Manfaat dari Makanan Organik
Foto: medicalnewstoday.com
Bagaimana makanan yang kita makan ditanam dan diproses dapat berdampak besar pada kesehatan mental dan emosional kita serta lingkungan. Makanan organik seringkali memiliki nutrisi yang lebih bermanfaat, seperti antioksidan, daripada tanaman-tanaman yang tumbuh secara konvensional dan orang-orang yang alergi terhadap makanan, bahan kimia, atau pengawet sering berkurang gejalanya atau hilang ketika mereka hanya makan makanan organik.
Berikut ini manfaat yang bisa kita dapatkan jika mengonsumsi makanan organik.
1. Mengandung Lebih Sedikit Peptisida
Bahan kimia seperti fungisida, herbisida, dan insektisida banyak digunakan dalam pertanian konvensional dan residu dari bahan-bahan kimia tersebut tetap ada pada di dalam makanan yang kita makan.
2. Lebih Segar
Makanan organik biasanya lebih segar karena tidak mengandung bahan pengawet yang membuatnya bertahan lebih lama. Jadi aman dan sehat untuk dikonsumsi, termasuk anak-anak sekalipun.
3. Tumbuh secara Alami
Hewan yang dibesarkan secara organik tidak diberi antibiotik, hormon pertumbuhan, atau produk kimia lainnya. Penggunaan antibiotik dapat membuat strain bakteri yang kebal antibiotik. Hewan yang dipelihara secara organik diberi lebih banyak ruang untuk bergerak dan akses ke luar, yang membantu menjaga mereka tetap sehat.
Baca Juga: Kenalan dengan Susu Sapi Organik, yang Punya 1001 Manfaat buat Anak
4. Lebih Kaya Nutrisi
Daging dan susu organik lebih kaya nutrisi. Hasil sebuah studi Eropa tahun 2016 menunjukkan bahwa kadar nutrisi tertentu, termasuk asam lemak omega-3, hingga 50 persen lebih tinggi pada daging dan susu organik daripada versi konvensional.
5. Bebas GMO
Genetically Modified Organisms (GMO) atau makanan rekayasa genetika (GE) adalah tanaman yang DNA-nya telah diubah dengan cara yang tidak dapat terjadi di alam atau dalam kawin silang tradisional, paling umum agar tahan terhadap pestisida atau menghasilkan insektisida.
Menurut Italian Journal of Pediatrics, pestisida adalah bahan kimia umum yang digunakan dalam pertanian konvensional, yang beracun bagi manusia, serta memiliki bahaya jangka panjang bagi tubuh.
Camilan Organik untuk Anak
Foto: taste.com.au
Sebagai seorang ibu, tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati kita. Moms harus cermat memilih jenis-jenis makanan yang baik untuk anak dan keluarga. Sebab, makanan bernutrisi tinggi mampu menunjang kesehatan tubuh anak, juga pertumbuhan dan perkembangannya.
Salah satu cara yang bisa Moms lakukan adalah dengan memberikan Si Kecil makanan organik.
Namun, yang namanya anak kecil agak sulit untuk diajak makan makanan yang sehat ya, Moms? Moms harus memberikannya secara bertahap untuk Si Kecil.
Moms bisa mulai dari memberikan si buah hati makanan organik dari camilan yang ia konsumsi.
Si Kecil pasti akan langsung tertarik begitu melihat yang namanya camilan, makanan kesukaannya. Namun biasanya agak sulit menemukan camilan organik untuk anak.
Kabar baiknya, kini Moms sudah tidak perlu bersusah payah mencari camilan sehat untuk anak, karena sudah hadir Ildong, yang khusus menjual berbagai snack sehat untuk Si Kecil.
Produk-produk dari Ildong ini merupakan produk yang aman, menggunakan bahan-bahan alami terpilih dan diproses dengan benar, tanpa mengurangi nutrisi di dalamnya.
Yang terpenting, snack bayi dari Ildong ini tidak menggunakan MSG dan bahan pengawet, sehingga aman untuk dikonsumsi anak-anak.
Ada banyak varian snack sehat dari Ildong ini yang bisa Moms berikan untuk Si Kecil. Berikut variannya:
- Wafer, yang tersedia dalam varian rasa DHA Yogurt, Pisang, dan Calcium Strawberry. Wafer ini dilengkapi dengan zat besi, seng, asam folat dan vitamin, serta nutrisi lainnya untuk pertumbuhan Si Kecil.
- Grain bar, yaitu snack gandum yang tersedia dalam rasa pisang, keju, dan wortel. Snack ini pembuatannya dengan cara dipanggang, bukan digoreng, jadi lebih sehat.
- Ball snack, dengan rasa keju, sayur-sayuran (bayam, wortel, brokoli), dan telur. Camilan dalam bentuk kue bolu lembut ini diperkaya dengan vitamin D, zat besi, dan kalsium.
- Organic rice cookie atau kue beras organik, yang dibuat dengan 100 persen bahan baku lokal yang bisa dimakan dengan aman oleh anak. Ada varian rasa beras putih dan ubi jalar atau ubi manis yang akan disukai Si Kecil.
- Organic Rice Cookie Puffing Donut atau kue beras organik puffing donat, yang mengandung kalsium dengan rasa yang lembut dan tidak kuat. Moms bisa jadikan camilan ini sebagai finger food anak untuk perkembangan otot-otot bayi. Camilan ini tersedia dalam rasa blueberry dan pisang.
- Laver cookie, camilan dengan rasa gurih dan lezat untuk Si Kecil. Proses pembuatan makanan satu ini dengan cara dipanggang sebanyak 4 kali, jadi tidak digoreng dalam minyak. Camilan satu ini tidak menggunakan bumbu dan monosodium glutamat. Tersedia pula dalam rasa wijen dan kelapa yang unik.
Dari berbagai varian camilan di atas, Moms bisa coba memberikannya untuk Si Kecil satu per satu agar anak tidak merasa bosan.
Moms bisa mendapatkan snack dari Ildong ini hanya di Think About Baby! Segera beli untuk Si Kecil ya Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.