18 Mei 2022

Sejarah Tari Kecak Bali: Asal Mula, Pencipta, Properti, Gerakan dan Maknanya

Agar lebih cinta dengan budaya bangsa, yuk, ketahui sejarah lengkap tari kecak di sini!
Sejarah Tari Kecak Bali: Asal Mula, Pencipta, Properti, Gerakan dan Maknanya

Tari Kecak adalah salah satu tarian yang terkenal dari Bali dan sudah diketahui masyarakat seluruh Indonesia bahkan dunia. Sejarah tari kecak sendiri memiliki kisah yang panjang dan cukup menarik untuk diikuti.

Maka dari itu, sebagai warga negara Indonesia, tidak ada salahnya untuk mengetahui tentang asal muasal tarian ini. Berikut penjelasan lengkapnya!

Ketahui Sejarah Tari Kecak dari Asal Mula, Pencipta, Properti, Hingga Gerakannya

Agar kita dapat lebih menghargai budaya bangsa sendiri, yuk, kenali sejarah tari kecak yang lengkap berikut ini.

Berawal dari Ritual

sejarah tari kecak: asal
Foto: sejarah tari kecak: asal (kemdikbud.go.id)

Foto: kemdikbud.go.id

Sebelum terkenal seperti sekarang, sejarah tari kecak ternyata diawali dari ritual.

Mengutip dari Jalur Rempah dari situs Kemdikbud, tari kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi yang membuat penarinya menari dalam kondisi tidak sadar, atau kesurupan.

Kebanyakan orang tahu jika tari ini berasal dari Bali dengan mengangkat kisah Ramayana.

Tarian ini biasanya digunakan untuk upacara adat keagamaan, maupun untuk upacara penyambutan tamu.

Di era modern ini, tari kecak terus dikenal banyak orang dan menjadi salah satu kebudayaan yang memperkenalkan Bali dan bahkan Indonesia di kancah internasional.

Baca Juga: Mengenal Tari Merak Asal Jawa Barat, Jenis Tarian Kreasi Baru

Pencipta Tari Kecak

Mengenal sejarah tari kecak, tentu juga harus tahu mengenai penciptanya.

Tari kecak diciptakan oleh seorang seniman bernama I Wayan Limbak yang dibantu oleh seorang seniman dari Jerman bernama Walter Spies.

Sosok I Wayan Limbak memang jarang diketahui secara umum, khususnya untuk masyarakat luar Bali.

Mengutip dari situs Pesona Blahbatuh, I Wayan Limbak lahir pada tahun 1897 dan meninggal dunia di usia 106 tahun di Desa Bedulu, Gianyar, Bali.

Sedangkan Walter Spies merupakan seniman asal Jerman yang telah menetap di Ubud, Bali silam.

Walter Spies tertarik untuk menciptakan tarian baru berdasarkan tarian Sang Hyang (tarian suci untuk ritual upacara) yang sedang ditontonnya saat itu di Pura Goa Gajah, Bedulu, Gianyar. Keinginannya tersebut lalu dilontarkan kepada I Wayan Limbak.

Saran tersebut disambut baik oleh I Wayan Limbak, hingga kemudian pada tahun 1930 terlahirlah tarian yang kelak diberi nama Tari Kecak.

Bahkan, pencipta tarian ini mendapatkan Piagam Parama Satya Citra Kara sebagai penghargaan dan rasa terima kasih dari pemerintah setempat telah menemukan tari kecak.

Properti Tari Kecak

sejarah tari kecak: properti
Foto: sejarah tari kecak: properti (kemdikbud.go.id)

Foto: kemdikbud.go.id

Pada umumnya, pementasan tari kecak dilakukan oleh sekelompok laki-laki dengan bertelanjang dada dan memakai sarung kotak-kotak hitam putih khas Bali.

Namun ternyata bukan itu saja lho, ada banyak properti yang digunakan untuk mendukung pementasan tari kecak tersebut, seperti:

1. Selendang atau Sarung Hitam-Putih

Salah satu properti yang harus ada adalah selendang hitam putih dengan motif kotak-kotak ini.

Selain menjadi ciri khas Bali, ternyata selendang ini melambangkan konsep Rwa Bhineda lho! Yaitu konsep tentang dua hal yang berbeda atau berlawanan, suka-duka, hitam-putih.

2. Bunga Kamboja

Bunga kamboja sering kali dimanfaatkan oleh masyarakat Bali untuk berbagai upacara atau ritual khusus. Biasanya bunga ini diselipkan di daun telinga para penari.

3. Tempat Sesaji

Tempat sesaji ini diletakkan di beberapa bagian tempat saat pertunjukkan.

Selain sebagai properti, ini juga dipercaya dapat menolak semua kesialan dan mendatangkan keberuntungan lho!

4. Gelang Kerincing

Gelang ini menghasilkan suara yang cukup keras, namun tetap mampu selaras dengan alunan musik saat pementasan. Biasanya dipakai oleh penari laki-laki yang memerankan Ramayana.

5. Bara Api

Adegan penari menginjak bara api adalah atraksi yang paling ditunggu-tunggu oleh penonton. Para penari terkadang menginjak bara api tersebut tanpa alas kaki.

6. Topeng

Topeng ini digunakan oleh penari utama yang berperan sebagai Sugriwa, Rahwana, dan Hanoman

Baca Juga: 12 Makanan Khas Bali yang Wajib Dicicipi!

Gerakan Tari Kecak

sejarah tari kecak: gerakan
Foto: sejarah tari kecak: gerakan (kemdikbud.go.id)

Foto: kemdikbud.go.id

Gerakan yang paling utama dari tari kecak adalah mengangkat kedua tangan sambil berteriak “cak, cak, cak”.

Namun, ini bukan sekadar gerakan badan semata, karena terdapat banyak makna yang mendalam di tiap gerakannya.

Ada beberapa adegan kisah ramayana dalam tarian ini, dengan dua protagonis utamanya yaitu Rama dan Shinta.

Serta belasan penari lainnya yang juga berperan sebagai tokoh dari kisah Ramayana.

Lokasi yang luas pun dibutuhkan agar dapat menampung banyak penari serta penonton.

Para penari lainnya yang biasanya berjumlah 50 - 70 orang akan membuat lingkaran mengelilingi para tokoh Ramayana tersebut.

Kisah dari tarian ini dimulai dengan keseharian Rama dan Shinta. Kemudian Shinta diculik oleh raksasa jahat bernama Rahwana.

Lalu berlanjut dengan inti cerita, yaitu adegan penyelamatan Shinta oleh Rama.

Secara sederhana, ada 4 adegan dalam tari kecak:

1. Adegan pertama: menampilkan kisah penculikan Shinta oleh Rahwana, saat itu dikisahkan pula bahwa Rama sedang berburu di dalam hutan.

2. Adegan kedua: mengisahkan permasalahan antara burung Garuda dengan rahwana. Burung garuda mencoba menyelamatkan Shinta, namun gagal karena sayapnya putus.

3. Adegan ketiga: menceritakan permintaan tolong Rama kepada Tuhan untuk membantu menyelamatkan Shinta, karena Rama tersesat dalam hutan

4. Adegan terakhir: mengisahkan tentang Hanoman yang melawan Rahwana dan membakar kerajaan Alengka Pura. Shinta diminta untuk tenang menunggu pertolongan Rama.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Glamping Bali yang Seru untuk Liburan!

Makna dari Gerakan Tari Kecak

Dari kisah tersebut, ada makna yang sangat mendalam yang dapat kita pelajari.

Pertama, percaya kekuatan Tuhan; adegan Rama meminta pertolongan Tuhan untuk menyelamatkan Shinta.

Hal ini adalah bukti bahwa Rama percaya kuasa Tuhan yang akan membantunya menyelamatkan Shinta.

Kedua, kesetiaan; kesetiaan Shinta yang menunggu diselamatkan Rama, dan kesetiaan burung Garuda yang rela mengorbankan sayapnya untuk menyelamatkan Shinta.

Tarian yang sangat enerjik dan kompak ini telah menarik banyak perhatian penonton. Bukan hanya penganut agama Hindu, namun semua umat beragama mampu dengan baik menikmatinya.

Jadi, nanti kalau nonton tari kecak, Moms sudah paham nih sejarah tari kecak mulai dari asal, pencipta, properti, hingga gerakan serta maknanya.

  • https://katadata.co.id/safrezi/berita/61a89ad3c04ce/sejarah-tari-kecak-dan-kisah-penciptanya-yang-jarang-diketahui#:~:text=Sejarah%20tari%20kecak%20berawal%20dari,an%2C%20tari%20kecak%20mulai%20diperkenalkan
  • https://baliilu.com/sang-pencipta-tari-cak-i-wayan-limbak-hidup-sepanjang-hayat/
  • https://pesonablahbatuh.com/article/biografi-i-wayan-limbak-%E2%80%93-pencipta-tari-kecak
  • https://phdi.or.id/artikel.php?id=rwa-bhineda-memahami-makna-suka-dan-duka
  • https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/foto/kecak-tarian-spiritual-khas-pulau-dewata

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb