22 Oktober 2024

Selaput Dara: Bentuk, Jenis, Fungsi, dan Mitos Seputarnya

Yuk kenali lebih dalam tentang selaput dara wanita!
Selaput Dara: Bentuk, Jenis, Fungsi, dan Mitos Seputarnya

Foto: Freepik.com/freepik

Selaput dara adalah salah satu bagian anatomi perempuan yang sering kali diselimuti oleh berbagai mitos dan pemahaman yang keliru.

Terletak di bagian pembukaan vagina, selaput dara terdiri dari jaringan tipis yang hadir dalam beragam bentuk dan ukuran pada setiap perempuan.

Yuk, simak informasi mengenai selaput dara selengkapnya di bawah ini, ya Moms.

Pengertian Selaput Dara Wanita dan Fungsinya

Selaput Dara Wanita
Foto: Selaput Dara Wanita (Orami Photo Stocks)

Selaput dara, atau hymen, adalah lapisan tipis jaringan yang berada di pembukaan vagina pada sebagian besar perempuan.

"Selaput dara adalah lapisan atau sekat yang melindungi daerah sekitar vagina," jelas dr. Putri Deva Karimah, Sp.OG Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan.

Selaput tipis ini membentang di sepanjang vagina dan biasanya berbentuk seperti cincin dengan bukaan kecil.

Selaput dara terbentuk oleh fragmen jaringan yang tersisa dari perkembangan janin.

Ukuran, bentuk, dan ketebalan selaput dara setiap orang akan berbeda-beda dan berubah seiring waktu.

Menurut jurnal Reproductive Health selaput dara adalah jaringan membran kecil yang belum diketahui fungsi biologisnya.

Sementara melansir laman Columbia University, fungsi selaput dara adalah untuk mencegah dan menyaring masuknya kuman dan kotoran serta kotoran agar tidak langsung masuk ke dalam vagina.

Bentuk Selaput Dara

Bagian Vagina Perempuan
Foto: Bagian Vagina Perempuan (Womentalk.com)

Melansir self.com, bentuk dan ukuran selaput dara setiap wanita berbeda. Secara umum selaput dara memiliki bentuk seperti bulan sabit.

Saat masih bayi, selaput dara biasanya lebih tebal dan seiring bertambahnya usia akan menipis.

Penting untuk diketahui bahwa tidak semua wanita dilahirkan dengan selaput dara.

Meski demikian, peluangnya relatif rendah sekitar 1:1000, tetapi hal itu mungkin saja terjadi.

Terlahir tanpa selaput dara tidak akan memengaruhi kesehatan seksual dan reproduksi Moms sama sekali.

Selain itu, ada juga wanita yang memiliki selaput elastis dan dapat menutupi sebagian jalan masuk ke vagina.

Bahkan, atau secara tidak disadari telah merobeknya jauh sebelum hubungan seksual pertama.

Moms juga perlu tahu, beberapa wanita memiliki selaput dara yang elastis dan mungkin saja tidak robek atau berdarah saat berhubungan seks pertama.

Oleh karena itu, selaput dara robek bukan hanya disebabkan hubungan seks.

Pada dasarnya seorang wanita tidak mungkin untuk melihat selaput dara sendiri, meski ia menggunakan cermin dan senter.

Kemudian selaput dara juga memiliki warna yang serupa dengan bagian dalam vagina yang membuatnya sulit dibedakan dan terlihat menyatu.

Bahkan Moms juga hampir tidak mungkin untuk merasakan selaput dara dengan jari.

Jenis Selaput Dara

Selaput Dara
Foto: Selaput Dara (Herzindagi.com)

Selaput dara memiliki berbagai bentuk dan tipe yang berbeda pada setiap perempuan. Variasi ini adalah hal yang normal dan alami.

Berikut adalah beberapa jenis selaput dara yang umum:

1. Annular Hymen (Bentuk Cincin)

Ini adalah tipe selaput dara yang paling umum, di mana selaput dara membentuk cincin di sekitar pembukaan vagina dengan lubang di tengahnya.

Lubang ini memungkinkan darah menstruasi keluar secara normal.

2. Crescentic Hymen (Bentuk Bulan Sabit)

Selaput dara tipe ini memiliki bentuk menyerupai bulan sabit dan biasanya terbuka lebar di bagian bawah atau atas, sehingga tidak menutupi seluruh pembukaan vagina.

3. Septate Hymen (Bersekat)

Pada tipe ini, selaput dara memiliki satu atau lebih sekat jaringan di tengah, sehingga tampak seperti terdapat dua lubang atau lebih di pembukaan vagina.

Ini dapat menyebabkan sedikit ketidaknyamanan, tetapi biasanya tidak menimbulkan masalah kesehatan.

4. Cribriform Hymen (Berpori)

Selaput dara ini memiliki beberapa lubang kecil di seluruh permukaannya, sehingga tampak seperti jaringan berpori.

Meskipun memungkinkan darah menstruasi keluar, alirannya bisa lebih sedikit dan tidak lancar, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

5. Imperforate Hymen (Tanpa Lubang)

Pada tipe ini, selaput dara sepenuhnya menutup pembukaan vagina tanpa lubang.

Kondisi ini menghalangi aliran darah menstruasi, yang bisa menyebabkan nyeri dan penumpukan darah di vagina (hematocolpos).

Imperforate hymen biasanya memerlukan tindakan bedah untuk membuat bukaan pada selaput dara.

6. Microperforate Hymen (Lubang Kecil)

Jenis ini memiliki lubang yang sangat kecil di tengah selaput dara.

Darah menstruasi dapat keluar, tetapi sering dalam jumlah yang sangat sedikit, yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan.

Sama seperti imperforate hymen, microperforate hymen kadang membutuhkan tindakan medis jika menyebabkan masalah.

Selaput Dara dan Mitos Keperawanan

Kebersihan Organ Intim Wanita
Foto: Kebersihan Organ Intim Wanita (Orami Photo Stocks)

Masih banyak orang percaya bahwa selaput dara rusak disebabkan oleh aktivitas seksual.

Akibatnya, banyak yang menilai keperawanan dilihat dari masih ada atau tidaknya selaput dara di dalam vagina.

Banyak orang menganggap bahwa, selaput dara merupakan ciri dari vagina keperawanan seorang wanita.

Namun, pemeriksaan selaput dara bukanlah tes yang akurat terkait aktivitas seksual.

"Terkadang, kebanyakan masyarakat mengaitkan robeknya selaput dara dengan tanda seorang wanita tidak perawan," kata dr. Putri Deva.

"Robeknya selaput dara tidak dapat disimpulkan sebagai tanda seorang wanita sudah tidak perawan," lanjut dokter yang praktek di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, ini.

Bahkan, saat ini dokter ahli forensik diminta untuk menghindari diagnosa terkait kondisi selaput dara terhadap korban kekerasan seksual.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan selaput dara robek, salah satu penyebab terbesarnya adalah aktivitas fisik dan olahraga tertentu.

Seperti bersepeda, berkuda, senam, dan olahraga berat lainnya.

Penyebab robeknya selaput dara tidak hanya terjadi karena wanita sudah berhubungan seksual.

"Ini dapat juga disebabkan oleh cedera saat berolahraga, penggunaan tampon, dan kecelakaan lainnya," tambah dr. Putri Deva.

Selain itu, ketika selaput dara sudah rusak, baik secara alami atau operasi, tidak dapat tumbuh kembali.

Beberapa kondisi medis atau perubahan hormonal tertentu dapat menyebabkan perubahan pada selaput dara, yang membuatnya lebih rentan terhadap robekan.

Penting untuk diingat bahwa selaput dara bukanlah indikator pasti keperawanan seseorang.

Kemudian, keberadaannya atau tidaknya selaput dara yang utuh tidak selalu mencerminkan sejarah aktivitas seksual seseorang.

Setiap wanita memiliki bentuk dan elastisitas selaput dara yang berbeda, dan tidak semua selaput dara akan robek saat pertama kali berhubungan seksual.

Apakah Selaput Dara Bisa Tertutup Lagi dengan Alami?

Keperawanan Wanita
Foto: Keperawanan Wanita (Yourtango.com)

Menurut penjelasan medis, selaput dara bisa tertutup lagi dengan berbagai tindakan dari para ahli dengan sejumlah alasan penting.

Seperti yang sudah disinggung di atas, selaput dara bisa robek dengan atau tanpa berhubungan seksual.

Selaput dara atau dikenal dengan hymen adalah lapisan kulit tipis atau selaput membran mukosa yang berada di depan liang vagina.

"Selaput yang robek dapat direstorasi dan dirapikan atau dijahit kembali dengan indikasi atau berdasarkan penilaian medis dan dilakukan oleh tenaga medis," ungkap dr. Putri.

Tindakan menutup selaput dara pada wanita tersebut disebut hymenoplasty.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait hymenoplasty, setiap orang harus tahu kelebihan dan kekurangannya.

Sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu secara langsung dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

"Meski demikian, selaput dara yang sudah robek tidak dapat tertutup kembali secara alami," jelas dr. Putri.

Oleh karena itu, diperlukan tindakan medis untuk merestorasi atau memperbaiki robekan pada selaput dara pada wanita.

Membicarakan keperawanan, tentunya tidak lepas dari selaput dara.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.