03 Agustus 2022

Apa Saja Kegiatan yang Bisa Menghilangkan Keperawanan Selain Hubungan Intim? Yuk Cek!

Jangan termakan mitos ya, Moms!
Apa Saja Kegiatan yang Bisa Menghilangkan Keperawanan Selain Hubungan Intim? Yuk Cek!

Selain hubungan intim, banyak yang mungkin ingin tahu apa saja kegiatan yang bisa menghilangkan keperawanan.

Sebelum membahas lebih lanjut, perlu diluruskan bahwa yang dimaksud keperawanan hanyalah suatu konstruksi sosial.

Apa yang akan dibahas kali ini adalah hal-hal yang membuat selaput dara atau hymen robek.

Baca juga: 9 Tips Fingering untuk Mencapai Orgasme dan Risikonya Terhadap IMS

Robeknya selaput dara pada beberapa kondisi tidak ada hubungannya dengan keperawanan ya, Moms.

Kegiatan yang Bisa Menghilangkan Keperawanan

Olahraga Split dan Manfaat.jpg
Foto: Olahraga Split dan Manfaat.jpg

Foto: Gerakan Split (Orami Photo Stock)

Selaput dara dan keperawanan seorang wanita tidak terkait erat seperti yang mungkin diyakini masyarakat.

Hal yang benar adalah selaput dara dapat robek karena berbagai keadaan, jika memang seorang wanita sejak awal memilikinya.

Sebab, selaput dara ada banyak jenisnya. Bahkan, ada pula wanita yang tidak memilikinya sejak lahir.

Jika pertanyaannya adalah, apa kegiatan yang bisa menghilangkan keperawanan? Jawabannya hanya satu, yakni seks.

Keperawanan adalah konstruksi sosial yang dikaitkan dengan belum pernahnya seseorang berhubungan intim.

Sementara itu, kalau bicara soal selaput dara, ada banyak hal selain seks yang bisa membuatnya robek.

Jaringan selaput dara memiliki bentuk seperti membran dan fleksibel, yang dapat meregang dan akhirnya robek.

Selama penetrasi vagina, selaput dara akan meregang dan umumnya robek, yang menyebabkan perdarahan bagi beberapa wanita.

Namun, ada banyak hal lain yang berpotensi menyebabkan selaput dara robek, yaitu:

  • Menunggang kuda
  • Olahraga senam, seperti gerakan split
  • Bersepeda
  • Menggunakan tampon atau cangkir menstruasi
  • Pemeriksaan panggul dengan alat khusus, oleh dokter kandungan

Meski begitu, tidak semua hal tersebut pasti membuat selaput dara robek.

Meenunggang kuda memang melibatkan gerakan ke atas dan ke bawah serta melakukan split dapat memberi tekanan pada area selangkangan.

Namun, kedua kegiatan tersebut tidak mengubah selaput dara.

Kecuali jika Moms mengalami cedera seperti jatuh pada benda tajam di kolam renang, bak mandi, atau seluncuran air, atau kecelakaan ski air.

Keperawanan dan Selaput Dara

Cara Mengetahui Selaput Dara Sudah Robek atau Belum
Foto: Cara Mengetahui Selaput Dara Sudah Robek atau Belum (Orami Photo Stocks)

Foto: Wanita (Orami Photo Stock)

Beberapa orang percaya bahwa kondisi selaput dara seseorang menunjukkan apakah mereka masih perawan.

Itu sebabnya, banyak orang yang takut dengan mitos kegiatan yang bisa menghilangkan keperawanan.

Menurut studi pada 2017 di jurnal Reproductive Health, banyak komunitas yang masih menggunakan tes keperawanan dengan memasukkan jari.

Misalnya untuk menilai kekerasan seksual. Padahal, bukti mengenai kegunaan medis praktik ini masih sangat kurang.

Karena kondisi selaput dara setiap wanita tidaklah sama, selaput ini tidak selalu robek saat penetrasi vagina.

Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar Posisi Tidur yang Baik setelah Berhubungan agar Cepat Hamil

Selaput Dara Setiap Wanita Berbeda

vagina-basah.jpg
Foto: vagina-basah.jpg

Foto: Ilustrasi Vagina (Orami Photo Stock)

Tak lama setelah lahir, selaput dara akan membentuk sebuah lubang, yang memungkinkan darah menstruasi mengalir keluar.

Namun, terkadang lubang ini tidak terbentuk dengan benar, atau tidak ada sama sekali.

Alih-alih takut pada kegiatan yang bisa menghilangkan keperawanan, penting untuk tahu bahwa selaput dara setiap wanita itu berbeda.

Berikut ini beberapa jenis selaput dara yang penting untuk diketahui.

1. Imperforate Hymen

Ini adalah jenis selaput dara yang tidak berlubang sama sekali alias menutupi sepenuhnya vagina.

Hal ini paling sering ditemukan ketika seseorang perempuan mencapai usia pubertas dan tidak mendapatkan menstruasi.

Jika seseorang memiliki selaput dara yang tidak berlubang tapi sudah waktunya menstruasi, darah dapat kembali ke vagina.

Ini karena tidak ada tempat atau jalur bagi darah menstruasi untuk keluar dari tubuh.

Akibatnya, seseorang bisa mengalami sakit punggung atau sakit perut, disertai rasa penuh di perut bagian bawah.

Tidak ada usia yang pasti untuk seorang remaja perempuan mendapatkan menstruasi.

Namun, jika belum menstruasi padahal sudah berusia lebih dari 15 tahun, ada baiknya melakukan pemeriksaan fisik di dokter kandungan.

2. Microperforate Hymen

Microperforate hymen adalah jenis selaput dara yang menutupi hampir seluruh vagina, tapi ada satu lubang kecil.

Kemungkinan besar pemiliknya akan menstruasi dan tidak akan tahu bahwa lubangnya kecil.

Biasanya ini baru akan diketahui ketika kesulitan memasukkan tampon atau melakukan aktivitas seksual penetrasi vagina.

3. Cribriform Hymen

Cribriform hymen adalah jenis selaput dara yang memiliki beberapa bukaan kecil, bukannya satu lubang yang besar.

Pada kondisi ini, darah menstruasi mungkin mengalir perlahan.

Pemilik tubuh mungkin mengalami kesulitan memasukkan benda-benda seperti tampon ke dalam vagina, tergantung pada ukuran lubangnya.

4. Septate Hymen

Septate hymen adalah jenis selaput dara yang memiliki dua lubang kecil yang dihubungkan oleh jaringan kulit.

Kondisi ini juga dapat menyulitkan untuk memasukkan tampon atau benda lain.

Tergantung pada ukuran lubangnya, pemilik tubuh mungkin dapat memasukkan tampon.

Namun mengalami masalah dengan seks vaginal penetrasi atau masturbasi.

Karena jenis selaput dara setiap wanita berbeda-beda, penting untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan saat merasa ada yang salah.

Misalnya saat merasa aliran darah menstruasi kurang deras atau tidak normal.

Operasi kecil yang disebut himenektomi dapat membantu menyelesaikan masalah selaput dara yang mengganggu.

Nah, itulah pembahasan mengenai keperawanan dan selaput dara yang hingga kini masih menimbulkan kesalahpahaman.

Baca juga: Berhubungan saat Janin Sudah Masuk Panggul, Bolehkah Dilakukan?

Perlu diketahui bahwa dalam konteks “keperawanan”, kegiatan yang bisa menghilangkan keperawanan hanyalah seks atau hubungan intim.

Namun, jika bicara soal selaput dara, tentu ada banyak hal selain seks yang bisa membuatnya robek, dan itu hal yang wajar.

Bahkan, beberapa wanita terlahir dengan kondisi tidak memiliki selaput dara sama sekali.

Jadi, jangan termakan anggapan lama bahwa keperawanan wanita hanya diukur dari selaput daranya ya, Moms!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5437416/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/does-it-hurt-when-the-hymen-breaks
  • https://www.healthline.com/health/healthy-sex/does-it-hurt-when-your-hymen-breaks
  • https://www.self.com/story/the-hymen-what-people-get-wrong
  • https://youngwomenshealth.org/2013/07/31/hymen_break/
  • https://www.girlfriend.com.au/ways-your-hymen-can-break-without-sex

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb