Sulit Hamil Karena Moms dan Pasangan Sama-Sama Sibuk? Coba Ikuti 8 Cara Ini
Sibuk dengan kegiatan sehari-hari, mungkin membuat Moms “lupa” mengenai rencana ingin memiliki momongan. Apalagi, sang suami juga sama-sama sedang repot dengan pekerjaannya.
Boleh jadi Moms berpikir, bagaimana mungkin bisa hamil kalau bertemu dengan pasangan saja susah sekali. Sekalinya bertemu di tempat tidur, itupun masing-masing terlelap saking sudah lelah seharian beraktivitas.
Hmm, meski sama-sama sibuk, peluang untuk bisa hamil tetap ada kok, Moms. Ada berbagai upaya yang bisa Moms dan pasangan lakukan agar bisa lekas hamil, berikut di antaranya:
1. Berdamai dengan stres
Pastinya Moms dan pasangan tak lepas dari stres. Pekerjaan yang dituntut selesai dalam tenggat waktu yang mepet, misalnya, membuat kita terkadang stres.
Nah, stres yang berlebihan justru bisa menghambat kehamilan. Karena itu, Moms dan pasangan perlu belajar atau latihan mengelola stres agar suasana hati membaik.
Bagaimana caranya? Mungkin bisa coba berolahraga, relaksasi, atau kegiatan yang menyenangkan lainnya.
2. Ketahui masa subur
Meski sering berhubungan intim, kalau bukan di masa subur, tentu akan tetap sulit hamil. Karena itu, pastikan Moms tahu kapan masa subur. Inilah waktu terbaik untuk berhubungan seks.
Caranya? Catatlah sikluas haid setiap bulan sehingga bisa diperkirakan pada hari keberapa setelah menstruasi mulai memasuki masa subur.
3. Berhubungan intim di pagi hari
Konon, berhubungan seks di pagi hari akan berpeluang lebih tinggi untuk mencapai pembuahan. Ya, setelah beristirahat dengan baik di malam hari, tubuh pun berada dalam kondisi prima. Tak ada salahnya mencoba berhubungan seks sebelum memulai aktivitas rutin.
4. Konsumsi makanan bergizi
Pilihlah sumber karbohidrat berkualitas dalam menu setiap hari. Kenapa? Karena karbohidrat terutama dengan indeks glisemik yang rendah dapat meningkatkan kesuburan. Misalnya, biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, beserta buah dan sayur.
Hindari atau kurangi karbohidrat dengan indeks glisemik tinggi, misalnya roti, pasta, nasi putih. Peneliti mengungkapkan hubungan antara karbohidrat berindeks glikemik rendah dan siklus ovulasi.
Kemudian, pilihlah protein dari tumbuhan. Riset membuktikan, mengganti protein hewani dengan protein tumbuhan dapat mengurangi 50% risiko ketidaksuburan. Untuk meningkatkan kesuburan, setidaknya setengah dari protein yang Moms konsumsi harus berasal dari kacang-kacangan, biji-bijian, atau tahu dan telur.
Baca Juga : 10 Makanan Berserat Tinggi untuk Program Hamil
5. Konsumsi susu kaya lemak
Academy of Nutrition and Dietetics menyarankan untuk mengonsumsi susu kaya lemak untuk meningkatkan kesuburan dan menyiapkan kehamilan.
Riset yang dimuat dalam jurnal Human Reproduction, juga menjelaskan bahwa susu dan makanan olahan susu berlemak tinggi dapat meningkatkan kesuburan. Perempuan yang minum susu tinggi lemak dalam sehari, ternyata berpotensi 27% lebih subur daripada perempuan yang tidak mengonsumsi susu tinggi lemak.
Ya, lemak dalam tubuh diperlukan untuk menstimulasi dan menjaga fungsi sistem reproduksi, khususnya ovarium. Di sisi lain, susu yang rendah lemak justru dapat mengurangi kadar estrogen dan progesteron sehingga berdampak pada ketidakseimbangan hormon. Akibatnya, Moms akan lebih sulit untuk hamil.
6. Konsumsi vitamin
Moms perlu mengonsumsi vitamin untuk mempersiapkan kehamilan. Salah satunya, zat besi. Zat ini berperan untuk mengurangi risiko anemia.
Selain itu, asupan zat besi berguna untuk mempertahankan simpanan zat besi karena akan “diambil” oleh janin dalam kandungan. Moms juga perlu asam folat untuk mencegah cacat lahir pada otak dan sumsum tulang belakang.
7. Pastikan berat badan normal
Berat badan yang tidak normal/ideal dapat menggangu siklus hormon dalam tubuh dan memengaruhi ovulasi. Karena itu, perhatikan berat badan Moms agar terjaga normal. Bila berat badan berlebih, coba kurangi antara 5-10% agar kesuburan meningkat.
8. Konsultasi dengan dokter
Meski Moms dan pasangan sangat sibuk, cobalah meluangkan waktu bersama untuk berkonsultasi dengan dokter. Minta pendapat dokter terkait rencana Moms untuk program kehamilan. Dokter mungkin akan memeriksa dan memberikan berbagai saran agar Moms lekas hamil.
Tentunya perencanaan prakonsepsi sangat penting, terlebih bila ada masalah kesehatan yang dialami Moms atau pasangan.
Jangan lupa, lengkapi vaksinasi yang belum didapatkan dan jalani pengobatan bila Moms mengalami penyakit tertentu yang dapat memengaruhi kesehatan kehamilan dan janin dalam kandungan. Selalu berkonsultasi bila akan mengonsumsi obat karena ada yang diperbolehkan dan tidak.
Nah, Moms, sudah bersiap untuk hamil?
(HIL)
Foto : Shutterstock
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.