18 April 2024

Surat Al Hadid Ayat 3: Bacaan Arab, Latin, dan Tafsirnya!

Surat Al Hadid ayat 3 mengandung makna yang luar biasa
Surat Al Hadid Ayat 3: Bacaan Arab, Latin, dan Tafsirnya!

Salah satu kandungan dari surat Al Hadid ayat 3 adalah memperteguh keimanan atas keberadaan dan keesaan Allah SWT sebagai Sang Pencipta.

Kata Al-Hadid sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya ‘besi’. Surat ini terdiri atas 29 ayat, dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah.

Diturunkan setelah Surat Az-Zalzalah, penamaan surat ini karena merujuk pada lafaz ‘al-hadid’ yang terdapat pada ayat ke-25.

Tentunya tentang keimanan ini adalah hal yang sangat penting untuk diketahui oleh umat Islam, apalagi iman kepada Allah SWT termasuk rukun iman pertama dan utama.

Baca Juga: Keutamaan Surat Al Hajj untuk Jodoh dan Doa untuk Memilih Jodoh, Masya Allah!

Surat Al Hadid Ayat 3 Beserta Latin dan Artinya

Al-Qur'an (Orami Photo Stocks)
Foto: Al-Qur'an (Orami Photo Stocks)

ہُوَ الۡاَوَّلُ وَ الۡاٰخِرُ وَ الظَّاہِرُ وَ الۡبَاطِنُ ۚ وَ ہُوَ بِکُلِّ شَیۡءٍ عَلِیۡمٌ

(Huwal au-walu wal-aakhiru wazh-zhaahiru wal baathinu wahuwa bikulli syai-in ‘aliimun)

Artinya: “Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al-Hadid: 3)

Baca Juga: 3+ Keutamaan Surat Al Mulk Lengkap dengan Bacaan dan Tafsirnya, Masya Allah!

Tafsir Surat Al Hadid Ayat 3

Berdoa (Orami Photo Stocks)
Foto: Berdoa (Orami Photo Stocks)

Ada beberapa tafsir mengenai surat Al Hadid ayat 3 yang berasal dari beberapa sumber, yakni:

1. Tafsir Kemenag

Menurut Kementrian Agama RI, pada ayat ini Allah SWT menyatakan bahwa Dialah Yang Awal, yang telah ada sebelum segala sesuatunya ada, karena Dia-lah yang menciptakannya.

Dialah Yang Maha Tinggi dari apa saja, tidak ada sesuatu pun yang lebih tinggi daripada-Nya. Dia-lah Yang Batin, Yang hakikat Zat-Nya tidak dapat digambarkan oleh akal.

Dia mengetahui semua yang tersimpan, yang tidak nyata dan segala yang tersembunyi. Dia yang paling dekat kepada apa yang telah diciptakan-Nya.

Tidak ada sesuatu pun yang lebih dekat kepada makhluk-Nya selain Dia, sebagaimana firmanNya:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ

(Wa laqad khalaqnal-insāna wa na'lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh, wa naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-warīd)

Artinya: “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS Qaf: 16)

Dalam hadis riwayat dari Abu Hurairah: “Fatimah datang kepada Rasulullah SAW meminta seorang pembantu, lalu Nabi menyuruhnya berdoa:

‘Ya Allah, Tuhan segala sesuatu, yang menurunkan kitab Taurat, Injil, dan Al-Qur'an, yang membelah biji-bijian. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan setiap sesuatu. Engkaulah yang mengaturnya.

Engkaulah Zat yang awal yang tidak ada sebelum-Mu sesuatu apa pun, Engkaulah Zat yang akhir yang tidak ada sesudah-Mu sesuatu apa pun.

Engkaulah adz-Dzahir yang tidak ada sesuatu pun di atas-Mu, dan Engkaulah al-Bathin yang tidak ada sesuatu apa pun di bawah-Mu. Lunasilah utang kami dan cukupilah kebutuhan kami.” (HR Ahmad dan Muslim)

HM Quraish Shihab dalam tafsirnya berkata: Dia telah ada sebelum segala sesuatu ada, hidup kekal...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb